"Penyerangan akan dilakukan tepat pada pukul 10 malam nanti di hotel grand fernd. Jangan sampai melakukan kesalahan, kalian hanya perlu membunuh seluruh orang yang ada di hotel terpencil itu, lalu salah satu tim ada yang menyusup ke lantai 5. Firasat ku mengatakan disana ada sang ketua dikamar no 185,bunuh dia,lalu bom hotel itu sampai tak menyisakan sisa" jelas Al.
"Hah, misi ini terdengar sangat membosankan!" Ucap Faren.
"Ya benar,sangat membosankan. Mengapa tidak anggota lain saja mama?" Tanya Erza mendapatkan tatapan tajam Kania.
"Hehee,pis ma. Aku bejanda kok!" Ucap Erza membuat tanda ✌.
"Bercanda kak!" Ralat Luna.
"Nah itu maksudnya!" Ucap Erza mengacak-acak rambut Luna.
"Jadi, sekarang timnya bagaimana? Dan strategi kita? Tak mungkin kita langsung menyerang begitu saja bukan?" Tanya Arza diangguki Varo.
"Ya, tim pertama ada Aletha,Reina,Devan dan Faren. Yang kedua ada Aleca,Nathan,Sisie dan Arza. Yang terakhir ada Aluna, Erza, Rendy dan satu tamu spesial kita" ucap Varo menjelaskan.
"Tamu spesial?" Tanya Aleca diangguki Varo,lalu datanglah gadis berambut cokelat tua membawa koper berwarna pink.
"CHELSIEEE!" Pekik CaReiLuSie langsung memeluk chelsie tanpa aba-aba.
"Hwaaa chelsie leca kangennn!" Tangis Aleca.
"Aaaa cecee lama banget ga ketemu!!" Ucap Reina menangis. 'cece' adalah panggilan kesayangan dari keluarga Cia untuk chelsie. Btw, chelsie selama ini berada di New York bersama kakeknya. Chelsie Aurellia William, ya dia adalah anak terakhir dari David dan Cia.
"Udahh ihh! Baju aku basah tauuu!" Ucap cece mengibaskan kemejanya.
"Ish cece mah!" Ucap sisie tak terima dibalas kekehan chelsie.
"Hey girl!" Sapa chelsie pada Aletha yang berada di samping Devan.
"Hey,how are you?" Tanya Aletha sedikit tersenyum.
"Ah, seperti yang kau lihat, aku selalu cantik dan jomblo, tapi nampaknya kau yang sudah memiliki pasangan!" Ucap chelsie menggoda Aletha yang sedang melirik Devan.
"Apa maksudmu?" Tanya Aletha polos.
"Ahh tidak apa-apa!!" Ucap chelsie tersenyum jahil.
"Hati-hati! Aletha sangat galak dan mengerikan!" Bisik chelsie ditelinga devan tetapi masih terdengar seisi ruang lalu smeua tertawa kecuali Aletha dan Devan tentunya.
"Hei!" Ucap Aletha tak terima.
"Jangan marah macan betinaku,dia benar!" Bisik Devan ditelinga Aletha membuat Aletha ingin muntah.
"Lancang sekali kau menyebutku macan!" Ucap Aletha tak terima sambil mencubit pinggang Devan.
"Awh! Sakit sayang!" Ucap devan menggoda, Aletha hanya memutar bola matanya malas.
"Pergilah dari sini! Aku tak membutuhkan rekan tak waras seperti mu!" Ucap Aletha mengusir.
"Hei! Aku bahkan sangat waras dan tidak gila!" Ucap Devan tak terima.
"Bahkan aku tak menyebut mu gila! Lagi pula tidak ada orang gila yang mengaku kalau dirinya gila bukan?" Tanya Aletha datar.
"Baiklah,aku menyerah!" Ucap Devan mengangkat kedua tangannya.
Ekhemm..
Tiba-tiba deheman dari faren membuat dua orang itu kikuk, mereka bahkan lupa kalau didekat nya masih ada banyak orang yang mendengar kan omongan mereka berdua."Kalau mau pacaran jangan di depan orang tua begini, aku jadi kangen masa muda!" Cibir Cia.
"Hah, anakku sudah besar!" Ucap Nia menatap Varo.
"Ya, sepertinya dia akan berubah menjadi gadis cerewet seperti ibunya!" Ucap Varo. Aletha yang tak tahan dengan segala godaan dari para orang tua itu pun langsung nyelonong kabur tanpa mengucap apa-apa, ia merasa pipinya sangat panas.
_Perasaan apa ini? Batin Aletha gusar.Tbc
Uhuyy uhuyy author yang cantik jelita inii rajin bnget up ya walau gada yang bca:v
Btw jam setengah 12 loh ini, kalian baca part ini pas jam berapa?
KAMU SEDANG MEMBACA
Aletha Queenza (End)
حركة (أكشن)[Sequel Red Angle] Buat yang belum baca, aku saranin baca dulu biar nyambung sama alur cerita ini. Cerita ini dibuat dari hasil sequel cerita tentang,Kaniata Miselia William/Johan,yang memiliki banyak masalah,ntah pada dunia manusia atau dunia yang...