18. Nikah Kontrak 5 - Ending (20+)

2.6K 125 11
                                    

Halloo balik lagi sama Arin.

Gimana kabar kalian hari ini?
Semoga selalu baik-baik saja 💋

Ini part terakhir buat Short Story Nikah Kontrak ya.
Semoga kalian suka mwah.

Oh ya sebelum lanjut, kembali aku ingatkan ya, buat yang belum follow jangan lupa follow akun wattpadku dulu ya. Terimakasih buat yang sudah follow.

Love you all ❤

Budayakan vote sebelum membaca dan koment setelah membaca!

HAPPY READING
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Pagi ini Ilyana tengah bersiap bersama Ali sang suami. Ya, pria itu merajuk seperti anak kecil dan ingin ikut ke Bandung bersama Ilyana. Dan disinilah mereka saat ini, di kamar hotel yang disediakan oleh mempelai wanita alias sahabat Ilyana, Nita namanya.

"Udah selesai?" tanya Ali pada Ilyana.

Ilyana terlihat sangat memukau dengan gaun berwarna biru muda lengkap dengan manik-manik yang indah sebagai biasanya. Ilyana menggelung rambutnya, menyisakan beberapa anak rambutnya menjuntai di depan. Sehingga membuat leher mulusnya terekspos jelas disana.

"Woi ini rambutnya kenapa di gituin!" Ali hendak menarik jepitan rambut Ilyana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Woi ini rambutnya kenapa di gituin!" Ali hendak menarik jepitan rambut Ilyana.

Ilyana dengan cekatan langsung menepis tangan Ali, susah-susah ia merapikan enak saja sang suami akan merusaknya, "heh kamu apa-apaan sih!" Ilyana menjauhkan tangan Ali.

"Itu kenapa rambut kamu di model kek gitu aku gak suka!"

"Biar rapi Ali ini kan acara formal, acara yang sakral bagi sahabat aku. So, aku harus tampil perfect dan ngga mungkin aku akan tampil bak gembel!" ujar Ilyana sembari merapikan kembali rambutnya.

"Arghhh... Kamu mau pamer ya? Itu juga, lagian kenapa pundak kamu di umbar-umbar kayak gitu Ilyana. Ganti gak! Aku gak suka.. itu terlalu terbuka Ilyana!" Ali mendengus kesal menatap tampilan Ilyana yang menurutnya terlalu terbuka.

"Apanya yanh terbuka sih Li? Yang mana yang terbuka? Bahkan gaun aku gak ada belahan nya sama sekali mamanya yang terbuka?" Ilyana ikut geram mendengar perotesan Ali.

"Pundak kamu," ujar Ali menatap kesal pada Ilyana.

Ilyana menepuk pelan keningnya, entahlah sejak kapan sang suami jadi Alay seperti ini. "Ini kain," Ilyana menunjuk kain furing yang menutupi bahunya.

"Tetep aja kain itu terlalu tipis Ilyana," ujar Ali.

"Ali, arghhh... Kamu ini kenapa sih Li?" Ilyana frustasi menghadapi Ali.

Kumpulan Short Story - ALIANDO SYARIEF & PRILLY LATUCONSINA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang