Aletha Queenza : 17

3.8K 232 6
                                    

"Aku tak tahu sejak kapan. Namun, ketika ku lihat kedalam. Rasa itu sedang diam merenung. Dengan mudahnya singgah tanpa permisi, dan mungkin akan pergi tanpa pamit"

-Faren Alviando

***

Kini, Aletha sudah membersihkan luka lecet disikunya karena tergores beberapa batuan saat Varo membawanya loncat kebawah. Sedangkan Varo,ia diobatin oleh dokter handal lulusan s3 yang tak lain adalah istrinya sendiri.

"Ceroboh sekali hah?!" Oceh Nia.

"Aku hanya ingin melindungi anakku!" Ucap Varo tak terima.

"Hah, kau ini!"

"Kalian ini berisik sekali!" Ucap Kay membawa beberapa ramuan dan obat antiseptik.

"Aletha! Kau tak apa-apa?" Tanya Aleca khawatir, Aletha hanya menggeleng.

"Aku tak apa, mungkin orang yang melindungiku yang mendapat luka cukup parah" ucap Letha sambil memandang ke arah Varo yang saat itu sedang adu mulut dengan Nia.

"Biar ku bantu" ucap Devan yang tiba-tiba datang.

"Tak perlu aku sudah selesai" ucap Aletha merapikan kotak p3k lalu pergi. Aleca yang melihat interaksi antara Devan dan Aletha pun tersenyum kecut.
_Devan hanya tertarik pada Aletha, aku tak boleh berharap lebih lagi. Batin Aleca tersenyum kecut.

***

"Faren?" Panggil Aletha ketika melihat Faren sedang berlatih keras di ruangan latihan.

"Aletha? Kau sudah baikan?" Tanya Faren menghentikan aktifitasnya. Aletha mengangguk.

"Aku hanya lecet sedikit,lalu mengapa kau berlatih sangat keras seperti ini?" Tanya Aletha ikut duduk di samping Faren.

"Aku....aku hanya ingin menjadi lebih kuat agar bisa melindungi mu, Aletha" Aletha pun mengernyit bingung.

"Maaf aletha, aku lancang, aku lancang mencintaimu, percayalah cinta itu datang secara tiba-tiba tanpa aku rencanakan" ucap faren membuat Aletha kaku, ia baru pertama kali mendengar kalimat cinta seseorang yang ditujukan padanya, maklum saja Aletha selama ini tak pernah bergaul dengan orang lain terkecuali keluarga dan sahabat-sahabat ibunya.

"Sejak kapan kau menyukai aku?" Polos Aletha, ia juga tak tahu yang namanya cinta seperti apa, bahkan ia berfikir orang-orang yang menangis karena diputuskan kekasihnya mereka adalah orang yang memiliki penyakit jiwa.

"Aku tak tahu sejak kapan. Namun, ketika ku lihat kedalam. Rasa itu sedang diam merenung. Dengan mudahnya singgah tanpa permisi, dan mungkin akan pergi tanpa pamit" ucap Faren.

"Kau tahu konsekuensinya jika lancang mencintai aku bukan? Aku adalah orang yang tak tahu apa itu cinta dan benci kata-kata itu, seberapa jauh kau berjuang pun, rasanya untuk menumbuhkan cinta di hatiku itu sangat mustahil, kekasihku adalah mafia ku, hanya itu yang aku tahu. Aku tak tahu menahu soal perasaan, yang aku tahu hanyalah bagaimana cara membunuh dan membunuh" ucap Aletha lalu pergi, ia tahu teman-temannya sedang memperhatikan dirinya dan Faren.

Faren yang mendengar kata-kata Aletha pun tersenyum, ntah dorongan darimana. Aletha,ya satu nama yang saat ini berhasil membuat hatinya hancur berkeping-keping. Tapi, ia suka cara bicara Aletha, sangat datar, dingin, jelas dan terus terang. Gadis psikopat yang ntah mengapa bisa membuat hatinya terbuka. Tapi sepertinya memang Faren harus mundur.

"Broo,jangan sedih, cewek masih banyak kok!" Semangat Erza, Faren hanya tersenyum.

"Maafkan adikku" ucap Arza, Faren juga mengangguk.

"Salahku lancang mencintainya" ucap Faren menepuk bahu Arza.

"Sepertinya sainganku untuk mendapatkan Aletha berkurang,hahahaaaaa" ucap Rendy tertawa garing.

"Tidurlah,dan bayangkan saja khayalan mu itu menjadi kenyataan" ucap Nathan pedas membuat Rendy memajukan bibirnya.

"Geli anjirrr!" Ucap Erza memeluk Arza. Arza pun yang dipeluk merasa jijik.

"Kau bukan kembaranku!" Ucap Arza melepaskan pelukan Erza lalu pergi.

"E-ehh arzaaa! Jangan pergi dulu woee!" Ucap erza mengejar Arza.

"Sudahlah,aku ingin mandi lalu menemui Cece dahulu,aku sudah lama tak bertemu dengannya" Ucap Nathan pamit.

"Gue juga ya bro! Jangan galau terus!" Ucap Rendy lalu ngacir ntah kemana.

Dan sekarang, tinggalah Faren dan tembok berjalan. Maksudnya Devan yang sejak tadi terdiam.

"Kau juga mencintai Aletha?" Tanya Faren. Devan menatap Faren.

"Aku tak tahu" ucap Devan lalu berlenggang pergi.



















Tbc

Pendek sekali hiks part ini:(
Author cuma mau ngingetin,abis baca pencet tombol bintang,cuma mencet doang kok apa susah nya sih;)

Aletha Queenza (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang