Aletha Queenza : 20

3.7K 209 3
                                    

"ALETHAAAA!" Panggil seseorang ketika Aletha berada di kantin. Seingat Aletha orang yang memanggilnya itu adalah teman sekelasnya, ya siapapun dia Aletha sebenarnya tak peduli. Aletha hanya menanggapi dengan alis terangkat.

"Tasmu ada darah dan bangkai tikus!" Ucap gadis itu, lalu Reina berdiri.

"Kau yakin? Jangan pernah berbohong jika berurusan dengan kami!" Seru Reina. Lalu,gadis itu menggeleng.

"Aku tak berbohong, kalau tak percaya lihat sendiri saja!" Ucap gadis itu langsung pergi. Lalu, Sisie dan Cece menarik tangan Aletha untuk melihat. Aleca pun ikut bangkit karena penasaran.

Aletha dkk berjalan dengan cepat di sepanjang koridor. Sebenarnya, Aletha sangat malas untuk pergi ke kelas karena mie ayam yang ia beli belum sempat ia suapkan ke mulutnya. Tetapi disisi lain, ia juga penasaran siapa orang yang berani-beraninya mengganggunya.

"Ahh! Bau sekali!" Pekik Sisie ketika sampai di kelas.

"Aletha, apa sebaiknya aku cek dulu siapa pelakunya?" Tanya Aleca, Aletha menggeleng.

"Aku yang akan mengurusnya, dan tolong urus tasku,buang saja atau apakan terserah kalian!" Ucap Aletha lalu berlari menuju ruang cctv.

"Dasar orang kaya!" Umpat Chelsie.

"Kalau saja tak bau, aku akan menjualnya, pasti akan laku puluhan juta!" Gumam Reina.

***

Brakk..
Aletha membuka kasar ruang Kania.

"Hey! Berlaku sopan sedikit!" Ucap Nia.

"Izinkan aku untuk membunuh orang mama!" Ucap Aletha, Kania menyerngit bingung.

"Izin? Membunuh? Tumben sekali kau meminta izin hanya untuk sekedar membunuh, memangnya siapa yang akan kau bunuh?" Tanya Kania.

"Aurel"

***

Aurel sedang berjalan di koridor sekolah dengan senyuman yang tak luntur dari wajahnya. Ia berniat untuk mengunjungi Devan dikelasnya.

"Devannn!" Pekik Aurel, Devan membalikkan tubuhnya.

"Hari ini aku pulang bersamamu kan?" Tanya Aurel. Devan mengangkat satu alisnya, tak biasanya Aurel tersenyum lebar seperti itu.

"Tidak,aku akan bersama Aletha hari ini!" Tolak Devan, ya memang rencananya ia akan mengantar Aletha pulang bersamanya.

"Tapi pasti paman Al akan-"

"Kau mengadu pun ia adalah ayahku, ia akan mempercayai aku, jadi berhentilah bersikap seolah-olah kau adalah prioritas utama ku. Kau ini adalah sepupuku, dan ingatlah hal itu!" Ucap devan lalu pergi, Aurel tersenyum miring.

"Aku ingat, tapi aku mencintaimu Devan. Siapapun yang menghalangiku, aku akan membunuhnya, sekalipun ia malaikat" ucap Aurel.

"Dan Aletha, permainan baru saja dimulai!" Gumam Aurel.

"Ku tunggu permainanmu Aurel!" Ucap Aletha tiba-tiba berada dibelakang Aurel. Aurel pun tersentak.

"B-ba-bagaimana kau bisa berada disini?" Tanya aurel gagap.

"Hahaa, lucu sekali. Kau seorang tikus ingin bermain bersama seekor singa. Aku peringatkan padamu, jangan pernah bermain-main padaku, tapi kalau kau memang berniat seperti itu, aku juga tak keberatan membalasnya"























Tbc

Thanks for 1k readers nyaa😙
Sebenernya emang ga sebanyak cerita Nia, tapi semua butuh proses,wkwk:v




Aletha Queenza (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang