Kini gavin dan keluarganya sudah sarapan,diselimuti dengan keheningan. Sampai akhirnya sang bunda membuka suaranya.
"Em,vin" panggil anya
"Kenapa bun?" Jawab gavin sambil mengoles selai coklat kesukaannya.
"Kamu sebelum berangkat,jemput mantu bunda ya?" Pinta anya,dan diangguki oleh devano
"Nah iya tuh!" Timpal devano
"Loh-loh? Kok gitu si bun? Lagian cio kan punya mobil sendiri,ngapain juga aku jemput?!" Ucap gavin tak terima
"Ooh,jadi kamu gamau?" Bukan-bukan anya yang berbicara,melainkan devano.
Sial,gavin sudah tau ini pasti ayahnya akan mengancam disita motornya.
"Bisanya ngancem aja"gumam gavin
"Iya-iya yah,kalo gitu gavin berangkat!"
"Hati-hati" ucap mereka berdua
•••
Dilain tempat,seorang wanita masih tertidur nyenyak dikasurnya. Membuat sang bunda kewalahan,sedangkan gavin sudah menunggu sejak tadi.
"Aduuuh,nak gavin cio nya susah banget dibanguninnya" keluh ajeng
"Gavin yang bangunin gapapa tan?" Tanya gavin
"Oiya! Boleh juga,siapa tau sama kamu bangun. Kamarnya yang pintunya warna biru ya nak"
"Oke tante,kal-"
"Suuuttt..jangan panggil tante,bunda"
"Ah iya bun,kalo gitu gavin ke kamar cio dulu"
Ajeng mengangguk tanda setuju,gavin berjalan menaiki tangga. Dan sudah sampai di depan pintu berwarna biru muda,sepertinya wanita itu penyuka warna biru,pikir gavin.
Gavin membuka pintu kamar cio,dan masuk kedalam kamarnya. Tiba-tiba saja,ide jahil muncul di otaknya. Ia tersenyum simrk,ia mendekati cio lebih tepatnya di telinga cio.
"Calon istri,bangun yuk" bisik gavin
Detik itupun,cio terkejut dan membuka matanya langsung menduduki dirinya. Sedangkan gavin? Jangan tanyakan lelaki itu,ia berusaha menahan tawanya agar tak pecah.
"Astaga! Ketos mesum?! Keluar ga lo sono?!!"pekik cio
"Lo masuk kamar mandi,baru gue keluar"
"Yaelah,lo ngapain si disini?"
"Jangan ge'er kalo ini kemauan gue,ini tuh kemauan bunda! Kalo bukan karna bunda,gue ogah jemput lo!"
Cio bangun dengan muka bantalnya,dan menghampiri gavin dan mensejajarkan dirinya.
"Heh! Denger ya,lo kira gue mau dijemput sama lo? Ogah kali,udah deh! Mending lo pulang,terus keluar dari kamar gue! Dan jangan pernah muncul dihadapan gue lagi,ngerti?!" Murka cio
Gavin tersenyum,dan mengacak rambut cio yang membuat sang empu mengendus kesal.
"Jangan pernah muncul dikehidupan lo? Hei,lo lupa kalo kita dijodohin?"
"Ya-ya pokonya gue gamau ta-"
"Suuuttt..." gavin menaruh telunjuk nya dibibir cio,membuat sang empu terdiam kaku
"Sekarang lo nurut sama gue? Atau gue cium?" Ancam gavin dengan muka mesumnya,bagaimana pun juga ia lelaki normal. Dan yang pasti,menyukai tempat sepi seperti ini. Dalam hitungan detik,cio berteriak lalu berlari ke kamar mandinya.
•••
Saat lumayan jauh dengan sekolahan,gavin memberhentikan motornya yang membuat cio bingung.
"Turun!" Ucap gavin
"Hah?"
Gavin memutar bola matanya malas,dan membuka helmnya.
"Turun!"
"Lah? Kok?"
"Cio Isella Pratama,gue gamau anak anak disekolah tau kalo kita berangkat bareng,ngerti?"
"Tapi-"
"Suuuttt...udah ya,gue cuma menjalankan tugas yang disuruh bunda. Sekarang lo jalan kaki aja,gue duluan ya calon istri. Bye!" Ucap gavin sambil menancap gas motornya kembali,apa kata dunia? Pikirnya.
Cio menghentak hentakan kakinya kesal,mukanya memerah. Dan tentunya menyumpah serapahi lelaki itu.
"Dasar ketos sedeng! Kalo didepan sana si diturunin gapapa,lah ini? Masih jauh banget! Gila,sedeng,stres mesum!"
"AAAAAAA GAVIN ANJING!!!!" Teriak cio
Cio terpaksa jalan kaki,ia bisa saja naik taksi. Namun,rugi sekali ongkos taksi pun mahal. Sesampainya ia disekolahan,cio mengatur nafasnya pelan pelan. Sungguh melelahkan sekali,ia melangkahkan masuk menelusuri kooridor sekolah dengan mulut yang menggerutu.
Saking sibuknya,menggerutu sampai tak sadar cio menabrak seorang lelaki.
"Aduuuhh,pantat gue!" Keluh cio yang terduduk dilantai sekolahan
"Eh-eh sorry,gue ga sengaja!" Ucap lelaki itu sambil mengulurkan tangannya pada cio,cio mendongkakkan kepalanya untuk melihat siapa itu. Dan tentunya,ia menerima uluran itu.
"Ada yang sakit? Mau gue bawa ke uks?" Tanya lelaki itu
"Gak-gausah! Gue gapapa"
"Sorry ya,gara-gara gue.."
"Udah,kalem aja si!"
"Iya-iya deh,sebagai permintaan maafnya,gimana kalo nanti istirahat gue traktir?"
Cio tampak berpikir,boleh juga itung-itung hemat uang jajan.
"Oke!,kalo gitu gue duluan"
"Eh tunggu..."
Cio membalikan badannya,dan mengangkat sebelah alisnya yang bertanda apa,lelaki itu mengulurkan tangannya.
"Gue erlan anak XII Mipa 2,lo?"
"Gue cio,XI Mipa 1" ucap cio sambil membalas uluran lengan erlan
"Mau ke kelas kan? Mumpung se arah,boleh bareng?"
"Sekuuuyyy!" Teriak cio
Erlan tertawa gemas melihat cio,ntahlah ia merasakan getaran didadanya. Sepertinya erlan jatuh cinta pada pandangan pertama,erlan memang lelaki yang cukup tampan,cio saja sampai terkesima.
Mereka berjalan beriringan menelusuri kooridor dengan canda tawa yang dilontarkan oleh erlan,lelaki ini memang receh. Tanpa disadari,gavin memperhatikan kedua manusia itu.
•••

KAMU SEDANG MEMBACA
Ketos Is My Husband
RomanceSebelum membaca harap FOLLOW! Cio Isella Pratama,gadis nakal dan juga pembangkang. Papa dan mama nya sudah kewalahan menghadapi anak gadis sulungnya ini. Gavin Mahardika,seorang ketua osis dengan muka garangnya. Sekaligus,anak dari pemilik sekolah M...