"Kirana bangun,sayang" Lirih iqbaal disamping brankar sang istri sembari menggenggam tangan Kirana
Ya. Sejak kecelakaan yang menimpa mereka bertiga semalam sudah membuat Kirana terkapar tak sadarkan diri hingga sekarang,namun seharusnya iqbaal masih bersyukur bahwa Muti sang anak selamat dan hanya mengalami luka ringan sama dengan keadaannya
"Ale, kamu yang sabar ya nak. Kamu harus banyak berdoa semoga Kirana bisa cepat melewati masa kritis nya ini" Ucap sang bunda menenangkan iqbaal
Ceklek..
"Ayah" Panggil Muti didalam ruangan
Bunda rike dan iqbaal menoleh ke sumber suara "Muti, kamu kok kesini apa badan kamu udah nggak sakit? " Tanya bunda rike
"Muti nggak papa kok grandma" Jawab muti menghampiri mereka
Setelah bangun dari tidurnya, Muti memaksa pada sang suster untuk diantarkan keruangan sang bunda nya.
"Ayah,, bunda kenapa? " Tanya Muti dengan polosnya ia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi pada sang bunda
"Muti sayang, sini peluk ayah.. Hikss" Lirih iqbaal sembari memeluk sang anak
"Bunda nggak papa kok nak,bunda cuma harus tidur aja" Jelas iqbaal, berbohong
"Kalo gitu ayah jangan nangis lagi ya, kan bunda cuma istirahat doang. Bentar lagi bunda bangun kok" Ucap Muti dengan polosnya sembari menghapus air mata milik sang ayah. Iqbaal tersenyum tipis begitu pun dengan bunda rike
"Ale, maaf ya Ayah belum bisa datang hari ini. Karena saat kamu menelfon tadi Ayah itu bersamaan dengan Jam meeting ayah berlangsung" Ujar bunda rike merasa tidak enak
Iqbaal tersenyum mengerti keadaan sang ayah"iya bun nggak PP"
"Muti, kamu ikut grandma kerumah ya Nak, kita pulang. Kamu pasti cape" Ajak Bunda rike
"Nggak grandma Muti mau disini nemenin bunda sampe bangun" Jawab Muti menolak yang masih dipangkuan iqbaal
"Iya Muti, kamu harus ikut pulang sama grandma ya. Nanti kalo bunda udah bangun, ayah akan jemput kamu Nak" Ujar iqbaal. Setelah berfikir Muti pun akhirnya menurut dan ikut pulang bersama Bunda rike
___________________________
"Besok aja yah kita balik kerumah sakitnya. Kasian Muti baru aja dia pulang dari rumah sakit" Ujar Bunda rike menasehati sang suami. Herry
Setelah Bunda rike memberitahu keadaan Kirana tadi, Ayah Herry pun berinisiatif untuk menjenguk mereka meskipun baru saja pulang dari kantor. Namun Sang istri menolak dan menyuruh agar besok saja kembali kerumah sakit
"Iya ayah, bunda bener lebih baik besok kita kerumah sakit lagi sama sama" Ujar Ka fildza yang sedari tadi terduduk
"Yah okke kalo kya gitu. Ayah mau mandi dulu" Ucap Ayah Herry menuju kamar
___________________________
"Muti.Kamu kenapa sayang? kok ngelamun aja" Tanya ka fildza yang sedang duduk bersama ditaman depan bersama Muti
Malam ini seperti menjadi malam yang hampa bagi Muti. Baru kali ini ia harus menginap dirumah sang grandma tanpa bunda dan ayahnya
"Aunty.Udah malem begini kok ayah belom jemput Muti sih. Apa bunda masih belum bangun" Tanya Muti yang membuat fildza tertegun
Fildza bingung harus menjawab apa untuk menjelaskan bahwa sang bunda bukan tertidur, tapi mengalami kritis dan harus berjuang antara hidup dan mati
"Sabar ya sayang. Kamu harus banyak berdoa semoga bunda cepet bangun dari tidur nya dan kamu bisa main lagi sama bunda Kirana" Hanya itu jawaban yang bisa diberikan fildza meskipun ia sendiri tidak tega membohongi Muti dengan keadaan Bunda nya sendiri
Muti memeluk sang aunty dengan erat sebagai pengganti penenang baginya disaat seperti ini....
"Sampai kapan aku harus terus melihat mu memejamkan mata, Sayang?! "
-buat (nama kamu)
Nanti di next chapter bakal muncul. Sabar ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU.SURGA KE-2 MU [IDR] END✔
Random"Meski aku bukan yang pertama, tapi aku berhak untuk dicinta karena aku hanyalah aku..Wanita biasa" (Nama kamu) "Bagi gue, lo nggak lebih dari perusak kebahagiaan dalam kehidupan keluarga gue" Iqbaal @_"Demi apa gue bacanya sambil nangis!" ...