6.

750 51 5
                                    

Cio sedang bersiap mandi,karna dava dan ajeng akan mengajaknya bertemu dengan calon. Dan kalian tau? Cio menyetujuinya,lagipula kalaupun cio menolak ayah dan bundanya tetap memaksanya.

"Cio,ini dressnya dipake ya sayang" ucap ajeng sambil menaruh baju dressnya di kasur cio

"Ya bun!" Teriaknya didalam kamar mandi

Setelah selesai mandi,cio memakai baju yang diberi sang bunda,memoles makeup tipis diwajahnya. Dan memandang dirinya dikaca,seakan tak percaya ia akan menikah disaat SMA.

"Cio,lo udah mau nikah aja"ucap dirinya sendiri

"Anjir,ganyangka gue. Tapi,kenapa gue cantik banget ya malam ini"

Cio menyudahi berbicara sendiri,lalu turun kebawah menghindari teriakan sang bunda. Ia turun dengan perlahan dan anggun,membuat dava dan ajeng tersenyum bahagia.

"Udah siap?" Tanya dava memastikan

"Udah yah"

"Yaudah,yuk berangkat!" Ucap ajeng

•••

Dilain tempat,keluarga Mahardika sudah berada di restoran yang mereka pesan. Sedari tadi gavin sibuk main game online di hpnya,membuat sang bunda kesal dengan kelakuan anaknya.

"Gavin! Udah dong mainnya ah!" Peringatan anya

"Sabar bun elah,baru juga mulai!" Ucap gavin

"Baru mulai,baru mulai. Kamu itu udah main dari tadi dimobil ampe sekarang ini!"

"Udah deh bun,biarin aja seterah dia" ucap devano

Tak lama kemudian keluarga Pratama datang,dan mereka saling melepas kangen.

"Devano!" Panggil dava

"Eh,dav. Sini bro" devano dan dava bersalaman ala lelaki,sedangkn anya dan ajeng cepaka cepiki layaknya ibu ibu arisan

"Eh iya,ini anak gue dav" ucap devano

"Vin! Ini dava teman ayah!" Lanjut devano

"Oh,gavin om" ucap gavin sambil menyalimi dava

"Cakep ya bro!" Kekeh dava

"Siapa dulu? Devano gitu loh!" Ucap devano sambil membanggakan dirinya

"Loh,calon mantu gue mana jeng?"tanya anya

"Bentar lagi paling,dia lagi di kamar mandi"

"Ayo -ayo duduk" ajak anya

Gavin kembali memainkan hpnya,ia tak peduli dengan calonnya,yang penting ia menang di gamenya. Cio melangkahkan kakinya,mendekati keluarga itu.

"Maaf saya telat" ucap cio

Gavin mendengar suara itu,suara yang tak asing baginya. Ia ingin melihatnya,tapi bagaimana dengan game nya,tapi ia juga penasaran.

"Omaigatt!! Jeng,cantik banget anak lo!" Pekik anya sambil mendekati cio

"Yaampun,sini duduk deket bunda" ucap anya

"Iy-iya tan-"

"Suttt..jangan panggil tante,panggil bunda"

Mereka tertawa,kecuali gavin lelaki itu masih dengan gamenya. Devano yang sudah kesal merampas hp anaknya,dengan paksa.

"Ayah,apa-apaan si?!" Ucap gavin tak terima,sedangkan devano memberi isyarat melalui matanya bahwa calonnya sudah ada

Baik cio maupun gavin mereka sama-sama terkejut,bagaimana bisa? Ia dijodohkan dengan orang yang mereka tak sukai.

Ketos Is My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang