29. My senior My Husband 5(20+)

2.5K 176 47
                                    

Halooo, kembali lagi sama Aku Arin Cantik 🤣
Maaf ngaret ya😂
500 udah dari kemarin, tapi baru bisa post 😂

HAPPY READING
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Aku melangkahkan kakiku untuk naik ke lantai dua, dimana kamar Kakak ku berada. Ku dorong pintu kamar yang tak terkunci itu. Ku lihat Kak Nata baru selesai mandi, terbukti dengan adanya handuk yang memggelung rambutnya.

"Kak Nata." Aku langsung berlari dan berhamburan di pelukan Kakakku.

Ya, hubungan kami sudah membaik, Kak Nata sudah merelakanku bersama Kak Xander.

"Aku rindu, Kakak."

"Kakak, juga. Kamu sih, jarang main kerumah," ucap Kak Nata padaku.

Aku merasa bersalah padanya, aku telah mengabaikan Kakakku.

"Maaf, Kak."

Kak Nata semakin mengeratkan pelukannya padaku dan aku tak kalah erat membalas pelukan itu. Aku sangat merindukan Kakakku. Gara-gara kesalah pahaman itu membuat Ku harus berpisah dengan Kakakku.

"Tumben pagi-pagi udah kesini ada apa? Ada masalah?"

Aku mengangguk dalam pelukan kak Nata.

"Kenapa?"

Aku melepaskan pelukan kami. "Aku sebel sama, Kak Xander. Masa iya semalem, kan makan malam sama keluarga besar keluarga Xander. Masa, iya aku du kacangin, sedangkan nih ya, Kak ... keluarga Xander itu sumpah nyebelin banget! Mereka kek kandang rendah aku banget. Sumpah bikin kesel!"

Aku bercerita secara menggebu-gebu pada Kak Nata. Aku menceritakan semua kejadian semalam pada Kakakku itu dan Kak Nata memberikan solusi terbaiknya padaku. Aku beruntung mempunyai Kakak seperti dia. Kak Nata adalah Kakak sekaligus ibu bagiku, beliau merangkap menjadi semua peran di hidupku.

Setelah menghabiskan waktu sekitar satu jam untuk bercerita aku segera berpamitan pada kakak tercintaku. Aku harus segera pergi. Aku harus kuliah.

"Yaudah. Hati-hati, ya ...."

Aku mengangkat tanganku hormat pada Kakakku. Setelah itu, aku langsung masuk kedalam Taxi yang sebelumnya sudah di pesan.

"Bye, Kak."

"Bye, Sayang."

Akhirnya taxi itupun melaju pergi meninggalkan pekarangan rumah Kak Nata.

*****

Seharian penuh aku menghabiskan waktu bersama teman-temanku. Sepulang kuliah tadi aku langsung mengajak Rena dan Rana untuk pergi ke mall. Aku sengaja mengajak si kembar, karena hanya merekalah yang setia menjadi temanku, hingga detik ini.

Rena dan Rana masih memiliki hubungan kekeluargaan dengan Revan. Masih ingatkah kalian dengan Revan? Ya, si brengsek yang menyuruhku minum di bar dan membuat aku akhirnya terlibat kesalahpahaman panjang dengan Kak Nata. Kakak ku sendiri.

"Prill makasih, ya."

Aku tersenyum menanggapi ucapan si kembar. Ya, akulah yang mentraktir semua belanjaan si kembar. Bodo amat, toh uang yang ku pakai uang Kak Xander bukan uang ku sendiri. Aku tak perduli jika tagihan atm Kak Xander akan membeludak. Aku tersenyum sinis membayangkan wajah suami sialanku.

Kumpulan Short Story - ALIANDO SYARIEF & PRILLY LATUCONSINA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang