12. Gaun Merah 4 - Ending (20+)

2K 94 6
                                    

Hallo Gaun Merah di update lagi ya
Ini bagian ke-empat alias Ending ya.
Oh ya budayakan vote sebelum membaca dan koment setelah membaca ya teman-teman 😂
Terimakasih semuanya 🙏🏻🙏🏻

HAPPY READING

.
.
.
.
.
.
.
.

Siang ini Caro tengah berjalan santai di koridor kelas 12 bersama Arin dan Melin.
Mereka saling bercengkrama satu sama lain membahas rencana Caro.

"Prill," panggil Arin.

"Kenapa?"

"Lu beneran bakal ngajak Ali buat ngelakuin pembuktian cintanya?" Tanya Arin sudah mulai was-was akan kondisi Ali selanjutnya.

"Ya gua mau lihat seberapa nekatnya dia." Jawab Caro santai.

Caro membalas sapaan demi sapaan dari setiap orang yang menyapanya. Benar sekrang Caro menjadi primadona dan hampir semua siswa menggandrunginya, Caro merasa senang. Ini semua berkat Nyai Gaun Merahnya itu.

"Prill, please gua mohon Ali pasti bakalan nekat, apalagi ini ada pengaruh dari Nyai Gaun Merah itu," Arin memohon pada Caro.

"Kenapa sih Rin? Lu suka lagi sama dia?" Dengus Caro geli. Keputusan Caro sudah bulat ia dan Ali nanti malam akan ke sebuah gedung pencakar langit yang ada di kotanya. Ia akan menyuruh Ali melakukan pembuktian cintanya disana.

"Ngga gitu nanti kalo Ali sampe nekat dan mau nurutin apa yang lu minta, Lu bakalan jadi pembunuh Prill."

"Gua emang pengen dia mati!" Jawab Caro lalu meninggalkan Arin dan Melin disana.

"Ini gimana Mel? Kita harus gagalin rencana Prilly. Gua ngga mau kalo dia jadi pembunuh." Ucap Arin pada Melin.

Melin juga sama ia tak mau jika Caro menjadi pembunuh.

"Kita minta bantuan Aya aja, kita minta bantuan ke dia." Usul Melin dan mendapat panggilan setuju dari Arin.

"Okay nanti sepulang sekolah kita ke kelas Aya." Kata Arin dan Melin menganggukkan kepalanya setuju.

****

Setelah bel pulang berbunyi Arin dan Melin langsung lari ke ruang kelas Aya, mereka akan pergi bersama.

"Aya!" Panggil Melin ketika dirinya dan Arin telah berada di ambang pintu kelas Aya.

Aya pun tersenyum lembut ketika melihat dua sahabatnya berada di depan kelasnya. Dengan cepat Aya memasukkan semua bukunya kedalam Ransel ping miliknya. Aya langsung berlari menghampiri kedua sahabatnya.

"Kenapa?" Tanya Aya lalu mengajak kedua sahabatnya untuk duduk di kursi kayu di depan kelasnya.

"Bantuin kita," Ucap Arin.

Atau mengerutkan dahinya bingung, apalagi melihat ekspresi Arin yang seperti ini.

"Kamu kenapa?"

"Bantuin kita buat gagalin rencana Caro."

"Iya bantuin kita ya, gua gak mau kalo Prilly sampe jadi pembunuh." kata Melin ikut menimpali.

Kumpulan Short Story - ALIANDO SYARIEF & PRILLY LATUCONSINA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang