Aletha Queenza : 43

3.4K 186 64
                                    

"Hmm...sebenarnya dia temanku, Garen namanya" ucap Aletha.

"Kalian yakin hanya teman?" Curiga reina, Aletha mengangguk.

"Tapi aku agak ragu..." gantung sisie.

"A aku duluan!" Ucap Aletha melangkah cepat.

"Tunggu!" Ucap Garen, Letha berhenti, ia menggigit bibir bawahnya Ntah mengapa ia canggung jika berada didekat Garen.

"Antar aku ke ruang kepala sekolah" Aletha mengangguk lalu mereka berjalan bersama.

"Bukankah aneh melihat sikap Aletha seperti itu?" Tanya Luna diangguki reina dan sisie.

"Apa jangan jangan dia..."

"CINTA!" Seru ketiganya sampai menjadi pusat perhatian.

***

Di sepanjang jalan, Aletha mendengar banyak sekali omongan tentang dirinya. Sebelumnya padahal tak ada satu pun yang berani, Tapi saat ini malah pada mencibirnya. Dan Ntah mengapa Aletha juga merasa tidak enak menjadi bahan cemoohan.

"Pakai ini" ucap Garen memberikan earphone nya, Aletha mendongak lalu menggeleng. "Tak perlu" ucap Aletha.

Lalu Garen menarik lengan Aletha, menyingkirkan anak rambut di sekitaran telinga Aletha lalu memasangkannya. Lalu ia tersenyum melihat Aletha yang membeku ditempat dengan pipi yang merah. Ia terkekeh membuat Aletha tersadar lalu berjalan mendahului.

"Aletha tunggu!" Ucap Garen.

"Kau menyebalkan Garen!"

"Apanya? Aku tak melakukan apa apa!" Ucap Garen dengan nada menggoda, lalu Aletha berhenti ditempat.

"Baiklah! Kau jalan saja sendiri!" Ucap Aletha ingin berbalik arah, tetapi malah...

Cupp..
Garen mencium dahi Aletha membuat Aletha untuk kesekian kalinya membeku ditempat. Tak menyia-nyiakan keadaan, Garen menggendong Aletha ala bridal.

"Garen! Ingatlah disini masih banyak siswa yang menonton!" Ucap Aletha mengumpat di dada Garen.

"Lalu? Kau ingin kita melakukan ditempat sepi hm?" Aletha mendelik tajam ke arah Garen.

"Kau vampire yang mesum!" Ucap Aletha membuat Garen tertawa, sampai sampai taring nya saja terlihat.

"Aku hanya seperti ini padamu Aletha."

Degh..
Bisa bisa Aletha terbunuh sia sia hanya karena ia sesak nafas! Berada di sekitar tubuh Garen membuat oksigen Disana tersedot Ntah kemana. Aletha benar benar merasa gila saat ini.

Ditengah jalan koridor, Garen akhirnya menurunkan Aletha, tanpa Aletha tahu sebabnya. Setelah turun, Aletha melihat ada devan didepannya.

"Aletha ikut aku!" Ucap devan dengan wajah yang memerah.

"Tidak mau!"

"ALETHA!" Bentak devan membuat Aletha tersentak.

Bughh..
Karena tak sabar, Garen akhirnya meninju pipi devan. Aletha tak tahu harus berbuat apa, dirinya merasa lemah saat ini.

"Kalau Aletha bilang tak mau, berarti dia tak mau bodoh! Jangan memaksa!" Ucap Garen menahan emosi, jika ia benar benar emosi maka seluruh sekolah akan hancur.

"EMANG NYA LO SIAPANYA HAH?!" Ucap devan mulai hilang kuasa.

"She's mine" ucap Garen lalu menarik tangan Aletha.

***

Akhirnya, mereka sampai di ruangan kania, ya bukan ruangan kepala sekolah melainkan ruangan 'pemilik sekolah'. Mereka berdua masuk dan disambut dengan kania yang senyum merekah.

"Hey pasangan baru!" Sapa kania membuat Aletha melempar pisau lipat yang datang Ntah darimana.

"Cih dasar anak macam apa kau ini?! Bisakah sedikit saja menjaga image didepan lelaki!" Keluh kania karena pisau tadi hampir mengenai kulitnya, bahkan kemeja nya sobek karena tergesek.

"Mama! Aku kembali saja!" Ucap Aletha, namun tangannya ditahan Garen. Membuat keduanya saling bertatapan cukup lama.

"Waw! Impresive!" Ucap kania mengganggu suasana. Akhirnya Garen melepaskan tangannya, dan saat itu juga Aletha menutupi pipinya yang memanas dan langsung keluar.

Setelah Aletha keluar, Garen duduk tanpa dipersilahkan, sedangkan kania tertawa terbahak bahak melihat anaknya yang sepertinya sedang merasakan first love. Ya kalian fikir kania akan seperti emak lainnya yang akan menasihati ini itu? Oh tentu tidak. Ia akan menjadikan bahan ejekan untuk putrinya yang satu itu.

"Jadi.. ada apa kau Memanggilku kemari?" Tanya Garen to the point.

"Hm, maafkan aku Garen karena kau jadi repot repot sekolah kesini, tapi aku ingin membahas beberapa soal tentang kekuatan Ciremon" Garen mengangkat satu alisnya.

"Ya, kau tahu? Akhir akhir ini ada beberapa orang yang melapor padaku tentang kasus pencurian dan pembunuhan tanpa jejak" ucap kania mulai serius.

"Lalu?"

"Jika manusia melakukannya, tak mungkin pelakunya bisa tak tertangkap oleh bawahan ku" Garen berdecih mendengar kesombongan kania membuat sang empu terkekeh.

"Dengar dengar, ada sebuah organisasi yang terdiri dari para makhluk dari dunia Ciremon." Ucap kania membuat Garen menyerngit bingung.

"Sebenarnya, awalnya ku kira didunia ini makhluk dari dunia Ciremon hanya tersisa aku, tapi setelah kejadian di villa itu, aku bertemu Aletha, aku merasa tidak sendiri. Dan apalagi kami sempat diserang vampire lainnya lalu bertemu kau, ku rasa itu bukan hal yang patut di bingungkan tetapi tak bisa disepelekan juga" ucap Garen diangguki kania.

"Omong omong kau memakai pelet jenis apa?" Tanya kania setengah berbisik membuat Garen sangat ingin tertawa tapi ia tahan. Bagaimana tidak?! Kania yang bobrok nya sudah diatas rata rata menanyakan hal itu dengan serius ke Garen dengan jarak kurang lebih hanya beda 10 cm.

Ya, siapapun yang melihat akan ambigu pastinya. Tapi sadar akan posisi, kania mundur sambil tertawa terbahak bahak melihat ekspresi Garen.

"AHAHHAHAAA GAREN WAJAHMU SEPERTI BADAK NAHAN BOKER HAHAHAHAAA!" Shit, Garen yang setampan ini disamakan dengan badak nahan boker. Garen tak habis fikir lagi dengan ibu dari sang gadisnya, eh? Sejak kapan Garen mengakui Aletha sebagai gadisnya? Ntah lah, Garen pun tak tahu.

"Tapi Garen, aku ingin kau dan Aletha untuk...."
























Tbc

Jangan kau gantung..gantungkan cintakuuuu...🎧
Hehee kalem gess, last kok ini yang aku gantung, besok nggak☺️🤣

Aletha Queenza (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang