Happy Reading
Seorang gadis sedang duduk manis dengan rambut yang dibiarkan terurai,semakin menambah kecantikannya.
Gadis itu sedang membaca buku sekaligus sedang belajar di ruang perpustakaan.
Saat jam istirahat ia lebih memilih ketempat itu dari pada ketempat lainnya hari ini.
Sedang asyik membaca,seseorang datang menghampirinya dengan membawa kantung kresek di tangannya dan tanpa di persilahkan dia langsung duduk di depan gadis itu.
"Rajin banget lo" ucap orang tersebut yang tak lain adalah Killa temannya sendiri.
"Hmm" jawabnya.
"Nih pesanan lo" ucap Killa menyodorkan kantung kresek yg di bawanya.
Sebenarnya gadis yang sedang membaca buku itu adalah Tasya.Tasya menatap Killa lalu berucap,"Mksh" Tasya kembali membaca bukunya.
"Yang lain mana" lanjut Tasya dengan mata yang masih menatap buku bacaannya.
"Masih di kantin" ucap Killa sesaat setelah memasukan snack kedalam mulutnya.
Tasya hanya menganggukan kepalanya pendengar penuturan dari Killa.
"Oh iya Sya roti nya lagi kosong gw cuma ngebeliin lo snack doang sama minuman" ucap Killa lalu mengeluarkan snack itu dalam kantong plastik.
"Gpp"
"Nih uang kembalian lo" kata Killa menodorkan dua lembar uang sepuluh ribuan ke hadapan Tasya.
Tasya mengambil uang itu lalu ia simpan di saku baju.
"Hei I'm comeback" teriak Silvi dengan suara menggelegar yang kini sudah berada tepat di depan Tasya dan Killa.
"Berisik" ucap Kina menutup telinganya lalu menyonyor jidat Silvi.
"Awsh" kata Silvi mengusap usap jidatnya yang terasa sakit akibat Kina yang menyonyor jidatnya..
Kina hanya memutar bola mata malasnya lalu mendaratkan bokongnya duduk di depan Tasya,Silvi pun ikut duduk di samping Kina.
"Besok hari apa?" tanya Killa menatap mereka bertiga.
"Minggu" kata mereka kompak.
"OMG" ucap Killa sedikit berteriak dengan muka panik.
"Berisik" umpat Kina dan Silvi menatap tajam ke arah Killa,Sedangkan yang di tatap hanya cengengesan.
"Kenapa" tanya Tasya dingin menatap datar ke arah Killa.
"Gw besok mau pergi kepantai bareng keluarga" ucap Killa dengan mata berbinar.
"Lo jahat Kill masa ga ngajak-ngajak" desis Silvi menatap sinis Killa.
"Ck!mata lo mau gw colok?ayo kalo mau ikut mah" ujar Killa menatap Silvi dan kedua temannya.
"Mager" ucap Kina mengunyah snacknya.
"Duluan ajah,nanti kapan-kapan kita jalan bareng" kata Silvi dengan tangan yang memainkan handphonenya.
"Dari kemaren ngomongnya gitu mulu basi tau ga" ucap Killa memutar bola mata malasnya.
"Ishh emang bener bulan-bulan ini mah gabisa" kata Kina yang langsung di angguki oleh Silvi.
"Yaudah lah semerdeka lo" final Killa.
Sedangkan Tasya diam saja sambil memakan snacknya,Ia hanya menjadi pendengar tanpa mau ikut berbicara.
*****
"Woi Zio drible bola nya kesini" teriak Gerry.
Zio pun yang paham mendrible bola itu ke arah Gerry dan melemparkannya.
Dengan sigap Gerry menangkap bola itu dan pergi ke deketa ring berniat untuk memasukannya.
Namun belum sempat ia melempar bola itu kedalam ring sudah di ambil terlebih dahulu oleh Ervan dan Ervan lah yang memasukan bolah itu kedalam Ring.
Hampir setengah jam mereka latihan bola basket dari sehabis pulang sekolah dan sekarang latihannya sudah selesai,Mereka pun akan pergi pulang kerumah mereka masing-masing.
"Mau ke caffe dulu ga" tanya Zio kepada ketiga temannya yang kini mereka sudah berada di parkiran.
"Boleh sambil ngadem" setuju Gerry.
"Gw mah ikut ajah" ucap Ardan dingin.
"Ga,Gw duluan mau jemput nyokap gw" tolak Ervan karna ia akan menjemput Bundanya yang sedang berada di mall
"Oh yaudah Van sana" ucap Zio.
"Gw duluan" pamit Ervan kepada mereka.
"Iya" ucap mereka kompak
Tak butuh waktu lama Ervan langsung mengemudikan Mobil nya meninggalkan perkarangan sekolah.
Setibanya di mall yang berada di salah satu pusat kota,Ervan berjalan mencari keberadaan Bundanya.
Namun hasilnya nihil iya tidak sama sekali menemukan Bundanya lalu ia berniat untuk menelpon Bundanya.
Ketika ia ingin memencet tombol memanggil,Tiba-tiba ada seseorang yang menepuk pundaknya.
Ervan membalikan badannya dan melihat orang yang menepuk pundaknya itu adalah Bundanya sendiri.
"Eh Bund dari tadi Ervan nyariin Bunda kemana-mana" kata Ervan.
"Iya sayang maaf" ucap Bunda Ervan lembut.
"Yaudah yu Bund kita pulang"
"Iya sayang ayo" kata Bunda.
"Yaudah sini Bund biar Ervan yang naruh plastiknya ke bagasi mobil" ujar Ervan lalu mengambil 2 bungkus kantung kresek yang berada di tangan Bundanya.
Setelah semua beres Ervan meninjak pedal gas nya dan meninggalkan Mall.
Di dalam mobil Bunda Ervan terus saja mengoceh ntah apa yang sedang di bicarakannya.
*****
Tbc...
Follow,Vote and Komen😍
Seeyou Next Part👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Dikelas Sebelah
RomanceCerita ini mengandung genre Sad,Humor,Romantis. Penasaran sama ceritanya?Yu baca! FOLLOW SEBELUM MEMBACA!! This Is My First Story:) Start:07 Oktober 2020