Aletha Queenza : 28

3.6K 197 4
                                    

Di pagi hari yang sangat cerah, Aletha sayangnya dihadapkan dengan pemandangan yang tidak sedap, aurel menghalangi jalannya di koridor yang masih sangat sepi.

"Minggir!" Ucap Aletha. Aurel tersenyum sinis.

"Siapa kau? Anak pemilik sekolah saja bukan!" Ejek aurel. Sekarang Aletha yang tersenyum devil.

"Diatas langit masih ada langit, jadi lihatlah ke bawah, Disana ada tanah yang jika kau gali akan menemukan sesuatu. Disana terdapat mayat atau emas, tergantung langkah yang kau pilih. Pahamilah, mayat atau emas kau yang menentukan" ucap Aletha tersenyum manis, sambil mendorong kedua bahu aurel dengan kedua tangannya. Aletha mengubah warna bola mata berwarna ungu, lalu berubah lagi menjadi biru dalam 2 kali kedipan.

Aletha tersenyum miring setelah berjalan beberapa langkah di depan aurel. Aurel yang masih tak mengerti dengan maksud Aletha hanya menyerngit.

***

"Aletha!" Panggil devan berkali-kali, akhirnya Aletha menghadap.

"Ada apa kak?" Tanya Aletha formal.

"Kak?" Aletha mengangguk, devan semakin bingung dengan sikap Aletha akhir-akhir ini.

"Aletha, katakan apa kesalahan ku sehingga kau menjauhiku?" Aletha menyerngit, ia memang berencana seperti itu, tapi baru saja rencana.

"Saya tak pernah membuat jarak dengan seseorang, jika kakak merasa berjarak padaku, maka jawabannya ada dalam diri kakak sendiri" Hah, sebenarnya Aletha sangat ingin tertawa, ini pertama kalinya ia memanggil orang dengan sebutan 'kakak'.

Setelah mengucapkan kata itu, Aletha berniat pergi namun dicekal devan. Devan memeluk Aletha dari belakang, sangat erat. Aletha pun seperti mati rasa, ia tak tahu harus bagaimana, ia merasa sekujur tubuhnya kaku.

"Jangan menjauh, aku mencintaimu Aletha. Sangat. Aku tak bisa kau jauh dariku, aku selalu ingin menjaga mu. Aku selalu ingin bersamamu sejak kemarin, sekarang, esok dan seterusnya, kumohon!" Aletha menelan salivanya kelu. Ia tak tahu harus menjawab apa.

Ia menarik nafas dalam, lalu mengeluarkannnya. Setelahnya ia berbalik ke arah devan yang masih memeluknya. Ia menutup bibir devan dengan jari telunjuknya. "Maaf, aku tak tahu perasaanku. Tapi cobalah lupakan aku. Aku tak tahu perasaan cinta seperti apa tapi apapun rasanya, aku hanyalah bencana untukmu. Buang rasamu itu jauh-jauh. Di dunia ini terlalu naif bagi lelaki sepertimu untuk memilih wanita tak berperasaan sepertiku. Aku pamit" Setelahnya, Aletha melepaskan tangan devan dari tubuhnya lalu tersenyum manis.

Setelah ini, masalahnya benar-benar hilang. Dan ia akan fokus pada kekuatan yang dibicarakan papa dan mama nya.

***

Aletha berjalan dikoridor sekolah yang terlihat sepi, tapi ia melihat faren yang sedang bermain bola sendirian. Tadinya Aletha berfikir untuk ke ruang sang mama, tapi niatnya ia urungkan untuk menemani faren.

"Jangan terlalu dipaksakan, istirahat saja dahulu!" Ucap Aletha menodongkan air mineral sambil tersenyum. Ntah lah, tapi saat ini ia sangat banyak tersenyum.

"Thanks!" Ucap faren mengambil air nya lalu mereka berdua duduk di pinggir lapangan basket.

"Mengapa kau bermain basket di jam pelajaran seperti ini?" Tanya Aletha.

"Kau sendiri mengapa keluyuran?" Tanya faren sambil terkekeh. Aletha hanya mendengus kesal.

"Faren, bolehkah aku meminta sesuatu?" Faren menoleh, ia mengangguk.

"Jika aku menghilang dari dunia ini, jagalah aleca" Faren menyentil bibir mungil Aletha.

"Awwh! Sakitt!" Pekik Aletha memajukan bibirnya. Varo yang kebetulan lewat ia berhenti ketika melihat anak gadisnya bersama lelaki yang ternyata adalah Faren. Ia mengulum bibirnya, ia melihat Kania berada ditubuh Aletha.

"Siapa suruh berbicara macam-macam!" Ucap faren sambil terkekeh.

"Farennn! Aku serius!" Ucap Aletha merengek. Faren yang melihat Aletha merengek pun ia bingung sekaligus senang, ah tak tahu! Intinya Faren dagdigdug SERR!

"Sejak kapan kau menjadi manja?" Tanya Faren bingung.

"Ntah" ucap Aletha kembali datar. Faren yang melihatnya hanya terkekeh gemas.

Varo yang melihatnya dari jauh pun ikut terkekeh, namun ia merasa ada hal janggal yang mengganggunya. ALECA!













Tbc

Yuhuuu belom seminggu saya up tapi ga papa demi readers tercintahh
Btw alasan autor ga up adalah authornya sibuk:)

Aku butuh ide dari kaliann! Kalian suka genre fantasi atau lebih ke psycopath?
Kalian komenin ide kalian plis, nanti aku pilih terus aku jadiin cerita. Nanti aku tag yg udh ngasih ide.

Aletha Queenza (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang