Kumpulan Short Story - ALIANDO SYARIEF & PRILLY LATUCONSINA

32. Carissa Prilly Latuconsina

Hallo ini cerita baru ya, aku ngetik 1 part ini aja 3 bulan lebih wkwkwk.
Maaf banget ya aku lagi males nulis huhuhu, tapi gapapa sih semoga kalian masih suka ya 😚

Jangan lupa Vote dan koment okay 💜

HAPPY READING

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Hai perkenalkan, namaku Carissa Prilly Latuconsina orang-orang biasa memanggilku Caca.

Entahlah aku tak tahu mengapa aku dipanggil Caca, mungkin orang-orang mengambilnya dari dua huruf nama depanku yaitu Ca. Daripada susah-susah memanggilku dengan panggilan Carisa mereka menyingkatnya menjadi Caca.

Aku seorang siswi baru di SMA GARUDA. Aku baru dua bulan menjadi siswi disini. Aku tidak pintar dan tidak famous, aku juga tidak terlalu cantik. Aku hanya gadis biasa-biasa saja. Namun, entahlah para kakak kelasku disini tidak ada yang menyukaiku.

Seperti sekarang ini, lihatlah saat aku berjalan di koridor kelas 11 banyak dari kakak kelas cewek menatapku dengan tatapan penuh kebencian. Aku tak tahu mengapa mereka membenciku seperti itu.

Bahkan, tak jarang mereka juga membully ku. Untung saja aku jago bela diri jadi saat ini tak ada kakak kelas yang berani membully ku secara fisik seperti awal-awal aku masuk di sekolah ini.

"Hai, selamat pagi sayangku."

"Hm," jawabku acuh.

Ini kekasihku, Aliando Syarief. Si bad boy di kelas kami. Ali ini salah satu siswa terbandel di kelas 10 IPS 1. Namun, entahlah seolah memakai pelet, Ali justru menjadi incaran semua wanita di kelasku.

Padahal mereka tahu jika Ali adalah kekasihku, tapi mereka seolah-olah membutakan mata mereka dan menganggap Ali itu masih milik bersama.

Aku dan Ali sudah menjalin hubungan sejak kami kelas dua SMP hingga sekarang ini. Kami sering putus nyambung karena Ali yang play boy. Namun, tak lama kemudian kami juga akan balikan.

Saat ini aku sudah berada di dalam kelas, suasana kelas cukup ricuh karena memang anak kelas 10 IPS 1 ini terkenal dengan kebandelannnya.

Ku lihat geng Ali tengah merokok di pojok kelas. Sudah tak heran lagi karena mereka memang si biang kerok. Bahkan guru BK pun sudah angkat tangan dengan kebandelan mereka.

"Hai, Ca."

Aku mendongak menatap Ilham yang saat ini berdiri disampingku. Ilham Pramuditya si ketua kelas kami. Mungkin hanya Ilham satu-satunya siswa yang tidak bandel dikelas ini. Dia tampan, baik dan juga pintar.

"Hai, Ham. Baru dateng?"

"Ngga sih dari tadi, cuma aku habis dari ruang guru aja. Kelas kita jamkos, Bu Beti ngga masuk soalnya."

Aku menghembuskan nafasku kasar.

Ilham yang pekapun langsung mengajakku keluar kelas.

Disinilah kami di perpustakaan, tempat yang jauh lebih baik daripada kelas kami. Ilham sering mengajakku ke Perpustakaan jika kelas kami jam kosong.

Saat ini aku dan Ilham tengah membaca buku sejarah.

Sedangkan ditempat lain Ali tampak mencari-cari keberadaan Caca.