Aletha Queenza : 6

5.4K 250 3
                                    

"Kalau aku tersedak, berikanlah aku air putih,bukan jus. Apa kau ingin melihat ku mati secara perlahan?" Tanya devan sinis lalu pergi.

Aleca yang mendengar omongan pedas dari Devan pun tak kuasa menahan tangisannya.
"A-aku ke toilet dulu!" Pamit leca menahan tangisannya. Semua telah mengerti keadaan sekarang karena sering terjadi.

"Aleca!" Panggil Erza ingin mengejar leca,tapi ditahan.

"Biar aku yang mengejarnya!" Ucap Aletha lalu berlari mengejar Aleca. Walaupun otaknya berkata ia membencinya, namun dihatinya ia sangat menyayangi Aleca,bahkan dadanya terasa sangat sesak saat ini karena Aleca.

Aletha berlari kecil menuju toilet,saat membukanya tak ada tanda-tanda kehadiran Aleca. Lalu, Aletha menuju ke taman belakang yang dekat dengan toilet itu. Dan benar saja, Aleca sedang menangis disana.

Perlahan-lahan ia mulai mendekati Aleca. Ia sangat sesak saat ini, ia sesak karena melihat air mata Aleca yang mengalir deras. Padahal, mungkin terakhir kali Aletha menangis pun aletha tak ingat, tapi mengapa kakaknya selalu meneteskan air mata secara cuma-cuma setiap hari bahkan setiap saat.

"Aleca, hentikan air matamu!" Ucap Aletha yang sudah duduk dikursi taman di samping leca.

"Hiks, aku tak bisa hiks!" Ucap Aleca sambil berusaha menghapus air matamu.

Srepp..
Aletha menghapus air mata Aleca yang mengalir, Aleca pun langsung menengok kaget. Aletha tak pernah sama sekali bersikap baik padanya, Aletha tetaplah aletha, ia selalu bersikap dingin dan keras walau dengan kakak kembarannya sendiri.

"Jangan menangis,dada ku sesak" ucap Aletha sedikit menyindir tetapi dengan nada agak lembut, inget ya AGAK LEMBUT!

"Hiks alethaaa! Aku menyayangimu!" Ucap Aleca memeluk Aletha sangat erat membuat aletha diam, ia sudah sesak nambah sesak!

"A-aleca ka-kau membunuhku!" Ucap Aletha sesak.

"Aah maaf,aku hanya senang! Aku benar-benar menyayangi mu!" Ucap Aleca tersenyum lebar membuat Aletha ingin jauh-jauh dengan Aleca, bagaimana tidak? Aleca baru saja menangis dan tiba-tiba tersenyum lebar membuat Aletha bergidik ngeri. Ia takut tertular penyakit jiwa kakaknya.

"Berhentilah tersenyum seperti itu, aku membencimu!" Ucap Aletha bangkit.

"Tapi tadi kau-"

"Tadi aku hanya berkata 'jangan menangis, dadaku sedak' itu berarti, jika kau menangis maka dadaku sesak karena kita adalah kembar dan terikat batin!" Padahal aletha sangat ingin tertawa melihat ekspresi Aleca yang kembali murung.

Ia berlenggang pergi dari sana,tapi sebelumnya ia mengatakan..

"Berjanjilah ini kali terakhir kau menangis, aku tahu kau mencintai Devan, aku akan menjauh. Dan sekarang aku juga berjanji, mulai hari ini dan seterusnya aku akan berusaha membuat mu bahagia,kakak!" Ucap Aletha membuat Aleca menangis haru, ia sangat bahagia, ia sudah melupakan kesedihannya. Menurutnya, kesedihannya kali ini terbalaskan oleh berkali-kali lipat kebahagiaan oleh Aletha yang mulai dekat dengannya dan menganggapnya 'kakak'.

Tanpa Aleca sadari, devan sedari tadi melihat semua kejadian yang terjadi. Ia melihat seluruh adegan mengharukan itu. Dan sekarang ia tahu, bahwa sebenernya aletha dan aleca adalah satu. Mereka kembar walau dari segi fisik maupun sifat berbeda.

Srakk..
Tiba-tiba ada yang menarik tangan devan.

Plakk..















Tbc

Oke gais, aku sedikit kau cerita wkwkwk. Jadi, sekolah aku bulan lalu ngadain lomba menulis novel ya. Dan akhirnya hari ini jadi. Kalian tau tentang apa? Tentang lanjutan dari novel ini wkwk. Novel ini aja belom tamat tapi aku dah bikin sequel:v

Aletha Queenza (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang