3.Takdir pertemuan

1K 77 0
                                    

3 minggu kemudian.......

(Namakamu) menjadi salah satu pegawai di toko butik milik sahabat nya sewaktu SMP Namanya Alya dia yang selalu setia menemani(namakamu) selama ini. Terkadang (namakamu) merasa iri akan kesuksesan dan kebaikan dari Alya.

"Alya, alhamdulillah ya semakin hari butik ini semakin ramai pengunjung" Ujar (namakamu) dengan bahagia dan rasa bersyukur

"Iya(nam) ini juga kan berkat kerja keras kamu juga" Jawab Alya sambil tersenyum dan mengelus pundak (namakamu)

"Makasih ya Al, karena kamu udah mau nerima aku kerja disini"ucap(namakamu)

" Ya elah kamu ini kya sama siapa aja sih. Inget ya kita itu sahabat udah dari SMP (nam) ya wajarlah kalo saat saat seperti ini aku bantu kamu"Jawab Alya membuat(namakamu) kembali tersenyum

Semakin sempurna saja Alya dimata (namakamu) dengan semua ucapan sahabat nya itu. Ah,,begitu bersyukur nya (namakamu) telah dipertemukan pada sosok seperti Alya.

____________________________

"Ayah? Bunda kapan bangun si? " Tanya Muti dengan rasa sedihnya melihat sang bunda yang masih tertidur dengan banyak terpasang alat2 medis.

Iqbaal diam tidak menjawab. Kepada siapakah dia membantu menemukan jawaban dari sang anak. Tidak bisa di pungkiri pertanyaan itu juga terus muncul dikepalanya yang tak kunjung siapapun dapat menjawab semua itu

"Ale kita pulang ya. Sudah dua jam kalian terduduk disini. Melihat kamu seperti ini membuat bunda jadi khawatir akan kondisi kamu Nak" Lirih bunda yang sama sama merasakan kesedihan dari keluarga sang anak laki-laki nya itu

Kali ini iqbaal menurut tanpa sedikit ucapan menolak. Ia bersama Muti beranjak pergi.Karena besok, ia juga pasti akan kembali kesini lagi

_________________________

"Grandpa! Lihat deh apa Muti sudah sedikit bertumbuh tinggi sekarang ini? " Pertanyaan Muti yang membuat semua orang yang tengah menonton TV itu terkekeh pada ucapannya

"Muti kamu itu ngapain berdiri didepan TV cuma buat nanya kaya gitu nak? " Tanya fildza yang masih setia dengan tawanya

"Ih aunty idza... Muti kan nanya nya sama grandpa kenapa aunty yang jawab" Celetuk Muti menampilkan bibir cemberut nya

"Hhhe.. Iya Muti kamu udah bertumbuh besar sekarang. Jadi, kamu harus terus nurut sama Ayah bunda dan semua ya nak" Jawab grandpa seraya memberi nasihat.
Muti pun tersenyum mendengar jawaban dari sang grandpa

"Sini nak peluk Ayah" Ucap iqbaal yang sedari tadi diam memperhatikan tingkah lucu sang anak

Muti menghampiri iqbaal dan langsung memeluk sang Ayah dengan erat
"Muti sayang banget sama Ayah-sama bunda juga" Jelas Muti dengan bahagia

________________________________

Pkl: 14:25

"(Nam), tolong kamu anterin pesenan baju ini dideket supermarket depan ya" Pinta Alya sambil menyodorkan paperbag pada(namakamu)

"Siap Bu bos" Jawab (namakamu) dengan gaya hormat sambil terkekeh

"Kamu ini apa apaan sih. Bisa aja deh buat aku ketawa..hhe" Ujar Alya dengan terkekeh mendengar jawaban dari sahabatnya itu.

----------------:-:::------------------

"Semuanya jadi 150 ribu pak"ucap pelayan supermarket

Iqbaal memberikan uang dan mengambil barang belanjaan nya. Ia kemudian melangkah pergi keluar

" Alhamdulillah semua pesanan pelanggan udah aku antar"Kata(namakamu) merasa lega

Brukk~~

"Aduh----

"Yah basah semua kan baju gue" Umpat seorang iqbaal pada sosok yang tak sengaja menabraknya tadi

"Ma--maaf Pak saya nggak sengaja.. Biar saya bersihi.... "Iqbaal menepis tangan(namakamu) kasar.
sebelum sempat (namakamu) mencoba bertanggung jawab atas perbuatannya

"Jangan coba lo sentuh gue sedikit pun! " Ancam iqbaal sembari menunjuk tepat diwajah (namakamu) sehingga membuatnya tersentak

Iqbaal berlalu begitu saja. Bisa bisanya lelaki itu berucap kasar pada wanita yang baru ia temui kenal pun tidak . Astaghfirullah--batin (namakamu)

Langkahnya terhenti saat ia melihat dompet tergeletak dibawah
"Dompet siapa ini? Apa dompet laki laki tadi? " Monolog (namakamu) bingung

(Namakamu) mencoba melihat isi dompet tersebut, terpasang kartu Identitas sang pemilik dompet

"Tuh kan bener ini dompet laki-laki tadi" Ujar nya merasa pemikiran nya barusan benar

"Iqbaal Diafakhri Hernawan?! Bukannya itu nama panjang dari~ah.. Masa iya sih. Lagian kan banyak orang yang nama belakang nya kaya laki-laki ini"Ujar (namakamu) sambil menebak nebak

(Namakamu) memilih menyimpan sementara dompet tersebut sampai nanti jika ada waktu akan dikembalikan pada laki laki itu. Iqbaal.



" Jika Ini memang sudah menjadi takdir. Maka yang berjauhan akan bersama "






Vote + coment Oke🌈

Semoga suka🤗

AKU.SURGA KE-2 MU [IDR] END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang