Semua siswa mengendus kesal,benar benar hari terapes. Lagi-lagi cio menjadi bahan tawaan kedua temannya itu,sedari tadi ia menyumpah serapahi gavin yang mengambil sepatunya. Entah sudah keberapa sepatunya dirampas oleh gavin,tapi bukan cio namanya jika tidak mengulangi hal yang sama.
Bel istirahat telah berbunyi nyaring,cio dkk berjalan beriringan menuju kantin. Dilain tempat,cintia dan gengnya melihat cio berjalan ke arah kantin,tiba-tiba ada ide jahil di otaknya.
"Apa lo liat-liat?!" Kesal cio tak terima,pasalnya siswa di SMA METEOR memperhatikannya.
"Tai lo semua!" Lanjutnya
"Udah kali ci,chill aje!" Ucap gadis
"Mata lo chill,gue nyeker kaya orang stres gini lo bilang chill aje?! Gila ya lo!"
"Baru sadar lo stres?" Celetuk aliya
"Au ah,temen macam apa ini?!"
Aliya dan gadis tertawa melihat wajah cio yang memerah karna kesal,tapi lain dengan cio sungguh memalukan. Sudah sampai di ujung pintu masuk kantin,cintia dengan sengaja menabrakan dirinya dengan cio,dan menumpahkan segelas minuman soda bewarna merah pada baju seragam milik cio.
Byurrr
Cio menganga memperhatikan baju seragamnya,sedangkan cintia tersenyum evil. Dengan wajah dramatisnya,cintia masih bisa menyalahi cio. Dan kedua teman cio hanya diam,tertegun.
"Heh,lo kalo jalan liat-liat dong! Minuman gue jadi tumpah kan?!" Ucap cintia
"Otak lo didengkul?! Jelas-jelas lo yang nabrakin diri ke gue,kenapa? Pengen di notice sama gue? Sampe ngelakuin hal BODOH kaya gitu?!" Kesal cio dengan menekankan kata BODOH nya.
Kini kantin yang tadinya ramai,mendadak sepi dan terfokus pada satu kejadian,yaitu cio dan cintia. Cintia yang merasa tak terimapun hanya bisa diam,salah memang jika ia mencari masalah dengan cio.
"Kenapa diem? Jangan mentang-mentang lo WAKETOS,bisa seenaknya sama gue!" Lanjut cio
"Berani ya lo sama gue?!"
"Berani,lo siapa memang?! Sama-sama makan nasi,kenapa harus takut? Emangnya lo tuhan? Terus gue harus tunduk-tunduk gitu sama lo? Ewwhh..." Ucap cio sambil memutari tubuh cintia
Perdebatan semakin sengit,cintia semakin bungkam oleh ucapan cio. Salah sendiri memang,mencari masalah dengan orang yang salah. Cio menghentikan jalannya,dan terhenti didepan cintia.
Cintia yang sudah tak tahan itupun,langsung melayangkan tangannya. Cio memejamkan matanya,untuk merasakan tamparan yang membuat panas pipinya. Tapi tunggu dulu,mengapa tangan itu tidak sampai pada pipinya? Cio membuka matanya,dan melihat galang yang menahan lengan cintia.
"G-galang?" Ucap cio,galang hanya tersenyum dan menatap tajam ke arah cintia.
"Berani lo nampar dia? Urusan lo sama gue!"
"Anak baru belaga pahlawan lo!" Ucap cintia dan langsung berlalu pergi dari sana.
•••
Kini cio tengah duduk di kantin bersama kedua temannya,dan tentu saja bersama galang juga. Lelaki itu terus memperhatikan cio,hingga membuatnya risih.
"Lo apaan si? Liatin gue mulu!" Gerutu cio
"Nggak,gue cuma mengagumi karya tuhan yang luar biasa ini"
"Basi tau ga?!"
"Ehemm..." dehem aliya
"Keknya kita ke kelas duluan ya,ganggu nih"ucap gadis,tanpa menunggu persetujuan cio mereka berdua langsung mengacir pergi.
Didalam hati,cio terus merutuki kedua temannya itu. Bisa-bisanya mereka meninggalkan ia berdua dengan lelaki brengsek ini.
"Cio" panggil galang
"Hm"
"Gue mau minta maaf sama lo"
"Lo ga buat salah apa apa tuh"
"Yang lalu-lalu,gue bodoh banget nyelingkuhin lo,gue bodoh banget ngambil..."
"Udah stop ya,gue muak banget!"
"Gue minta maaf cio,gue bener bener nyesel!"
Cio menatap wajah galang,dan tak ada kebohongan didalam sana. Sepertinya lelaki ini benar-benar menyesalinya,tapi cio tak percaya begitu saja pada galang.
"Lo mau kan maafin gue?" Ucap galang,sambil menggenggam lengan cio,cio hanya diam.
Gavin dkk baru saja memasuki kantin,sudah disuguhi pemandangan yang tidak mengenakan. Arion melihat pemandangan itu,dan mencoba menghentikan jalan gavin.
"Stop,stop!" Cegah arion
"Apaan si lo? Gue udah laper nih!" Kesal alvaro
"Tau nih,apaan si?" Tanya gavin
"Lo liat itu vin" tunjuk arion pada meja cio
Gavin mengikuti arah tunjuk arion,ia melihat galang yang menggenggam lengan istrinya itu. Ntahlah,hatinya terasa panas melihat itu. Tanpa babibu lagi,gavin langsung menghampiri mereka berdua. Alvaro dan arion hanya menatap bingung,lalu duduk di tempat biasa.
"Ehem..." dehem gavin,yang membuyarkan kegiatan mereka berdua
Gavin langsung duduk disebelah cio,dan merangkulnya posesif. Membuat sang empu bersemu seketika,bisa dilihat dari raut wajah galang yang masam.
"Mau ngapain lo?" Tanya gavin
"Harusnya gue yang tanya,lo ngapain disini?!" Ucap galang
"Ya gue mau makan bareng cio lah,mending lo sana deh jauh-jauh dari cio. Gue takut,lo apa-apain cio!"
Aduhh bundaa,ternyata gavin bisa sweet juga~cio
Galang lebih memilih pergi dari sana,daripada ia harus beradu domba dengan lelaki itu. Setelah dirasa aman,gavin langsung melepaskan rangkulannya.
"Gausah ge'er,gue cuma takut hal yang dulu bakal kejadian lagi" ucap gavin
"Ciihh...lagian gue mau dirangkul lo gitu? Ogah kali!"
"Hah? Ya jelas maulah,buktinya lo dirangkul gue diem aja tadi"
"Ya-ya gue cuma mau buat galang cemburu aja,lo gausah kege'eran!"
•••
Bel pulang sekolah telah berbunyi nyaring,semua siswa berhambur menuju parkiran untuk kembali kerumahnya. Erlan,lelaki itu telah standby didepan kelas cio.
"Hai!" Sapa erlan
"Eh,elo" ucap cio
"Gue duluan ya ci!" Pamit aliya
"Gue jugaa" timpal gadis
"Yoi!"
"Baju lo..." ucap erlan
"Hah? Oh,ini kena minuman tadi"
"Eh iya,kenapa nih? Tumben banget nyamperin gue?" Lanjut cio
"Pulang bareng yu?"
"Hay-" baru saja cio ingin menjawab pertanyaan erlan,harus terhenti karna gavin datang secara tiba-tiba.
"Cio balik sama gue!" Celetuk gavin
"Lo apaan si? Orang gue duluan yang ajak cio!" Ucap erlan tak terima
"Terserah gue lah,cio udah jadi cewek gue! So...gue minta lo gausah deket-deket lagi sama cio! Sorry bro,kita duluan!" Ucap gavin sambil menggenggam lengan cio.
Cio hanya diam memandang kedua lelaki itu,satu sisi ia merasa kasihan dengan erlan,tetapi apa boleh buat? Ntahlah jantungnya berdebar,saat digenggem gavin,apakah ini yang dinamakan? Cinta?.
•••
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketos Is My Husband
RomantikSebelum membaca harap FOLLOW! Cio Isella Pratama,gadis nakal dan juga pembangkang. Papa dan mama nya sudah kewalahan menghadapi anak gadis sulungnya ini. Gavin Mahardika,seorang ketua osis dengan muka garangnya. Sekaligus,anak dari pemilik sekolah M...