Semua orang yang mengikuti pemakaman(namakamu),melangkah pergi satu persatu.Dan menyisakan keluarga Iqbaal,Aldi dan juga Alya
Rike mengelus pundak iqbaal yang masih menangisi nisan bertuliskan nama istrinya itu dengan lembut.
"Le,kita pulang nak.Semuanya sudah selesai" Pinta Rike pelan
Tanpa ada kata penolakan,iqbaal menurutinya.
"Sayang,mas pulang dulu ya.Semoga kamu tenang disana" -batin iqbaal. Kemudian mereka melangkah pergi bersamaan dengan Aldi
Alya masih tetap diam ditempat itu,mengelus nisan bertulis nama sahabatnya itu dengan perlahan
"(Namakamu),aku memang masih bersedih atas kehilangan mu.Tapi aku juga sudah mengikhlaskan dirimu.Karena bagaimana pun juga,ini memang sudah menjadi takdir mu"Lirih Alya melemah
"(Namakamu),keinginan terakhir mu,kini telah terkabulkan.Kamu sudah berada di tempat,dimana kamu menemukan kebahagiaan yang seutuhnya.Yaitu Surga.Tidak akan ada lagi yang bisa menyakiti dan membuat mu menangis di sana"Lanjutnya berharap
"Semua cerita dan juga tangis dari kisah perjalanan cinta dan kehidupan mu,adalah pelajaran berharga untuk setiap langkahku" Kalimat terakhir itu yang Alya ucapkan untuk (namakamu) yang telah pergi
"Terima kasih untuk segalanya (Namakamu).Alya akan selalu mengenangmu" -batin Alya.. Ia pun melangkah pergi meninggalkan tempat peristirahatan (namakamu)
_________________________________
Iqbaal memilih untuk kembali kerumahnya,dan menyuruh Muti untuk tinggal bersama orang tuanya terlebih dahulu.
Ceklek~
Iqbaal membuka pintu itu,semua ingatannya merekam kejadian,dimana ia mengabaikan (namakamu) saat pingsan dan membutuhkan pertolongannya,menampar (namakamu) saat hari ulang tahun pernikahan dan membuatnya menangis karena (namakamu) hanya ingin iqbaal mencintainya ,meski hanya satu detik lamanya.
Iqbaal melangkah naik keatas dan berjalan pelan..Memasuki kamar istrinya itu
Ceklek~
Hening
Hampa dan
Kesunyian yang menyambut iqbaal ketika memasuki kamar (namakamu)Ia menatap kearah seluruh ruang kamar,
berjalan pelan menghampiri bingkai foto(namakamu) yang sedang tersenyum lembut itu diatas meja"Sayang,,maafkan mas yang telah menyia-nyiakan kamu selama ini" Lirihnya membuka suara dalam keheningan,seraya mengelus wajah(namakamu) yang terhalang oleh kaca itu
"Disetiap detik dalam hidupmu,mas selalu membuatmu menangis dan terluka.Tidak ada kebahagiaan sekecil apapun yang mas berikan pada mu(namakamu)...Maafkan mas..hikss" Pertahanan iqbaal runtuh,ia kembali menangisi penyesalannya..
Tapi apa boleh buat? Nasi sudah menjadi bubur!
"Cepat atau lambat,mas akan mengikhlaskan dirimu.Tetapi,untuk semua penyesalan ini.Akan selalu menyelimuti setiap jejak langkah yang mas ambil..hikss"
Tangis iqbaal melemah"Kepergian mu,,adalah Hukuman terberat yang harus mas rasakan.Dirimu adalah salah satu hal teristimewa yang akan selalu mas ingat tentang manusia" Lanjut iqbaal sendu
"Aku akan selalu mencintaimu.Kini,esok dan selamanya (Namakamu). Surga Kedua Ku" -batin iqbaal. Ia mencium dan memeluk bingkai foto itu..
*Allah memanglah maha Adil.Karena-Nya
Dia tahu,bahwa iqbaal tidaklah pantas untuk bersanding dengan wanita sebaik dan selembut (Namakamu)*

KAMU SEDANG MEMBACA
AKU.SURGA KE-2 MU [IDR] END✔
Random"Meski aku bukan yang pertama, tapi aku berhak untuk dicinta karena aku hanyalah aku..Wanita biasa" (Nama kamu) "Bagi gue, lo nggak lebih dari perusak kebahagiaan dalam kehidupan keluarga gue" Iqbaal @_"Demi apa gue bacanya sambil nangis!" ...