26. My Senior My Husband 2 (20+)

2.1K 164 23
                                    

Hallo, apa kabar semuanya?

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian okay.

HAPPY READING
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Saat ini aku tengah berada di salah satu bar ternama di kotaku. Ku lihat Revan terus menenggak habis minuman berwarna merah itu. Entahlah aku tak tahu itu apa, yang jelas aku hanya memesan jus jeruk kesukaan Ku.

Aku tak ingin menyentuh minuman itu, aku takut jika aku akan mabuk dan muntah-muntah bisa malu aku.

"Kau tak ingin minum beb?"

"Ini aku minum," jawabku sembari mengangkat gelas jus jeruk ku.

"Maksutnya minum ini, ini sangat nikmat beby. Huhuhuhu hahaha hihihi," ucap Revan mulai ngelantur tak jelas.

Revan menyodorkan segelas minuman itu padaku. Entahlah sudah berapa banyak botol minuman  yang ia habiskan itu.

"Tidak Revan.."

"Ayolah minumlah sedikit saja beb. Kau tak menghargaiku Huh."

Ku lihat Raut kesedihan tercetak jelas diwajah tampan Revan.

Entahlah mendapat dorongan dari setan mana akhirnya aku menerima gelas kecil itu dan meminum isinya dalam sekali tegukan. Rasa panas dan pahit seketika itu menjalar di tenggorokanku namun harus aku akui minuman itu nikmat.

"Bagaimana enak?"

Aku mengangguk spontan dan kembali menuangkan minuman itu diatas gelas kecil yang ku pegang. Aku kembali menenggak nya dan melupakan jus jeruk ku.

Ku lihat Revan mulai tertawa disebelahku aku pun ikut tertawa bersamanya dan mulai kembali menuangkan minuman itu di dalam gelas kecil itu lagi, lagi dan lagi. Hingga aku tak sadar sudah berapa gelas yang tengah aku minum.

Kepalaku mulai pusing dan berat, namun aku masih menuangkan kembali minuman itu kedalam gelasku dan menegaknya lagi dan lagi.

"Beb aku kesana dulu ya, oh ya... kau jangan kemana-mana aku akan kembali lagi." Pamit Revan.

Revan berdiri meninggalkan ku di meja bartender itu sendirian, akupun mengangguk patuh.

Kepalaku kian pening, sudahlah aku tak perduli Lagi dengan Revan. Aku menaruh kepalaku diatas meja itu samar-samar terdengar suara seseorang mendekat kearahku dan duduk di tempat Revan. Aku membuka mataku namun itu bukan Revan melainkan orang asing yang entahlah aku tak tahu dia siapa.

Aku kembali menaruh kepalaku diatas meja, kurasakan elusan dan remasan di pinggangku sontak aku menegakkan badanku. Ku lihat orang asing disebelah ku itu yang melakukannya.

"Lepashhh heh!"

Aku berusaha melepaskan tangan orang itu dari pinggangku.

"Mengapa? Bukannya kau suka?"

Orang asing itu semakin meremas pinggulku bahkan telah turun kebawah dibongkahan bokongku.

Aku berdiri dan menghempaskan tanganya.

"Ingat ya aku bukan wanita murahan!" Desisku.

Aku berjalan sempoyongan meninggalkan orang asing tersebut. Aku terus berjalan sempoyongan kepalaku kian berat hingga tubuhku tiba-tiba terhuyung ke depan aku akan jatuh di atas lantai. Namun, aku tak merasakan sakit justru aku merasakan lengan kekar telah menahan tubuhku dan melingkar di perutku. Perlahan kubuka mataku dan melihat Ternyata itu orang asing tadi. Aku meronta dan minta di lepaskan.

Kumpulan Short Story - ALIANDO SYARIEF & PRILLY LATUCONSINA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang