22.

725 48 5
                                    

Cio dan gavin telah sampai diapartemen,cio langsung merebahkan dirinya di sofa dan membuang nafasnya kasar.

"Gue denger-denger lo ribut sama cintia?" Tanya gavin yang duduk di sofa

"Ko lo tau?" Tanya balik cio,ia langsung merubah posisinya menjadi menghadap pada gavin.

"Gue ga sengaja denger dari anak-anak yang lewat aja,jadi bener?"

"Iyap"

"Kenapa?"

"Kenapa apa nya?"

"Ya berantemnya lah,jangan bilang lo berdua berantem karna rebutin gue?!"

"Dih pede gila lo,dia duluan yang cari masalah sama gue vin. Liat nih,baju seragam gue?! Gara-gara si cewe kaleng rombeng itu!"

"Ye siapa tau kan ributin gue,buka baju lo langsung cuci biar noda nya ilang"

Cio mengangguk menurut,ia langsung masuk ke kamar mandi tanpa mengambil handuk terlebih dahulu. Setelah 10 menit di kamar mandi,cio baru tersadar ia tak membawa handuk,hingga mau tak mau memanggil gavin.

"GAVINNN!!!" Teriak cio didalam kamar mandi

"GAVINNN BONGE IH!"

"GAVINNN MAHARDIKAAAAA!!!"

"Hah? Apaan si?"

"TOLONG AMBILIN HANDUK DIKAMAR GUE,GUE LUPAAA!!"

Gavin memutar bola matanya malas "yaudah keluar aja si,cuma lo sama gue ini!" Kekeh gavin

"HEH SOMPLAK,GAMAU GUE. CEPET IH,DINGIN TAUUU!!"

"Lo keluar aja,gue gabakal liat"

"GAVIN,GUE BILANGIN MAK LO YE. CEPETAN GAVIN MAHARDIKAAA!!"

"Hahaha,iya sayang iyaa"

•••

Cio tengah asik membuat spagetti didapur,sedangkan gavin sibuk bermain ps. Mereka berdua sibuk dengan kegiatan masing-masing,hingga suara ketukan pintu yang membuyarkan kegiatan mereka.

"Vin itu ada tamu,bukain heh!" Ucap cio di dapur

"Sama lo aja,gue sibuk!"

"Heh,gue lagi masak oon. Lo kan deket tinggal bangun doang,elaaah!"

"Eh iya ya,pinter juga lo!"

Gavin membuka pintunya,dan ia lupa bahwa ia akan bermain ps bareng bersama kedua temannya.

"Lama banget si lo,tibang bukain pintu doang!" Kesal alvaro

"Lagi buat dedek kali tuh" sahut arion

"Bacot lo bedua,masuk!"

Arion dan alvaro langsung nyelonong masuk,dan duduk tanpa disuruh. Gavin menggelengkan kepalanya,melihat kedua temannya itu.

"Emm...wangi apaan nih?" Tanya arion sambil mengendus ngendus layaknya kucing

"Najis banget gue liat arion,udah kaya vampir tau gak lo?!" Ucap alvaro

"Bukan vampir dia mah" sahut gavin

"Terus apaan?!" Kali ini sang empu lah yang berbicara

"KUDANIL" ucap gavin yang langsung tertawa terbahak-bahak,lalu diikuti oleh alvaro. Sedangkan arion,hanya mengerucutkan bibirnya.

"SPAGETTI ALA ALA CIO SYANTIK SUDAH JADIIII!!" Teriak cio,yang tanpa menyadari kehadiran alvaro dan arion

"Aduuuh,istri idaman banget sih!" Ucap alvaro terkagum kagum

"Cio mau gue bungkus ga?" Ucap arion

"Dih,ngapa ada dua curut ini disini?" Tanya cio

"Cakep-cakep gini,dibilang curut. Parah lo ci" ucap alvaro tak terima,dan diangguki oleh arion

"Masak apaan beb?" Tanya gavin

"Kerasukan apaan lo? Manggil gue beb?" Heran cio

"Ye,malah gitu"

"Bodoamat!"

"Makan nya kapan nih?" Tanya arion

"Dih,emang ini buat lo? Ya buat gue lah,orang cio buatinnya buat gue!" Jawab gavin sinis

"Yaelah bro,mentang-mentang udah punya istri. Bagi-bagi lah sama kita,iya ga yon?"

"Yoiii al"

"Enak aja bagi-bagi,cio punya gue. Lo cari aja sendiri sono" ucap gavin,yang membuat cio bersemu

"EHEM..." dehem cio yang menetralkan detak jantungnya

"Istri gue kalo lagi salting lucu kan yon al?"

"Lucu banget,pengen gue bungkussss!!" Ucap arion

"Apaan sih kalian!"

Mereka semua tertawa,dan pada akhirnya makan spagetti bersama-sama.

•••

Cio tengah bermimpi indah dikasur empuknya,sedangkan gavin sibuk dikamarnya mengusir kecoa,iya binatang yang ia takuti.

"Anjing,segala ada dikasur lagi!" Kesal gavin

"Hus...huss.." gavin mengusir kecoa layaknya,mengusir kucing.

Tanpa babibu lagi,kecoa itu terbang dan mengarah pada gavin. Lelaki itu langsung lari keluar kamarnya,dan masuk kedalam kamar cio. Ia langsung melompat ke kasur,tanpa memikirkan sang empu yang sedang tidur.

Gavin menyeludupkan kepalanya dibelakang punggung cio,dan memeluk pinggang istrinya kuat. Cio yang merasa tidurnya terganggupun merasa risih,ia menyumpah serapahi suaminya itu yang mengganggu mimpi indahnya.

"Gavin lo apa-apaan sih?! Sana gak?!" Gerutu gavin

"Gamau,takut!!" Ucap gavin yang mengecangkan pelukannya

"Ih apaan sih,cemen banget laki-laki masa takut!"

Gavin hanya menggelengkan kepalanya dibelakang sana,cio memutar badannya menghadap gavin dengan kesulitan,ia ingin tahu apa yang membuat gavin takut.

Posisi mereka kini berhadapan,gavin masih setia dengan posisinya yang menyeludupkan kepalanya ke leher cio,sedangkan cio berusaha mengeluarkan kepala gavin.

"Gue tidur disini dulu ya,plis!" Ucap gavin memohon

Cio menangkup wajah gavin,ia melihat wajah gavin yang begitu pucat. Cio panik dan bingung,apa jangan-jangan gavin melihat hantu?

"Heh,yaampun lo pucet banget? Lo liat hantu?" Tanya cio,gavin hanya menggelengkan kepalanya.

"Terus kenapa?"

"Kecoa"

"Ppppffttt...HAHAHAHAHA" tawa cio pecah ketika mendengar itu

"Jabatan ketua osis,muka sangar,badan? Oke lah,tapi takutnya sama kecoa hahahaha" lanjut cio

"Bodoamat!"

"Cemen banget lo!"

"Berisik!"

"Lepas,jangan gini!"

"Gamau,gue takut!"

"Modus lo!"

"Biarin,sama istri sendiri emang gaboleh modus?"

"Ya-ya...tau ah. Gue ngantuk!"

Jantung mereka sama-sama berdetak kencang,ntahlah cio merasa nyaman begitupun dengan gavin. Gavin telah menuju alam bawah sadarnya,sedangkan cio masih membuka matanya berusaha menetralkan detak jantungnya. Lengan cio teralih untuk mengelus rambut gavin,membuat sang empu semakin nyaman.

Nikmat mana yang engkau dustakan~batin gavin

•••

Bersambung...

Ketos Is My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang