Bab 9

378 19 1
                                    

Happy Reading

Suara alarm membangun kan seorang gadis cantik dari alam mimpinya,tiba-tiba ia menarik alarm yang menunjukan pukul 05:00,lalu ia mematikan alarm tersebut dan melanjutkan alam mimpinya.

"Tasya bangun!" teriak sang mamah

Tasya bergumam malas,seraya menggeliatkan badan di atas kasur.

"Tasya ini sudah pukul setengah enam loh,bentar lagi sekolah akan masuk,Ayo cepat bangun nanti kamu terlambat" sang mamah kembali berucap.

Tiba-tiba mendengar ucapan dari Mamahnya bahwa waktu sudah bergerak pada angka enam,Tasya pun langsung bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan badannya.

Melihat sang anak bertingkah seperti itu,Amira-mamah Tasya pun terkekeh dan menggelengkan kepala atas kelakuan anaknya pagi ini.

Sekitar 10 menit Tasya pun sudah selesai dengan ritual mandinya dan langsung bergegas membuka lemari dan memakai seragam sekolah dengan rapih,Ia pun tak lupa memakai sedikit olesan pink di bibirnya lalu ia berjalan ke arah pintu untuk turun ke bawah.

*****

Diruang makan sudah ada Abang,Mamah dan Papahnya yang sedang menyantap sarapan pagi bersama.

"Bang,Adikmu mana apa dia masih belum bangun juga" tanya Amira kepada anak pertamanya.

"Bentar lagi juga keluar mah" jawab Bayu."Nah itu orangnya" lanjutnya sambil mengunyah makanan.

"Pagi Mah,Pah,Bang" sapa Tasya menuruni anak tangga sambil tergesa-gesa.

"Pagi juga sayang" ucap mereka bebarengan.

Tasya mengambil 1 helai roti yang berada di atas meja.

"Bang ayo berangkat" ajak Tasya kepada Bayu karna ia takut terlambat masuk ke sekolah.

"Bentar" ucap Bayu dengan enteng sambil terus mengunyah makannya.

"Sayang ayo duduk kita sarapan dulu,Itu ada nasi goreng ayo dimakan" ucap Papahnya kepada Tasya.

Tasya hanya menggelengkan kepalanya."Gausah Pah Tasya sarapan roti ajh" ucap Tasya lembut.
"Ayo bang" sambung nya.

"Berangkat sendiri ajh sih gausah di anter sama gw" kata Bayu kepada Tasya.

"Ogah,gw males bawa mobil"

"Yaudah tungguin gw makan sampai selesai dulu"

"Ayolah bang udah berhenti makannya gw takut telat nih" bujuk Tasya kepada Bayu.

"Bomat"

"Bang ayolah" bujuk Tasya mengeluarkan pup eyesnya namun bayu tidak perduli dengan hal itu ia masih asik menyantap makannya.

Tasya pun hanya mendengus sebal ketika ia tidak mendapatkan respon dari abangnya.

Uhuk uhuk

Suara bayu yang tersendak oleh makannya sendiri

"Hha mampus lo bang" ejek Tasya sambil tertawa renyah.

"Dasar ade laķnat" ketus Bayu dengan tatapan sinisnya.

"Lo abang yang paling laknat" jawab Tasya tak mau kalah.

Kedua orang tuanya hanya menggelengkan kepala saat melihat perdebatan dari kedua anak mereka.

"Ayo buruan" geram Tasya kepada Bayu namun Bayu hanya diam saja tak memperdulikannya.

"Buruan ga" ucap Tasya sambil menjewer telinga bayu yang membuat si empu nya meringis kesakitan.

"Awsh,sakit bego" rintihan Bayu saat merasakan telinganya begitu sakit dan terasa panas.

"Mangkanya buruan" ucap Tasya dengan tangan yang masih menjewer telinga Bayu.

"Iya iya,yaudah lepasin dulu" ucap Bayu yang akhirnya mengalah.

Tasya pun melepaskan tangannya dari telinga Bayu,Bayu hanya mengelus telinganya yang di jewer oleh Tasya."untung ade" gumam Bayu pelan yang masih terdengar oleh Tasya,Namun Tasya tak memperdulikannya.

"Pah,Mah aku berangkat ya" pamit Tasya sambil mengecup kedua pipi mereka di susul oleh Bayu di belakanganya untuk ikut berpamitan.

"Iya sayang hati-hati di jalan" ucap Mamah lembut.

"Bang bawa mobilnya jangan ngebut-ngebut" peringatan Papah kepada Bayu.

"Iya pah" ucap Bayu sambil menyalami tangan Papahnya.

Lalu mereka berdua berjalan menuju pintu utama.

*****

Di sisi lain.

"Nak ayo bangun kamu tuh ya dari kecil sampai besar ga pernah berubah,selalu susah kalo di bangunin" omel wanita paruh baya di sebrang sana yang berusaha membangunkan putranya.

"Hmm" sahut putranya tersebut namun masih enggan membuka kedua matanya,ia sepertinya masih asik di dalam mimpinya tanpa.

"Oke kalau kamu gamau bangun bunda akan potong uang jajan kamu" ancam bundanya sambil berjalan kearah pintu kamar dan langsung membanting pintunya dengan keras.

Ancaman dari bundanya tersebut mampu membuat putranya langsung membuka matanya seketika dan langsung berjalan ke kamar mandi.

15 menit kemudian ia sudah rapih dengan memakai seragam sekolahnya dan turun kebawah.

"Pagi Bund,Yah" sapa pria tersebut sambil menarik kursi yang berada di meja makan dan langsung mendudukinya.

"Pagi" ucap bunda dan ayahnya.

"Bagaimana sekolah mu Van" tanya ayahnya di sela-sela makan.

"Baik yah" ucap ervan kepada ayahnya.

"Oh syukurlah" kata sang ayah kepada Ervan.Mereka semua melanjutkan sarapan paginya.

"Bun,Yah ervan berangkat" pamit Ervan kepada kedua orang tuanya ketika ia sudah selesai sarapan.

"Hati-hati sayang" ucap Bundanya lembut yang langsung diangguki oleh Ervan.

Ervan pun langsung berjalan meninggalkan kedua orang tuanya,Sesampainya di gerasi ia langsung menaiki motor kawasaki kesayangannya dan menjalankan dengan kecepatan di atas rata-rata








*****







Tbc...
Hati-Hati typo bertebaran.
Jangan lupa Follow,Vote and Komen:*

Suamiku Dikelas SebelahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang