Happy Reading
BrukkIa tidak sengaja menabrak punggung seorang pemuda salah satu mostwanted di sekolah ini.
Tasya mendongak menatap siapa pemuda yang tak sengaja di tabraknya.
Matanya tertuju pada Tag nama di baju sekolah pemuda tersebut 'Zio Arafka' itulah nama pemuda tersebut.
"Sorry" ucap Tasya enteng,dingin.
Pemuda itu menatap manik mata milik Tasya dengan muka datarnya dan tak lama ia pun berucap.
"Iya" singkat Zio lalu berjalan meninggalkan Tasya.
Melihat Zio yang langsung pergi meninggalkan Tasya.
Tasya hanya acuh dan meminum popice miliknya yang belum habis lalu melanjutkan perjalanannya menuju kantin.
*****
Ervan,Gerry,Ardan sedang berkumpul di kantin sambil menyantap makanan milik mereka masing-masing.
"Si Zio mana" tanya Gerry dengan tangan yang memegang sendok berisi nasi goreng untuk siap masuk ke mulutnya.
"Tadi dia mau pergi ke kelas dulu" sahut Ardan.
Sedangkan Ervan?dia hanya diam dan menikmati makanannya sesekali ia melirik kearah teman-temannya.
"Nah itu si Zio" kata Ardan jarinya menunjuk-nunjuk ke arah datangnya Zio.
Ervan dan Gerry pun melirik kearah Zio yang sedang berjalan ke arah mereka sambil membawa nampan di tangannya.
"Sini duduk di sebelah gw" kara Gerry lalu menggeserkan bokongnya guna agar memberi ruang untuk Zio duduk.
"Lama amat lo kek abis beranak" celetuk Ardan.
Reflek Zio langsung mentoyor kepala Ardan.
"Awshh..sakit bego" ringisan Ardan dan tangan yang mengusap-usap kepalanya
Ervan,Gerry dan Zio hanya memutar bola mata malasnya dan lanjut memakanan-makananya kembali.
Ketika sedang asik asiknya.
Drtt Drtt
Ponsel Ervan berbunyi,Ia langsung merogoh ponsel yang berada di dalam saku celana sekolahnya.
Bunda is calling
Melihat nama Bundanya terpampang jelas di layar ponsel,Dengan segera Ervan mengangkat panggilan Tersebut.
"Hallo bund" ucap Ervan dengan mulut yang sedang mengunyah makannya.
"Hallo sayang"
"Ada apa bund"
"Ngga,Bunda cuma mau ngingetin nanti malam jangan lupa sayang"
Mendengar itu tiba-tiba Ervan langsung bungkam dan selera makannya pun langsung hilang.
"Sayang kamu dengarkan apa yang bunda bilang tadi"
Ervan yang baru tersadar bahwa sambungan panggilannya belum terputus ia pun segera bicara kembali.
"Iya bund,yaudah Ervan tutup dulu assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
Tut Tut
Suara panggilan telpon di matikan secara sepihak.
Ervan yang mematikan panggilan tersebut karena malas berbicara tentang perjodohannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Dikelas Sebelah
RomanceCerita ini mengandung genre Sad,Humor,Romantis. Penasaran sama ceritanya?Yu baca! FOLLOW SEBELUM MEMBACA!! This Is My First Story:) Start:07 Oktober 2020