Aletha Queenza : 24

3.5K 175 5
                                    

Brakk..
Aletha menjatuhkan tasnya saat melihat mejanya yang sudah tak berbentuk meja lagi karena ada banyak coretan yang bertuliskan..
"Aletha murahan"
"Aletha jalang"
"Aletha menjijikkan"
Dan lain-lain yang membuat Aletha sangat ingin membunuh orang, tapi ia tahan.

"KATAKAN SIAPA YANG MELAKUKAN INI?!" Bentak Aletha dengan lantang.

"Ma-maaf let, kita gatau, saat kita sampai sini meja milikmu sudah seperti itu" ucap Sena, ketua kelas. Aletha menghela nafas lalu mengangguk, tiba-tiba Nia menelpon nya.

"Meja baru akan sampai 5 menit lagi!" Ucap Nia.

"Ya, aku akan keruangan mama sekarang untuk bersantai"

Lalu, Aletha memutuskan teleponnya secara sepihak. Nia selalu tau apa yang dilakukan keluarga nya, bahkan Aletha terkadang berfikir Kania memiliki mata disetiap tempat yang ada di dunia.

"Aku pamit ke ruangan mama!" Ucap Aletha berlari kecil, diangguki ReiLuSieCe (Reina,Luna,siSie,Cece).

***

Brakk....
Pintu tuangan kania terlepas dari tempatnya karena ulah Aletha.

"Aletha tahanlah dahulu amarah mu!" Ucap kania melihat muka merah padam aletha, ia memang sudah tahu semua, karena pada dasarnya seluruh anggota keluarganya terpantau oleh kania.

"Ma! Aku sudah tidak tahan atas semua ini! Mengapa mama melarangku untuk membunuhnya?! Ayolah...mama jangan lemah seperti ini hanya karena aurel berasal dari keluarga alfariz! Mungkin menurut mama ini hanya permainan, tetapi aku tak akan berfikir seperti itu! Berawal dari bangkai tikus nantinya akan berubah menjadi bangkai manusia, sekarang aku tak bisa menahan hasrat ku untuk membunuh!" Marah aletha.

"Tenanglah sayang, kita akan rembukan hal ini dahulu pada keluarga devan, jika memang tak ada jalan,maka kekuasaan ditanganmu!" Aletha menutup mata menenangkan diri,lalu ia berseringai.

"Aku setuju"

"Pertama, mama akan membuat keluarga mereka miskin dahulu" Aletha mengangkat satu alisnya.

"Tak perlu ikut campur ma, aku akan selesaikan sendiri setelah rapat keluarga" jawab aletha lalu ia pergi. Kania hanya menggelengkan kepalanya melihat pintu yang hancur karena ulah Aletha.

"Mengapa anak gadis yang cantik seperti dia memiliki pekerjaan sebagai kuli bangunan?" Gumam nia lalu membuka HP nya.

"Halo!"

"...."

"Putuskan kontrak kerja dengan perusahaan Aldiva, blacklist nama perusahaan itu diseluruh dunia, jangan biarkan perusahaan itu bangkit"

"...."

Kania memutuskan teleponnya sepihak,lalu ia duduk dan mengetuk dagunya sambil menatap ruang masuk yang tidak ada pintunya saat ini dengan tatapan kosong. Ia memikirkan apa yang terbaik untuk anak terakhirnya itu.

"YESSS! I KNOWW!" Pekik nia senang saat mendapat sebuah ide






















TBC

Aletha Queenza (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang