[48] Final (1)

11.6K 856 35
                                    

Pukul 17.00
Jakarta, Indonesia
Alexa bergegas kembali ke mansion-nya. Dia harus menjemput Reva lalu membongkar semuanya.

Alexa segera turun dari motornya dan membuka pintu kamar Reva.

"Tante, sa..." Jleb!!
Ucapan Alexa terhenti saat anak panah melesat dan menancap dinding.

Apa-apaan!?
Alexa menatap crossbow yang menempel di sudut ruangan, lalu mengambilnya.

Begitu rupanya, jika pintu kamar dibuka, crossbow ini akan langsung menembak.
Alexa melihat ada benang transparan yang dililiti di pelatuk crossbow dan gagang pintu.

Apa ini?
Alexa menangkap ada sesuatu di antara anak panah dan dinding yang tertancap, lalu menariknya kencang hingga lepas.

Ternyata foto keluarganya. Ada Fellix, Reva, dan Reynold yang masih bayi. Dahi Alexa berkerut, lalu membalikkan foto itu.

COME ALONE OR...
PAY THE PRICE

Alexa tersentak, lalu langsung naik ke kamarnya untuk mengganti pakaian dan mengambil senjata juga gear.

****
Alexa melihat gedung tinggi yang belum selesai dibangun. Ia celingak-celinguk, kemudian memanjat pohon yang kokoh.

Penjagaan di luar terlalu sedikit. Sepertinya banyak yang akan menyambutku di dalam.
Alexa mengamati gedung itu dengan teropong.

Ia melompat turun dan membuka bagasi motor, lalu mengambil beberapa granat asap dan crossbow-nya.

Jleb!!
Alexa menembak leher salah satu pria dengan crossbow-nya.

"Sial! Siap..." Jleb!!
Pria kedua ikut tumpang sebelum menyelesaikan ucapannya.

Srrkk... Srrkk...
Alexa berlari kecil menginjaki rerumputan. Ia menempelkan tubuhnya di pintu, lalu mendorongnya sedikit sehingga ada celah.

Satu. Tiga. Enam. Terlalu banyak.
Alexa beralih mengambil granat asap, lalu menarik safety pin-nya.

Sshhh...
Asap tebal keluar tepat setelah granat itu menyentuh lantai.

"Sialan!"
"Uhuk! Uhuk!"
"Dimana penyusupnya!?"
"Aku tidak bisa melihat!"

Dorr!! Dorr!! Dorr!! Dorr!!
Dorr!! Dorr!! Dorr!!
Alexa mengambil kacamata thermal vision-nya. Ia lalu menembakki musuhnya satu per satu dengan handgun.

(Fyi,
Kacamata thermal vision adalah kacamata yang membuat mata dapat melihat melalui suhu. Semakin merah warnanya, semakin panas suhunya. Sebaliknya, semakin biru warnanya, semakin dingin suhunya.)

Aku sudah membuat terlalu banyak suara. Mereka pasti akan mengepungku sebentar lagi.
Alexa membuang kacamatanya dan membuka lebar pintu masuk agar semua asap keluar. Ia lalu berlari kecil menelusuri koridor.

****
Sebenarnya dimana Celine menahan mereka?
Alexa terus celingak-celinguk. Ia bahkan sudah mencapai lantai 4, namun masih tidak ada tanda-tanda akan keluarganya maupun Celine.

Bangunan yang cukup luas dan memiliki banyak lantai, membuat Alexa semakin kesulitan. Ditambah banyaknya anak buah Celine, membuat Alexa sudah kehabisan peluru.

"Hei kau!"
Alexa melihat ke belakang, mendapati beberapa pria di belakangnya.

Sial! Cepat juga mereka!
Alexa segera berlari meskipun tidak mengetahui arah. Ia yakin lawan terakhirnya adalah Celine, jadi ia harus menghemat tenaganya.

The Redemption [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang