8. My Brother 4 - Ending (20+)

3.2K 130 2
                                    

Hallo ini Part Terakhir Buat Short Story My Brother.
Semoga kalian suka 💋💋
Oh ya budayakan vote sebelum membaca dan koment setelah membaca ya.
Matur suwun 🙏🏻

HAPPY READING

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Ali berjalan tergesa kala mendengar kabar bahwa Ilyana masuk kerumah sakit. Ali sedikit berlari untuk segera sampai di ruang rawat sang adik.

Disana sudah ada Bunda dan juga Ayah yang berdiri di depan ruangan itu.

"Bunda, Illy gapapa kan?" Tanya Ali panik.

Kanya menatap sang Putra berusaha menenangkan "Masih di dalam, masih di periksa sama Dokter. Kamu tenang ya." Ucap Kanya sembari mengelus punggung sang putra.

Ali meraup wajahnya Frustasi, bagaimana ini? Ilyana terpeleset bagimana nasib bayi dan ibunya? Ali semakin bergerak gelisah.

William memperhatikan gerak-gerik sang putra yang terlihat begitu gusar di tempatnya.

Tak berapa lama pintu terbuka keluarlah Dokter serta perawat dari dalam sana.

Ali langsung maju kedepan dan bertanya untuk memastikan keadaan gadisnya. "Bagaimana keadaan Ilyana Dok?" Tanya Ali.

"Apa anda keluarga dari pasien?" Tanya sang dokter tak menjawab pertanyaan Ali.

"Saya suaminya Dok.. Sekrang bagaimana keadaan istri saya?"

Dokter itu tersenyum menatap Ali "Alhamdulilah ibu dan bayinya tidak apa-apa. Sebaiknya anda lebih berhati-hati dalam menjaga Istri anda pak. Mungkin saat ini bayi dan sang ibu kuat, tapi kita tak tahu jika bapak lalai lagi. Sebaiknya anda lebih berhati-hati untuk kedepanya." Tutur Sang dokter pada Ali.

"Baik dok.."

"Yasudah pasien sudah sadar, sudah boleh di jenguk. Saya permisi dulu." Pamit sang dokter.

"Baik terimakasih Dok." Akhirnya Ali kini bisa bernafas lega setelah mendengar jawaban dari sang Dokter.

Ali langsung berjalan masuk di susul Ayah dan Bunda.

Ali langsung menghampiri Ilyana yang terbaring diatas Brankar rumah sakit itu.

Ilyana menoleh pada Ali dengan senyuman di wajahnya. Namun ia terbelalak kaget Kala melihat Ayah juga beridiri di sana. Terkahir ia bertemu Ayahnya, waktu itu Ayahnya mengamuk dan memukuli Ali dengan membabi buta.

Ilyana tak berani menatap mereka dan memilih mengalihkan pandangannya kearah lain.

"Bagaimana keadaan kamu sayang? Apanya yang sakit?" Tanya Ali lembut sembari menggenggam tangan Ilyana.

Ilyana buru-buru melepaskan tangan Ali yang menggengam tangannya. Ia takut itu akan memicu kejadian yang tak ia inginkan. Ia takut Ayahnya kalap dan kembali memukuli kakaknya.

"Aku baik-baik saja kak.."

Ali menghela nafasnya kasar, "Lain kali kamu harus berhati-hati sayang." Ucap Ali.

Ilyana menganggukkan kepalanya sebagai jawaban atas ucapan Ali.

"Apa Bunda bilang, lebih baik kamu tinggal bersama Bunda saja dari pada kamu harus di Apartemen sendirian sayang. Bunda khawatir sayang..." Kini suara Kanya yang berbicara.

Kumpulan Short Story - ALIANDO SYARIEF & PRILLY LATUCONSINA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang