Aletha Queenza : 25

3.6K 178 4
                                    

"Aletha!" Panggil Reina yang mengejar aletha.

"Kata kak devan kau harus mengikuti ekstrakulikuler, ini formulirnya!" Aletha mengangkat satu alisnya sambil mengambil formulirnya.

"Baiklah terimakasih" Ucap Aletha datar lalu berlenggang pergi. Ia berniat untuk pergi ke perpustakaan untuk menenangkan pikirannya dengan membaca.

***

"Ah, mengapa aku sangat pendek?! Seharusnya aku tak mengukuti jejak mama yang kekurangan gizi!" Keluh Aletha karena ia kesusahan mengambil buku.

"Sebaiknya kau memakan obat peninggi badan agar sedikit lebih tinggi!" Aletha mendongakkan kepalanya, dan ada devan dengan senyumannya yang memberikan buku.

"Terimakasih" ucap Aletha mengambil bukunya. Ia ingin pergi namun ditahan devan.

"Formulir eskul nya?" Aletha mengangguk paham, lalu ia memberi kertas yang sudah ia lipat-lipat.

"Karate dan basket?" Aletha pun lagi-lagi menangguk dengan ekspresi wajah yang sama,datar.

"Kalau tak ada lagi hal yang perlu kau tanyakan aku pamit" ucap Aletha disenyumi devan.

"Apa kau sudah mencintaiku?" Aletha pun membeku seketika. Ia tak tahu perasaannya bagaimana. Devan yang mengerti ekpresi Aletha langsung menariknya dalam pelukannya.

Cupp..
Devan mencium kepala Aletha dengan hangat, sedangkan Aletha masih mencerna apa yang baru saja terjadi.

"Aku tahu, aku akan berjuang lebih kerasa lagi untuk mendapatkan mu,Aletha!" Aletha pun tersenyum tipis.

"Mundurlah selangkah dibelakangku,jangan samakan langkah kita. Karena pada dasarnya,kita hanya sebatas orang asing yang saling mengenal,percayalah!" Ucap aletha lalu pergi. Devan masih kebingungan dengan kata-kata Aletha yang tak dapat ia pahami dengan otaknya secara langsung.

***

Aletha,gadis bermata biru itu sedang berjalan dikoridor sekolah dengan tatapan tajam dan membunuh, siapa saja yang berani menatap mata indah tersebut akan merasa akan menjadi santapan seekor elang.

"Aletha,kita dipanggil mama" bisik aleca tiba-tiba ada disamping letha.

"Kau mengagetkanku saja!" Aleca pun terkeleh.

"Kau sejak tadi seperti sedang mencari sesuatu, mencari apa?" Aletha menatap aleca sebentar, lalu menggeleng.

"Aku tak memikirkan apa-apa"

Setelah percakapan singkat itu, mereka langsung pulang ke rumah bukan ke ruangan nia, karena memang nia ada dirumah bukan di sekolah.

🕊🕊🕊

Aletha dan aleca akhirnya sampai dirumah, mereka sangat berbeda. Aleca yang mengetuk rumah dengan senyuman yang tidak pernah luntur. Sedangkan Aletha yang nyelonong masuk tanpa salam dan yang pastinya datar.

"Hay sayang!" Sapa varo yang sedang minum kopi diruang tamu. Aleca langsung mendekati varo dan Aletha hanya mengangkat satu alisnya menandakan ia bingung.

"Hai pa! Aku sangat bahagia melihat papa disini, tak biasanya?" Tanya aleca di samping varo.

"Ah iya, papa sudah memutuskan untuk homework saja, mungkin ini sudah saatnya papa melindungi keluarga papa disini, dan perusahaan arza dan erza yang ambil alih!" Ucap varo mengatakan itu dengan penuh pengartian dan matanya tak lepas dari mata aletha. Aleca pun tersenyum kecut, ia tahu papa nya melakukan hal ini sebagian besar karena Aletha, bukan keluarganya.

Aletha yang mendengar hal itu langsung duduk dan tersenyum tipis, "aku mengerti kesibukan mu papa, tapi jika keputusan papa seperti itu aku sangat senang!"

"Teruslah tersenyum Aletha! Jangan biarkan senyumanmu luntur, ahh..aku merasa sedang bercermin, tetapi dicermin adalah aku versi gadis,Hahahaaa!" Tawa varo, aleca pun ikut tertawa. Sedangkan Aletha hanya terkekeh kecil.

"Aku kesini untuk menemui mama,tapi malah disambut kabar bahagia, jadi di mana mama saat ini?" Tanya Aletha mengedarkan pandangan.

"Mama mu ada dikamarnya" jawab varo Aletha bangkit untuk menemuinya.

"Aleca apa kau masih ingin disini?" Aleca pun mengangguk.

"Aku akan menyusul ya?" Aletha pun mengangguk, ia tahu Aleca sangat senang melihat kehadiran varo dirumah.




























TBC
Maaf bngt gengs yang nungguin aku up hari ini, aku lupa kalau belom up😭
Ingetnya udh di up ternyata belom:v
Sorry guys:)

Aletha Queenza (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang