"G-galang?" Ucap cio
"Kenapa? Kaget?"
"Lo ng-ngapain disini?!"
"Gue gabisa jauh-jauh dari lo,cio"
"Ciiih...masih bisa lo bilang kaya gitu sama dia?!" Bukan-bukan cio yang berbicara,melainkan aliya.
"Masih lah,orang kita masih sama-sama sayang kok. Iya ga cio?" Ucap galang
"Iya masih" jawab cio,membuat aliya dan gadis terkejut dengan jawabannya
"TAPI ITU DULU!" Lanjut cio,lalu ia berjalan meninggalkan kantin,diikuti oleh kedua temannya.
Sakit,itu lah yang dirasakan galang. Belum cukup puas memiliki cio,ia terus memikirkan lain cara untuk mendapatkan cio kembali. Apapun caranya,lelaki ini memang sudah terobsesi dengan cio.
"Gila ya tu anak! Bisa-bisanya ampe sekolah disini?! Gue gamau,ga! Nggak!" Ucap cio berbicara sendiri
Cio sibuk bergulat dengan pikirannya sendiri,sampai akhirnya ia menabrak dada bidang seseorang,hingga ia terhuyung kebelakang. Untung saja,lelaki itu siap menangkap tubuh cio.
Cio menutup matanya,ia terlalu takut untuk merasakan sakit dibagian pantat untuk kedua kalinya. Tapi,ini berbeda,ia tak jatuh.
"Makannya,kalo jalan hati-hati" ucap gavin
Terpana oleh tatapan satu sama lain,jantung mereka terus berdebar lebih cepat. Aliya dan gadis yang baru saja sampai melihat adegan tersebut,mereka berdua merasa iri dengan adegan itu.
"Upss...sorry" celetuk gadis,yang membuat gavin dan cio seketika melepaskan satu sama lain.
"Em,kayanya kita...duluan aja deh dis,yuk!" Ucap aliya,lalu ia menarik gadis untuk pergi dari sana
Cio dan gavin kedua nya sama-sama canggung,atas kejadian tadi.
"Gu-gue duluan!" Ucap cio,gavin mengacuhkannya dan berlalu pergi dari sana.
•••
Semua siswa berhamburan menuju rumah nya masing-masing,kini erlan dan cio tengah jalan berdampingan menuju parkiran. Sesuai janji tadi pagi,bahwa cio dan erlan akan pergi bersama.
Gavin dan galang tak sengaja bertemu,mereka berdua saling melemparkan tatapan tak suka. Arion dan alvaro sudah siap siaga menahan gavin,jika terjadi pergulatan.
"Wiiih...pengecut ada disini ternyata!" Sindir gavin pedas
"Maksud lo apa? Hah?" Tanya galang tak terima
"Ke sindir ya bro? Haha" ucap gavin sambil tersenyum kecut
"Lo tu pengecut!" Lanjut gavin sambil menunjuk wajah galang
"Apa? Ga terima perlakuan gue sama cio? Iya?!"
"Ya jelas lah goblok,bisa-bisanya lo kaya gitu sama cewek! Ga ada harga diri banget lo sebagai cewe,dasar brengsek!"
"Apa masalahnya sama lo? Cio pacar lo?"
"Itu belum seberapa,tunggu aksi gue yang selanjutnya. Gue cuma gamau cio dimilikin siapa-siapa,selain gue!" Lanjut galang
"Gausah macem-macem ya lo sama cio,atau..."
Suasana semakin panas,alvaro dan arion berusaha menahan gavin.
"Atau apa? Gatakut gue!" Ucap galang sambil berlalu pergi
"Gila emang tu anak!" Ucap arion
"Lo harus waspada vin,kita gabakal tau hal nekat apa yang si brengsek lakuin!" Peringatan alvaro
"Lo bener var!" Ucap gavin
"Yaudah cabut ah!" Ajak arion
Mereka bertiga menuju parkiran,ntahlah hadirnya galang disekolahan ini membuat gavin tak tenang. Gavin membuka hp nya,dan menemukan sebuah pesan yang belum ia baca,ternyata itu dari cio.
Anak nakal
Ketos,lo balik duluan aja. Gue ada janji!Seperti itulah kira-kira kontak cio di hp gavin,sedangkan gavin hanya mengacuhkannya. Lagipula cape-cape gavin memberitahu,jika anak itu keras kepala.
•••
Kini erlan dan cio sedang berada di sebuah taman,suasana cukup ramai. Banyak tukang jualan,dan pastinya pengunjungnya.
Cio sedang duduk menikmati udara sore hari,memandang sekitarnya. Sedangkan erlan,ia tak tau lelaki itu dimana. Tapi,cio merasa terkejut ketika ada sebuah lengan yang memberikannya ice cream,cio menengok ke samping ternyata itu erlan,yang sedang tersenyum manis.
"Gamau?"
"Ya mau lah,makasih" kekeh cio
Erlan menduduki dirinya disebelah cio,memakan ice cream di sore hari bersama orang yang disayangi itu sesuatu yang indah.
"Lo tau gak?"
"Kenapa?"
"Ice cream gue jadi gak manis"
"Hah? Masa si?"
"Iya"
"Kenapa?"
"Manisnya pindah ke lo"
Jujur,cio merasa mual dengan gombalan yang dilemparkan oleh erlan. Tapi ia berusaha tertawa,walau terpaksa.
"Bisa aja lo!"
Setelah beberapa jam mereka menghabiskan waktu bersama,waktu sudah menunjukan pukul 8 malam. Erlan dan cio memutuskan untuk pulang,erlan membelah jalanan dengan kecepatan sedang.
Tak butuh waktu lama,erlan dan cio telah sampai didepan apartemen.
"Lo tinggal di apartemen ?" Tanya erlan
"Ha? Iy-iya" jwab cio terbata
"Emang..."
"Aduuh lan,sorry ya gue kebelet banget nih. Gue duluan,btw makasih buat hari ini!" Alibi cio sambil berlari terbirit birit,menghindari pertanyaan dari erlan.
Erlan hanya menggeleng-gelengkan kepalanya,seraya tersenyum memandang cio. Cio membuka pintu apartemen nya pelan,menghindari kegep oleh gavin. Tapi ternyata lelaki itu sudah berada di ambang pintu,sambil bersedekap dada,dan wajah datarnya.
"Darimana?" Tanyanya dingin
"Ab-abis main lah"
"Harus sampe malem gini?"
"Yaelah,baru juga jam 8"
"Mata lo jam 8,liat noh jam!"
Cio menongolkan kepalanya untuk melihat jam,yang terhalang badan gavin. Membulatkan matanya,ternyata ini jam 9,padahal setau cio ia dan erlan tidak lama selama diperjalanan.
"Hehehe" kekeh cio
"Mulai besok,lo gaboleh pulang telat! Paling telat jam 7 malem,kalo pergi nya sama gue gapapa!"
"Ko gitu sih?! Gamau gue!"
"Gamau? Oke,tinggal gue aduin nyokap bokap lo. Beres"
"Ciiih...pengaduan!"
"Terserah apa kata lo,ini juga demi kebaikan lo. Orangtua lo nikahin gue sama lo,buat ngerubah lo cio. Kalo gue gabisa nurutin permintaan nyokap bokap lo,sama aja gue ngingkarin janji mereka!"
Cio memutar bola matanya malas "iya-iya"
•••
Bersambung...

KAMU SEDANG MEMBACA
Ketos Is My Husband
RomanceSebelum membaca harap FOLLOW! Cio Isella Pratama,gadis nakal dan juga pembangkang. Papa dan mama nya sudah kewalahan menghadapi anak gadis sulungnya ini. Gavin Mahardika,seorang ketua osis dengan muka garangnya. Sekaligus,anak dari pemilik sekolah M...