Tingg..
Aletha pun sampai di lantai lima,tempat target misi kali ini. Aletha terus melihat nomor yang tertera dipintu, dan akhirnya nomor '185' yang ia tuju pun terpampang jelas di hadapannya."Lets play the game!" Ucap Aletha tersenyum senang. Tetapi sayangnya, ia harus memasukkan pin yang terdapat di samping pintu itu. Untung saja, ia lahir dengan kemampuan khusus.
Wushh..
Aletha meniup angka-angka di pin tersebut, lalu terpampang lah 6 sidik jari di nomor yang berbeda. Aletha pun tersenyum senang, ia langsung merangkai nomor-nomor tersebut dan...Tingg..
Pintu tersebut terbuka sendiri bahkan Aletha sudah sangat semangat untuk membunuh orang."Siapa kau gadis kecil?" Tiba-tiba ada suara berat yang menyambut kedatangan Aletha. Sosok tersebut adalah pria yang buncit dan sangat jelek, jadi Aletha tak perlu merasa tega. Jika saja sosok itu tampan maka Aletha akan menjadikannya seorang model penghasil duitnya,hahaaa memang otak Aletha berjalan sangat lancar.
"Kau Fernando?" Tanya Aletha.
"Ya,siapa kau? Apa kau bagian dari orang-orang red angle itu?" Tanyanya, Aletha pun menggeleng.
"Kau tak perlu tahu siapa aku, dan tentu saja aku bukan bagian dari mereka"
"Lalu?" Tanyanya.
Bughh..
Aletha menendang pria buncit itu sampai pria itu mundur beberapa langkah."Sial!" Umpat Fernando mengambil pedang yang terdapat dipojok.
"Kau mau lari kemana lagi gadis cantik?" Tanyanya memamerkan pedangnya. Aletha hanya tersenyum miring menanggapinya.
"Jangan terlalu percaya diri" ucap Aletha mengambil pisau lipat kesayangannya yang terdapat berlian di ujung nya.
"Hahaaa, apa kau yakin ingin melawanku dengan pisau kecil itu?" Tanya nya meremehkan. Aletha diam melihat jam, ternyata ia terlalu banyak membuang-buang waktu, ia harus menyelesaikan misinya dalam 5 menit.
"Shit" umpat Aletha lalu langsung menyerang tanpa aba-aba.
Bughh..
Bughh..
Srakk..
Trangg..
Finally, terakhir Aletha berhasil membuat pedang tersebut terlepas dan menancap di lantai samping Aletha. Aletha pun tak menyia-nyiakan waktu langsung mengambil pedang tersebut."Kau harus mati!" Ucap Aletha laluu...
Plungg..
Aletha menebas kepala Fernando lalu kepala tersebut langsung menggelinding. Aletha langsung berlari keluar, waktu hanya tersisa 3 menit lagi sebelum meledak, dan sialnya Aletha berada dilantai 5."Fuck!" Umpat Aletha karena lift nya tak bisa dibuka. Ia pun tak mau menunggu harus melewati tangga darurat. Ia berlari tanpa berhenti, tangga itu sangat banyak sehingga Aletha pun tak tahu harus bagaimana, ia pun tak mungkin melompat dari atas, jika seperti itu kejadiannya maka anggaplah Aletha sakit jiwa.
Waktu tersisa satu menit lagi, tetapi Aletha masih berada di lantai 3. Keringat Aletha pun bercucuran. Dann..
5
4
3
2
1
...DUAARR!..
Ledakan sangat besar terjadi sebelum Aletha turun, tetapi..."Akhh!" Ringis Aletha, dan tiba-tiba ia sudah ada di rerumputan samping hotel itu.
"Papaa?!" Pekik Aletha, ternyata papanya yang menyelamatkan dirinya dengan menarik Aletha lalu menggendong dan membawanya loncat dari atas jendela.
"Huh,kita selamat!" Ucap Varo lega.
"Papa! Lukamu.." ucap Aletha lirih, di tubuh bagian kanan Varo terdapat luka bakar karena melindungi Aletha.
"Ini tak ada apa-apanya selain rasa bersyukur papa karena kau selamat Aletha" ucap Varo membuat Aletha menangis.
"Papaaa! Maaf...maafkan aku.." ucap Aletha memeluk Varo, Varo pun membalasnya dengan senyuman tulus.
"Untuk apa? Kau adalah harta papa yang paling berharga jika diantara kita harus ada yang dikorbankan,maka jawabannya adalah nyawa ku" ucap Varo. Aletha hanya diam dan menangis di pelukan Varo yang sama sekali belum pernah ia rasakan.
"Aku rela menghabiskan banyak waktu di luar bersama musuhku hanya demi keluarga kecilku, jika tak begitu, kalian tak akan selamat, maafkan papa ya?" Tanya Varo membuat Aletha menunduk merasa bersalah.
"Ayo kita kembali, sepertinya mama mu sudah menunggu" ucap Varo.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Aletha Queenza (End)
Action[Sequel Red Angle] Buat yang belum baca, aku saranin baca dulu biar nyambung sama alur cerita ini. Cerita ini dibuat dari hasil sequel cerita tentang,Kaniata Miselia William/Johan,yang memiliki banyak masalah,ntah pada dunia manusia atau dunia yang...