d u a

893 151 10
                                    

"ARJUNA! ARUNA! BANGUN SUDAH SIANG!"

Teriakan khas membangunkan dari orang tua, terutama mama di setiap paginya saat anaknya belum bangun juga padahal waktu sudah menunjukkan pukul enam pagi, kedua anaknya justru masih bergelung di atas ranjang masing-masing dan semakin membungkus diri menggunakan selimut

TOK! TOK! TOK!

"Kalian ini kebiasaan banget! Pintu kamar pasti selalu di kunci!"

Jika tidak di kunci mama Indah sudah pasti akan langsung menyiram kedua anak kembarnya menggunakan air, agar mereka bangun. Waktu terus berjalan dan penghuni kamar masih belum menampakkan tanda-tanda akan bangun

"ARJUNAAA! ARUNAAA! BANGUN KALIAN!" Apabila setelah ini belum bangun juga, sang mama hanya bisa pasrah

Juna dan Una memang berada di satu kamar yang sama tetapi berbeda ranjang Una di dekat balkon sedangkan Juna dekat pintu masuk, kamar mereka disatukan karena Una penakut dan Juna over protektif. Terlebih di sekolah nanti pasti ia akan menempel terus pada Una

Kedua anaknya itu sangat sulit hanya untuk dibangunkan, terlebih Una apabila dia sudah datang bulan maka ranjang adalah tempatnya berdiam diri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kedua anaknya itu sangat sulit hanya untuk dibangunkan, terlebih Una apabila dia sudah datang bulan maka ranjang adalah tempatnya berdiam diri. Dan untuk Juna ia akan marahi habis-habisan karena kesiangan melaksanakan sholat subuh

"Hoam...apa sih mah? Pagi-pagi udah berisik...aw!" Indah menjewer telinga Juna saat anaknya membuka pintu kamar

"Akhirnya bangun juga kamu! Tidak ingat waktu?! Lihat sekarang sudah jam berapa?! Kenapa tidak sholat?!"

Juna mengusap telinganya setelah terlepas dari jeweran maut Indah, telinganya sudah dipastikan akan memerah. Melirik sekilas jam dinding di dalam kamarnya

"Namanya juga kesiangan mah, tenang aja itu kan sekolahan papa jadi gak bakal di hukum"

"Enak banget kamu! Santai banget ya! Mau itu sekolahan papa, mama, kakek, ataupun sekolahan orang lain kamu harus tetap mentaati peraturan Juna!"

"Iya-iya, gak usah teriak-teriak kenapa. Masih pagi ini mah"

"Melawan kamu?!" Indah menatap Juna marah, tangannya bertolak pinggang

"15 menit bersiap, sebelum kamu terlambat! Bangunkan juga Una"

Juna menghembuskan nafas lega setelah indah berlalu pergi, kakinya melangkah masuk kamar menemukan si luwet Una masih terbalut selimut tanpa terganggu teriakan Indah

Juna tidak membangunkan ataupun mengambil air untuk membangunkan Una, ia justru mengangkat Una ala bridal style dan membawanya ke kamar mandi lalu meletakkannya di dalam bathtub. Una masih belum terganggu sama sekali, memang kebo dia itu

"Una! Kalo lo gak bangun juga, kita mandi bareng!"

Una merasakan tubuhnya terendam air, ia membulatkan matanya menatap sekitar ruangan masih memproses apa yang sedang terjadi. Menemukan Juna yang sudah tidak memakai baju

Bunny TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang