19.

708 44 6
                                    

Cio terbangun dari tidurnya,ia melirik jam yang ada di dinding kamarnya,ternyata ini jam 5 subuh. Ia bangun karna merasa ada panggilan alam,gadis itu langsung menuju kamar mandi yang ada diluar kamarnya,kamar mandi itu memang terletak diluar,2 kamar tidur,dan 1 kamar mandi.

Tak butuh waktu lama,akhirnya cio selesai. Ia kembali ke kamarnya dan menatap kosong tempat tidurnya,lalu berpikir.

Kalo gue lanjut tidur? Nanti kesiangan,kalo ga tidur? Gue ngapain yak? ~batin cio

Ting!

Timbul lah sebuah ide di otak cio,ia terpikir untuk memasak sarapan untuknya dan gavin. Selama ini,mereka berdua tak pernah sarapan dirumah,selalu saja di sekolah,kalian tahu sendiri cio seperti apa.

"Gue masak nasgor apa rotbak ya?" Pikir cio

Cio mengetuk ngetuk dagunya,dan berpikir kalau ia membuat roti bakar,selai kesukaan gavin rasa apa?

Eh,tunggu dulu.

Apa yang cio pikirkan? Selai kesukaan gavin? Kenapa ia jadi memikirkan lelaki itu?. Cio menggelengkan kepalanya,dan memutuskan untuk membuat roti bakar.

Setelah selesai,ia mengangkat piring yang berisi roti bakar itu,dan menghirup aroma sedapnya dalam dalam.

"Emmmm...kayanya enak nih" celetuk gavin

Cio yang terkejut itu pun langsung mengelus dadanya,untung saja ia tak punya penyakit jantung.

"Hiih...ngagetin aja lo!" Ucap cio sambil menaruh piring itu di meja makan

"Hehehe,sorry ya istri"

"Stop it! Don't call me like that!"

"Kenapa emang? Kan emang bener,lo itu istri gue!" Ucap gavin sambil duduk di meja makan,lelaki itu mengulurkan tangannya untuk memgambil roti bakar buatan cio.

"Aaaawww!!! Sakittt,cioo" keluh gavin

Jika kalian penasaran,mengapa gavin kesakitan. Cio menjiwirnya seperti anak kucing.

"Lepasin!" Lanjut gavin

"Mandi dulu,baru makan!" Peringatan cio

"1 ajaa"

"BIG NO!" Final cio sambil mengambil piring yang berisi roti bakar itu

Gavin membuang nafasnya kasar,dan memasang muka melasnya,padahal ia sudah sangat kekeroncongan. Sedangkan cio,berusaha menahan tawanya. Lelaki itu masuk ke dalam kamar mandi,dan melakukan ritual mandinya.

•••

Cio dan gavin telah siap dengan baju seragamnya,kini gavin semangat untuk memakan roti bakar buatan cio. Cio melangkahkan kakinya menuju kulkas 2 pintu di apartemennya,untuk mengambil susu vanilla yang akan disandingkan dengan roti bakar.

"Tumben lo bangun pagi?" Tanya gavin sambil memakan roti bakarnya

"Bangun pagi salah,bangun siang apalagi..."keluh cio,sambil menuangkan susu untuk gavin

"Yaa...gue kan cuma nanya aja,btw thanks!"

Cio mengangkat sebelah alisnya,ia tak mengerti maksud gavin "buat?"

"Ini semua" kekeh gavin

"Hahaha,santai aja!"

"Heh! Lo jangan ketawa"

"Lah?"

"Kalo lagi sama gue boleh,kalo lagi sama yang lain ga boleh!"

"Kenapa?"

"Nanti cowo-cowo pada suka sama lo,cuma karna ketawa lo manis banget"

"Ap-apaan si lo?!"

"Aduh,ko pipinya merah sih?"

"Lo apaan si?! Siapa juga yang merah pipinya?"

"Itu elo!" Ucap gavin sambil mengelus rambut cio lembut

Tolong cio,siapapun. Jantung nya tak bisa diajak berdiskusi lagi saat bersama gavin,ntahlah perlakuan gavin membuat benteng yang dipasang cio luluh.

"Ih,cepetan lo makan nya!"

"Duh,istri gue kalo lagi salting lucu ya!"

"GAVINNN!!!!"

"APAA SAYANGGG?"

Gavin tertawa terbahak bahak melihat wajah cio yang memerah,sungguh ini akan masuk kedalam list kesukaan gavin,yaitu menggoda cio.

•••

Cio yang sedang di bonceng gavin pun bingung,mengapa tempat biasa yang ia diturunkan dilewat? Cio menepuk nepuk pundak suaminya itu.

"Kenapa?" Tanya gavin

"Lah itu kan,harusnya gue turun disanaa!"

"Terserah gue lah,mau nurunin lo dimana!"

"Hah?"

"Au ah!"

Gavin memasuki area parkiran di sekolahan,banyak yang memperhatikan mereka berdua.

"Lo nyari mati hah?!" Ucap cio tak terima

"Nyari mati gimana maksudnya?" Beo gavin,sambil menaruh helmnya di atas motor

"Lo sendiri yang bilang lo gamau nurunin gue disekolahan,tapi? Kenapa sekarang malah ngingkar?!"

"Emang gue janji sama lo?"

"Ya-ya nggak sih...cuma..."

Belum saja cio melanjutkan perkataannya,pundaknya sudah dirangkul secara posesif oleh gavin.

"Vin! Lo apaan si?! Lepasin gak?!"

"Diem! Orang-orang harus tau,lo itu punya gue! Biar gada yang berani buat deketin lo,kalaupun ada...dia harus langkahin gue dulu!"

"Jangan ngadi-ngadi ye lo,gue bilangin mak lo ni!"

"Bilangin aja,emang salah gue rangkul istri gue sendiri?" Bisik gavin

"Gavin lo gila!"

"Tergila gila karna lo!"

Ntahlah,mereka berdua sama-sama munafik. Menyembunyikan rasa senang dan nyaman,yang mulai hadir diantara mereka berdua.

•••

Bersambung...

Ketos Is My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang