28. My Senior My Husband 4 (20+)

1.9K 131 22
                                    

Halooo balik lagi sama Aku Arin si penulis amatir yang suka makan seblak 🤣

Apakabar kalian semua?

Udah pensaran belom?

Ok kalo udah penasaran mari kita mulai ❤

HAPPY READING
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Malam ini aku tengah ikut makan malam bersama dengan keluarga besar Kak Xander, aku merasa asing. Semua orang disini seolah menatapku rendah, kecuali, Ayah mertua dan Ibu mertuaku yang menatapku penuh sayang.

Aku memakan makananku dalam diam, rasanya benar-benar canggung. Ku lirik dengan ekor mataku semua orang tampak asik dan sesekali berbincang dan tertawa.
Aku merasa sepi di tengah-tengah keramaian ini.

Kembali ku masukkan potongan daging Beef Burguignon itu kedalam mulutku, rasa lembut dari daging sapi itu jelas-jelas memanjakan lidahku. Sejenak aku melupakan kesedihanku karena makanan khas Perancis favoritku itu. Lagi dan lagi aku memasukkan potongan daging itu kedalam mulutku. Aku mendengar semua orang tengah asik tertawa di sela-sela makan malam mereka. Ah sudahlah, toh, jika memang aku tak di perlukan, setelah makan aku akan mengajak Kak Xander pulang.

"Kenapa?" bisik Kak Xander padaku.

"Gapapa," jawabku singkat.

Aku sedikit kesal dengannya. Sedari tadi ia tak mengajakku berbicara dan membiarkanku menjadi orang asing di tengah-tengah keluarga besarnya.

Aku menyudahi acara makanku.

"Loh sayang udah selesai?" tanya Mama mertuaku.

Ku anggukkan kepalaku dengan anggun, "iya Ma."

"Yaudah ayo ikut Mama, Mama juga udah selesai makan."

Mama berpamitan pada keluarga yang lain kemudian bangkit dari duduknya dan mengajakku keluar dari meja makan.

Akhirnya aku ikut berpamitan kepada mereka, meskipun tak ada respon dari mereka. Setidaknya Ayah mertuaku masih tersenyum dan menganggukkan kepalanya padaku, itu sudah lebih dari cukup buatku.

Aku berjalan di belakang Mama, ternyata beliau membawaku ke kamarnya.

"Sayang sini duduk."

Aku mengikuti Mama mertuaku dan duduk di sebelahnya. Rasanya sedikit aneh saat aku bersamanya di dalam kamar mewah ini, apa jangan-jangan ia akan memarahiku. Jangan-jangan ia seperti mertua-mertua pada sinetron yang akan memarahi menantunya dan berpura-pura baik ketika di depan anaknya. Aduh gimana ini? Aku meremas pelan tanganku. Aku gugup sekaligus takut.

"Eh muka kamu kenapa tegang gitu?" tanya Mama sembari senyum manis kearahku, jujur aku semakin takut.

"Prill, kenapa? Kamu ngga nyaman sama Mama?"

Aku bingung, akhirnya aku menganggukkan saja kepalaku kemudian menggeleng. Ah rasanya aku seperti bocah SD saja, labil dan tak konsisten dengan keputusanku.

Sedangkan Mama mertuaku terlihat tertawa.

"Ya ampun Prill, kamu itu lucu banget sih."

Kumpulan Short Story - ALIANDO SYARIEF & PRILLY LATUCONSINA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang