Aletha sekarang berada di ruang tamu bersama 3 tersangka. Sedangkan aleca di kamar Vano dan Garen di kamarnya.
"Bagaimana? Kau sudah tahu?" Tanya Ncy. Aletha hanya menoleh lalu mengangguk.
Lalu tak lama Garen dan aleca datang dengan kondisi muka yang tak bisa ditebak. Mereka terlihat sangat serius. Lalu sekarang mulailah suasana yang tegang. Kali ini Aletha sudah menyiapkan semua. Dan ia akan mengorbankan pita suaranya karena kali ini ia akan banyak bicara.
"Kita mulai saja!" Ucap Garen. Aletha mengangkat tangannya menandakan Garen harus diam.
"Aku yang memimpin" ucap Aletha tersenyum miring.
"Setelah melakukan penelitian ke seluruh wilayah disini, aku sudah tau siapa yang bersalah disini"
"Pas-"
"Jangan ada yang memotong perkataan ku" ucap Aletha memotong perkataan aleca.
"Jika Tuan Revo ke gudang untuk menggunakan radio nirkabel yang rusak, itu benar, memang radio disana rusak. Jadi pelakunya bukan tuan Revo."
"Bukan begitu-!"
"Sudah kubilang jangan memotong!" Ucap Aletha, Garen pun diam, ia sudah tahu kekuatan Aletha, bahkan jika Garen melawan pun sepertinya ia akan kalah.
"Queency pergi ke kamar mandi selama 10 menit, tak ada waktu untuk membunuh" ucap Aletha. Queency tersenyum manis.
"Tap-"
"Aleca, dengarkan aku dulu!" Ucap Aletha memotong perkataan aleca. Lalu Aletha menatap Tio lekat lekat.
"Hanya kau yang tersisa, kau bisa melakukan apa saja, karena kau merasa aman berhubung status mu sebagai pelayan disini" ucap Aletha smirk.
"Bagaimana bisa kau menuduh tuan Tio tanpa bukti Aletha?" Tanya Garen.
"Bukan tanpa bukti, begini jika tuan Revo keluar sebelum vano menaiki tangga, kita tak bisa menuduhnya begitupun Ncy. Tapi bagaimana dengan tuan Tio? Ia punya banyak waktu untuk melakukan apa saja."
"Bu bukan saya pelakunya nona!" Elak Tio.
"Tapi disana tak ada pintu atau jendela yang bisa dibuka, menurutku queency-" ucap aleca lagi lagi terpotong.
"Ada banyak kemungkinan aleca, ia kesini sebelum kita. Jadi bisa saja buka jika dia sudah mengatur semua? Lagi pula yang pertama menyadari pun dia" Ucap Aletha.
"Tidak, disini banyak bukti dan kau menuduh tuan Tio dengan hanya alasan alasan yang tidak jelas seperti itu?! Jelas jelas pelakunya tuan Revo!" Tanya Garen mulai terbawa suasana Aletha menoleh lalu..
Srakk..
Aletha mengunci pergerakan Ncy."Perhitunganku benar ternyata ya sayang!" Ucap Aletha tersenyum miring.
"Ap apa maksudmu!" Elak Ncy.
"Kau pelakunya!" Ucap Aletha.
"Sebenarnya apa maksudmu! Aku benar benar tak mengerti, tadi kau menuduh tuan Tio, sekarang kau menuduh Queency!" Ucap Garen dan aleca bersamaan.
"Aku sudah memperhitungkan semua, aku menuduh tuan Tio karena aku tahu ia tak mungkin bersalah. Itu semua hanya umpan."
"Aku mengerti jika aku menuduh tuan Tio, maka pelakunya akan merasa aman." Ucap Aletha.
"Tapi bukan berarti kau harus menuduh Queency bukan?" Tanya Garen.
"Kenapa? Karena kau menyukainya?" Garen yang mendengarnya pun hanya diam tak membalas.
"Aku tidak asal menuduh, begini aku menemukan satu sekrup lantai tadi" ucap Aletha memegang sekrup itu.
"Dan di kotak perkakas hanya tersisa 10 sekrup lainnya. Mungkin pelakunya sudah tahu mengenai trik ruangan yang terkunci. Sepertinya vano mengambil kedua jendela, lalu ia akan menempelkannya kembali menggunakan lem khusus yang sepertinya ia bawa. Namun seperti kataku, pelakunya pertama tama mengetuk pintu lalu ia menyerang menggunakan palu yang ada diperkakas, lalu ia keluar lewat jendela yang belum terpasang, kemudian memasangkannya seolah olah ini adalah kasus kamar yang terkunci"
"Tapi aku hanya ke kamar kecil!" Elak Ncy diangguki Garen.
"Iya, tapi ini apa?" Ucap Aletha mengangkat tangan Ncy yang sedari tadi ia masuk kan ke saku rok nya. Karena cengkraman Aletha, Ncy tidak mau menarik tangannya.
Tringg..tringg
Ya, itu adalah suara sekrup yang berjatuhan dari saku Ncy."Ba bagaimana bisa?" Tanya Garen, aleca Hanya tersenyum senang, ia kira bahwa Aletha benar benar akan menuduh Tio sebagai pelaku, tetapi ternyata tidak.
"Kau tidak takut petir kan? Sebenarnya kau hanya ingin mengambil sekrup yang berjatuhan, kau menunduk seolah olah kau trauma dengan petir tadi. Namun karena waktunya tak cukup, kau juga tak mungkin mengambil sekrup yang tak kasat mata dibawah meja bukan?" Jelas Aletha tersenyum miring.
"Hah, ku akui kau memang hebat!" Puji Ncy.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Aletha Queenza (End)
Боевик[Sequel Red Angle] Buat yang belum baca, aku saranin baca dulu biar nyambung sama alur cerita ini. Cerita ini dibuat dari hasil sequel cerita tentang,Kaniata Miselia William/Johan,yang memiliki banyak masalah,ntah pada dunia manusia atau dunia yang...