Bab 34

567 25 7
                                    

Happy Reading


Bulan berganti bulan,Hari berganti hari dan hari ini adalah tepatnya 3 bulan usia pernikahan Tasya dan Ervan.Usaha Tasya selama ini yaitu belajar membuka hatinya untuk Ervan ternyata berhasil dan sekarang ia sudah bisa membuka hatinya dan sangat mencintai suaminya sepenuhnya,Namun Ervan?Ia masih sama seperti dulu dimana ia masih membenci Tasya hingga saat ini bahkan ia sering sekali membentak gadisnya seperti saat ini.

"Kk" panggil Tasya menghampiri Ervan yang hendak membuka pintu mobilnya,Mereka saat ini sedang berada di parkiran.

Ervan yang merasa namanya terpanggil pun menengok ke arah sumber suara tersebut lalu ia menatap datar ketika ia tahu orang yang memanggilnya adalah Tasya.

Tasya menatap Ervan sebentar lalu berucap."Kk hari ini aku mau mampir kerumah Mamah dulu"

"Trsrh" jawab Ervan singkat.

"Kk ikut kan sama aku kerumah Mamah" tanya Tasya menatap manik Ervan.

"Ga"

"Ayo dong Kk kita maen kerumah Mamah dulu,Aku rindu sama mereka sebentar aja" ucap Tasya memohon.

"Gw bilang ngga ya ngga!" bentak Ervan tepat di hadapan Tasya.

Tasya hanya bisa menatap Ervan dengan tatapan sendu.

Ervan menatap Tasya datar dengan sorot mata yang penuh kebencian lalu langsung masuk ke dalam mobil dan mengemudikan meninggalkan Tasya tanpa mengajaknya pulang bersama.

Tasya hanya bisa tersenyum miris ketika mobil Ervan sudah tak terlihat di hadapannya dengan langkah gontai Tasya berjalan ke halte sekolah guna untuk mununggu kendaraan umum agar ia bisa pergi kerumah Mamahnya.

*****

"Assalamualaikum" teriak Tasya yang sekarang sudah berada di luar balik pintu utama keluarga Fransisco yang tak lain adalah rumah kedua orang tuanya.

"Waalaikumsalam" jawab seorang wanita paruh baya di balik pintu.

Cklekk

Pintu itu terbuka yang menampakan wajah perempuan yang telah mengandung,Melahirkan dan membesarkannya dari Tasya kecil hingga besar seperti sekarang.Orang tersebut adalah Amira Mamah Tasya.

"Mamah" pekik Tasya berhamburan ke pelukan Mamahnya menyalurkan sejuta kerinduan yang terpendam,Semenjak setelah Tasya menikah dengan Ervan ia tak pernah bertemu dengan Mamah,Papah dan Abangnya dan tak pernah datang bermain kerumah ini.

"Sayang,Mamah kangen banget sama kamu" isak Mamah sambil memeluk Tasya erat sangat erat sekali.

Tasya yang menyadari Mamahnya menangis ia melepaskan pelukannya dan memegang kedua pipi Mamahnya.

"Mamah kok nangis sih" tanya Tasya lalu mengusap air mata di pipi Mamahnya lembut.

"Mamah kangen banget sama kamu,Kamu baik-baik ajakan?" Lirih Mamah menatap sendu.

"Tasya juga kangen banget sama Mamah,Udah Mamah jangan sedih ya Tasya baik-baik ajah kok" ujar Tasya tersenyum tulus.

Mendengar penuturan dari anaknya membuat hati Amira menghangat.

"Oh iya sayang suami kamu mana" tanya Mamah ketika tidak melihat Ervan di samping Tasya.

Tasya terdiam sesaat lalu tersenyum kecut."Kk Ervan lagi latihan basket Mah jadi ga sempet buat maen kesini" alibi Tasya.

Amira hanya tersenyum lalu menganggukan kepalanya."Yaudah ayo masuk kedalem"

"Iya Mah" ucap Tasya lalu mengekori Mamahnya masuk ke dalam rumah.

Setibanya di dalam rumah,Tasya mendaratkan bokongnya ke sofa empuk yang sudah tersedia di ruang tamu.

"Kamu mau Mamah bikinin minuman apa sayang" tanya Mamah kepada Tasya.

"Emang bi Inah kemana Mah?"

"Bi Inah udah ga kerja disini sayang"

Tasya menapkan wajah terkejut."Kenapa?"

Amira Tersenyum."Bi inah udah tua sayang jadi dia mau menikmati masa tuanya berasama anak-anaknya di kampung"

"Oh gitu,Mm apa minuman apa ya" Tasya mengetuk-ngetuk dagunya berfikir sebentar."Terserah Mamah ajah deh" ucap Tasya menyengir.

Amira tersenyum dan menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kelakuan anak bungsunya yang  masih seperti anak kecil walaupun sekarang ia sudah mempunyai suami.

"Yaudah Mamah ke dapur dulu" kata Amira yang langsung di angguki oleh Tasya dan pergi meninggalkan Tasya yang berada diruang tamu.

"Papah sama Abang kemana ya" gumam Tasya melihat sekeliling ruangan sangat sepi.

"Oh iya kalo jam segini kan Papah belum pulang" ucap Tasya menepuk jidatnya sendiri."Tapi Bang bayu keknya udah pulang deh,Gw ke kamarnya ajah lah" sambung Tasya lalu beranjak dari sofa untuk bergegas ke lantai kedua dimana tempat kamar Abang,Papah,Mamah dan dirinya berada dulu.

Tok Tok

Tasya mengetuk pintu kamar namun tidak ada tanda-tanda manusia di dalamnya.

"Abang" terikan Tasya sambil mengetuk-ngetuk pintu Abangnya namun tetap saja tidak ada sahutan dari dalam.

"ABANG!!"

hening.

Tasya mencoba meraih knop pintu dan dibuka olehnya.

Cklek

Terbukalah pintu kamar bernuansa abu putih itu."Ternyata ga di kunci,percuma banget gw teriak-teriak" gumamnya mendengus sebal lalu berjalan masuk ke dalam kamar.

"Abang" panggil Tasya ketika sudah berada di dalam kamar Bayu namun ia tak melihat Bayu disana,Di balkon mungkin pikirnya lalu berjalan kearah balkon.

Setibanya di balkon pemandangan yang pertama kali dilihatnya adalah punggung seseorang menjulang tinggi berdiri tegak membelakanginya,siapa lagi jika bukan Bayu.Tasya memeluk Bayu dari belakang dengan tangan mungilnya yang begitu memeluk erat.

Bayu tersentak kaget ketika ada seseorang yang memeluknya dari belakang,Ia melirik sekilas kebelakang lalu tersenyum ternyata orang tersebut adalah adik kesayangannya Tasya.

"Kangen" Tasya menenggelamkan wajahnya di punggung tegap milik Bayu.

Bayu mengelus-elus lengan Tasya lembut lalu melepaskan pelukan itu memutar tubuhnya kebelakang menghadap Tasya.

"Abang juga kangen banget sama lo de" Bayu tersenyum tulus merengkuh tubuh mungil Tasya kepelukannya,Mereka berpelukan beberapa menit lalu melepaskannya.

"Gimana kabar lo bang" tanya Tasya kepada Bayu.

"Gw baik-baik ajah" jawab Bayu mengacak-acak surai rambut Tasya.

"Perasaan gw lo agak ganteng sekarangmah"

"Yeh gw mah dari dulu emang udah ganteng,Mata lo nya ajah yang katarak ngomong gw jelek" ejek Bayu yang langsung dihadiahi pelototan tajam oleh Tasya.

Tasya memukul lengan Bayu."Enak ajh bola mata gw warna coklat seindah gini di bilang katarak" ucap Tasya mengerucutkan bibirnya

Bayu sangat gemas dengan Tasya lalu mencubit kedua pipinya yang mampu membuat si empu meringis kesakitan,Sedangkan Bayu?iya malah tertawa terbahak-bahak melihat reaksi Tasya karna ulahnya.



*****



Tbc...
Sorry guys aku baru up sekarang karna baru punya imajinasi hhee ><
GIVE ME VOTE AND COMENT🖤
FOLLOW AKUN AUTOR!!KARNA FOLLOW ITU GRATIS APA SULITNYA BERBAGI:V
See You Next Part👋

Suamiku Dikelas SebelahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang