Happy Reading
Sudah satu jam berlalu,masih ada waktu tiga puluh menit lagi untuk ia menyelesaikan hukumannya.
Tasya sendirian di lapangan luas itu sambil berlari mengelilingi lapangan.
Keringat terus saja menetes di dahinya,peluh itu sedikit membuatnya kehausan.Namun masih seperti tadi,Tasya tetap kuat.
'Cape bngt,gila tu cowo ga punya hati ngasih gw hukuman ngelilingi lapangan seluas ini' batinnya seraya berkata namun ia masih saja terus mengelilingi lapangan yang luas itu.
Tak terasa bell istirahat telah berbunyi,Tanda ia sudah selesai menjalani hukuman itu."Akhirnya selasai juga" gumamnya.
Tasya langsung saja mengambrukan badannya ke tanah lalu terduduk selonjor di lapangan sambil mengusap keringat yang bercucuran di dahinya dengan menggunakan tangan.
Selesai menjalankan hukuman,Tasya pergi ke kantin dengan wajah datarnya.
Sesampainya di kantin ia menyipitkan matanya guna mencari keberadaan ketiga teman-temannya,Siapa lagi jika bukan,Kina,Silvi dan Killa.
Akhirnya pandangannya mengarah ke arah bangku yang paling pojok,Disana ada ketiga teman-temannya yang sedang melahap makanan mereka masing-masing.
Segera Tasya berjalan kearah mereka,Banyak sekali para murid yang menatapnya namun ia hanya bersikap biasa saja sambil terus melangkahkan kakinya.
"Hmm" deheman Tasya ketika sudah berada di hadapan ketiga teman-temannya yang langsung membuat mereka menengok kearahnya.
"Eh lo darimana ajh Sya?kenapa tadi ga masuk kelas?" tanya Kina sambil menengok ke arah Tasya.
"Gw telat,Terus di hukum" jawabnya dingin lalu duduk di pinggir Silvi.
"Oh" jawab mereka bertiga kompak.
Ketika Killa melirik ke arah Tasya ia melihat Tasya tidak membawa makanan atau minuman apapun di tangan Tasya."Lo belum pesen makanan Sya?" Killa bertanya kepada Tasya.
"Blm"
"Mau gw pesenin ga" tanya Killa kepada Tasya.
"Boleh"
"Yaudah mau pesan apa?" ucap Killa sambil berdiri dari duduknya.
"Nasi goreng sama es teh manis"
"Oke" kata Killa sambil mengangkat jari jempolnya dan mengedipkan satu matanya,lalu ia berjalan meninggalkan teman-temannya.
"Lo dihukum sama siapa?" kini Silvi yang bertanya kepada Tasya sambil memasukan sendok ke mulutnya yang berisi siomay.
"Ervan" jawab Tasya sambil memainkan ponsel kesayangannya yang berlogo apel digigit itu.
"Oh si ketos tu" ucap Silvi lalu ia melanjutkan acara makannya.
Tasya hanya menganggukan kepalanya.
"Lo di hukum apa" tanya Silvi.
"Lari keliling lapangan sampe jam istirahat" jawab Tasya
"Wih gila mau bikin anak orang mati apa" kata Kina.
"Tau tuh emang kalo ngasih hukuman ga pernah mikir-mikir lagi" protes Silvi.
"Nih pesanan lo" ucap Killa yang sudah datang sambil menodorkan piring berisi nasi goreng dan gelas berisi es teh manis yang Tasya pesan tadi.
"Makasih" ucap Tasya langsung mengambil pesenannya tadi dan langsung memakannya.
"Tadi guru pada masuk?" tanya Tasya di sela-sela makannya.
"Iya guru pada masuk,ngasih catetan juga" jawab Killa.
"Apa ajah"
"Fisika sama Biologi"
"Gw liat"
"Yaudah liat catetan punya gw ajah" kata Kina.
"Sip" ucapnya dingin.
*****
Keempat pria tampan yang merupakan most wanted di sekolah ini memasuki kantin dengan gaya coolnya.
Banyak sekali para kaum hawa yang melihatnya sambil meneriaki nama mereka namun Mereka terus berjalan tidak memperdulikannya.
Mereka mencari bangku yang kosong,ketika mereka sudah menemukan bangku yang kosong dengan segera mereka duduk di bangku tersebut,Mereka adalah Ervan,Zio,Gerry dan Ardan.
"Mau pesan apa lo pada" tanya Zio kepada ketiga teman-temannya.
"Batagor sama jus alpukat" ujar Gerry kepada Zio sambil merogoh ponsel yang berada di saku celananya.
"Yang lain mau pesan apa?" tanya Zio lagi kepada teman-temannya.
"Samain" ucap Ervan dan Ardan bebarengan.
Zio pun menganggukan mengiyakan lalu pergi untuk memesan makanan.
Tak butuh waktu lama kini Zio telah datang dengan membawa nampan di tangannya yang berisi makanan yang mereka pesan tadi.
"Nih pesenan kalian" ucap Zio sambil manuruh nampan tersebut ke atas meja.
"Thanks" ucap Gerry dan Ardan bebareng lalu mengambil makanan yang mereka pesan tadi.
Sedangkan Ervan?ia sibuk memainkan ponselnya,Lalu tak lama mengambil pesanan miliknya.
"Balik sekolah kita latihan basket yu" ajak Ardan pada teman-temannya.
"Iya udah lama juga kita jarang latihan" timpal Gerry.
"Gw sih ayo ayo ajah kalo si Ervan mau mah" ucap Zio.
"Gimana Van" tanya mereka bertiga.
Ervan berpikir sesaat lalu tak lama mengiyakan.
"Oke balik sekolah kita langsung latihan" ucap Ardan penuh semangat.
Mereka bertiga kembali melanjutkan memakan pesanannya masing-masing.
*****
Tbc...
Jangan lupa Vote dan komenannya guys:*
Seeyou Next Part👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Dikelas Sebelah
RomansCerita ini mengandung genre Sad,Humor,Romantis. Penasaran sama ceritanya?Yu baca! FOLLOW SEBELUM MEMBACA!! This Is My First Story:) Start:07 Oktober 2020