Setelah kepergian vano, Ncy izin ke kamar mandi. Dan sisa lah Aletha, aleca, dan Garen. Jangan lupakan ada Tio si pelayan. Karena terlalu lama menunggu, jadi mereka memutuskan untuk makan mendahului mereka. Beberapa menit kemudian Ncy datang dari arah kamar mandi yang terletak di samping tangga.
Ckelek..
Terbuka lah pintu dan menampilkan pria tua buncit yang berambut gondrong, siapa lagi kalau bukan Revo."Tuan Revo, bukan kah anda dari dapur? Mengapa anda basah kuyup dan masuk melalui pintu utama?" Tanya Aletha.
"A ah iya nona, tadi saya mengambil barang di gudang dan diluar hujan" Aletha hanya mengangguk.
Mereka pun akhirnya sudah selesai makan sejak beberapa menit yang lalu, tapi vano belum juga kembali.
"Vano bilang hanya sejam, tapi mengapa sudah sejam lebih ia belum kembali?" Tanya aleca.
"Sepertinya ada yang aneh? Apa lebih baik kita cek saja?" Tanya Tio. Lalu semua mengangguk dan pergi ke atas.
***
Tokk..tok
Ketukan pintu berasal dari aleca yang berkali-kali tapi tidak dijawab juga."Mungkin ia sudah menyelesaikan proyeknya lalu ia tertidur" ucap Ncy. Aletha merasa ada yang aneh. Begitupun aleca, tak mungkin kekasih nya itu tak mendengar ketukan yang ia berikan dipintunya.
Lalu Aletha ke kamar diikuti Garen, aleca yang merasa aneh karena Garen mengikuti Aletha, ia akhirnya juga mengikuti keduanya.
Setelah sampai kamar Aletha, Garen menatap Aletha dengan inten hingga Aletha merasa risih. Sedangkan aleca menatap atap ruangan.
"Bukankah aneh? Ini adalah daerah terpencil bukan? Tapi mengapa lampu ini menyala?" Tanya aleca.
"Oh ya, kau tahu? Disini ada generator listrik, tepatnya di gudang" jawab Garen.
"Aku penasaran, bagaimana kita kesana?" Tanya aleca, lalu Aletha mengangguk menatap Garen, akhirnya mereka sepakat.
Akhirnya mereka keluar dengan hujan-hujanan. Mereka melihat sekeliling yang hanya ditumbuhi hutan dan semak berduri. Tapi karena Aletha bersama Garen, ia percaya bahwa Garen melihat jalan walau tak mengaktifkan kekuatannya.
Belum sampai gudang, Aletha berhenti. Ia menatap jendela kamar vano dan..
"VANOO?!" Pekik aleca. Ia langsung memanjat dari bawah layaknya monyet yang berayun. Itu semua karena hasil latihan.
Pranggg..
Aleca memecahkan kacanya lalu langsung masuk ke dalam kamar vano. Sedangkan Aletha dan Garen memilih masuk ke dalam dan berjalan melalui tangga.***
"Vanoo hiks bangun!" Ucap aleca tersedu sedu. Sedangkan Aletha memeriksa nadi vano yang sudah tidak berdetak.
"Bagaimana bisa mayatnya terduduk di meja dan disenderkan di jendela?" Tanya Aletha.
Tbc
Maaf bngt pendek:(
Aku sibuk bngt tapi tetep nyempetin ngetik jadinya ginii:"
KAMU SEDANG MEMBACA
Aletha Queenza (End)
Action[Sequel Red Angle] Buat yang belum baca, aku saranin baca dulu biar nyambung sama alur cerita ini. Cerita ini dibuat dari hasil sequel cerita tentang,Kaniata Miselia William/Johan,yang memiliki banyak masalah,ntah pada dunia manusia atau dunia yang...