1. Tante Lampir

4.5K 246 0
                                    

Hari minggu selalu dijadikan Rere sebagai me time. Hari dimana ia hanya akan diam di rumah, dan menghabiskan waktu dengan kegiatan kesukaannya. Entah itu membaca, memasak, menonton, atau hanya sekedar tiduran sambil mendengarkan musik. Ya, mungkin lebih cocok dikatakan sebagai hari malas seorang Regina.

Tapi tidak berlaku untuk hari ini. Jam 7 pagi tadi, Alano tiba-tiba datang ke rumah dan mengganggu acara tidurnya. Minta di temani nge-gym katanya.Walau sudah berkali kali menolak, Rere tetap kalah jika Alano sudah menurunkan ultimatum kebanggaannya.

Jadi disinilah dia. Duduk seorang diri sambil merebahkan kepalanya di tas milik Alano. Kedua matanya menatap sayu orang-orang yang sedang berolahraga dengan berbagai jenis alat gym, yang Rere sendiri tak tau apa nama dan fungsinya.

Tapi sebenarnya matanya hanya fokus menatap satu objek di depan sana. Seorang laki-laki yang sedang mengangkat barbel dengan kedua tangan berotot yang hanya dilapisi kaus putih lengan pendek.

Badannya mengkilat karena keringat, ditambah dengan kulitnya yang putih membuat mata Rere tak bosan walau sudah menatapnya selama 2 jam lebih.

Laki-laki itu Alano Putra Dirgantara. Biasa dipanggil Al atau Alano. Wajahnya tampan walau masih banyak yang tampan di luar sana. Tapi selalu sukses membuat Rere tak berhenti mengaguminya. Badannya tinggi, kekar dan yang pasti berotot, walau tak seperti Aderai atau atlit pada umumnya.

Yah, bisa dibilang Alano itu memiliki body yang goals ditambah dengan wajah yang tampan dan kekayaan yang mapan, yang selalu menjadi incaran para perempuan di luar sana. Tapi, kepribadian nya yang kaku dan cenderung cuek membuat perempuan kesulitan untuk mendekat. Perempuan yang sangat dekat dengan Alano hanya Rere seorang selain ibu nya.

Banyak perempuan yang mengaku iri dengan kedekatan mereka. Bahkan tak jarang ada perempuan yang sengaja mendekati Rere hanya untuk bisa dekat dengan Alano. Tapi selalu gagal. Ada juga yang secara terang-terangan mendekati langsung, salah satunya....tante-tante di depan sana.

" Ck, itu wajah gak bisa lebih tebel dari tembok apa ya? Heran deh" Rere menatap kesal objek di depan sana.

Di sana Alano terlihat sudah selesai mengangkat barbel dan berjalan menuju Rere. Diikuti perempuan yang tak henti berbicara, walau Alano acuhkan.

" Minum!"

Rere segera menyerahkan botol biru transparan berisi air putih pada Alano.

" Loh, Al padahal aku udah nawarin kamu minum loh? Kok malah jauh-jauh ke sini sih?"

Dasar tante lampir. Ingin rasanya Rere berkata seperti itu tapi tak jadi, karena takut dianggap tak sopan. Sedangkan perempuan itu malah dengan santainya duduk di sebelah kanan Alano tanpa menghiraukan Rere.

" Aduh kamu keringetan, sini biar aku lap"

Alano menjauhkan wajahnya, menolak dengan halus tanpa berbicara.

" Lapin!"

Alano memerintah sambil pindah tempat duduk di samping Rere. Langsung saja Rere mengeluarkan handuk putih untuk melap keringat di wajah dan leher Alano dengan pelan.

" Pulang yu, aku laper!"

Rere meminta dengan memasang raut wajah datar.

" Ok, udah selesai juga kok" jawab Alano sambil menatap Rere.

Mereka tak sadar jika ada yang menatap mereka dengan kesal. Ah, tidak lebih tepatnya hanya pada Rere.

" Al, kamu mau pulang? Aku boleh ikut ya, kebetulan aku gak bawa kendaraan. Rumah kita kan juga searah"

" Maaf kak, saya mau nganter Rere dulu" Alano menjawab tapi masih tetap menatap Rere yang sekarang sedang memasukan barang ke tas Alano.

" Oh, kalo gitu gak papa kok aku bisa ikut dulu nganter dia"

Sekali lagi perempuan itu mencoba peruntungan supaya bisa pulang bersama Alano.

'dasar ganjen' gumam Rere.

Mendengar perkataan Rere, perempuan itu menatap garang dengan mata yang di hiasi eye liner hitam. Tapi Rere tak peduli.

" Maaf kak, saya tidak bisa. Saya duluan"

Alano langsung menyampirkan tas miliknya di bahu kiri dan tangan kanan nya menarik tangan Rere. Tanpa mendengar sahutan di belakangnya.

" Al... Alano... Al"

Orang sekitar melihat dengan pandangan aneh, ketika mendengar perempuan itu berteriak memanggil Alano.

" Ishh, awas ya lo gue bakal rebut Al dari lo biar tau rasa" gumamnya sambil berlalu.

***

" Mau makan di luar atau di rumah?"
Tanya Alano ketika mobil nya sudah meninggalkan parkiran.

" Di luar aja, aku lagi males masak" jawab Rere.

" Tempat biasa?" tanya Alano yang hanya dijawab deheman oleh Rere.

Sadar jika Rere sedang kesal, Alano mengusap puncuk kepala Rere lembut.

" Maaf" ujarnya
" Kenapa minta maaf?" tanya Rere heran

" Aku udah ganggu me time kamu, jadi maaf" jawab Alano

" Ish! Telat tau gak, aku kesel nya tuh tadi pagi"

Mendengar jawaban ketus Rere, Alano malah tersenyum tipis merasa gemas.

" Ya, terus kenapa masih keliatan kesel gitu?"

" Kamu gak nyadar?" tanya Rere sambil menatap Alano yang menggelengkan kepala.

" Udahlah lupain aja"

Sebenarnya Alano tau alasan Rere kesal. Tapi dia tak mau mengatakannya, karena ingin mendengar dari Rere secara langsung. Tapi ya seperti biasa, Rere tak akan mengatakan secara gamblang jika dia sedang cemburu.

" Yaudah lupain aja, kita makan terus beli cemilan buat kamu abis itu pulang" jelas Alano

" Bener ya?"
" Heem"
" Yaudah kamu yang bayarin!"

Alano terkekeh mendengarnya. Jika sedang kesal Rere memang selalu meminta dibelikan apa saja, dengan syarat harus Alano yang membayar. Jangan berpikir Rere matre ya, karena pada dasarnya dia tak seperti itu. Bahkan jika sedang dalam situasi biasa, Rere selalu menolak jika Alano ingin membelikannya sesuatu. Rere lebih suka membayar segala sesuatu sendiri, atau paling tidak patungan jika digunakan bersama Alano. Contohnya seperti makan bersama, Rere selalu memaksa supaya dibayar bersama.

Jadi, jika Rere sedang kesal Alano malah merasa senang karena bisa menggunakan uang nya untuk sang gadis, tanpa ditolak. Seperti hari ini.

_____________

-TBC-

*******

Seluruh cerita, alur, nama tokoh, dll hanya fiksi semata dan murni karangan sendiri. Jika ada kesamaan cerita, alur dan nama tokoh itu bukanlah disengaja apalagi plagiat.
Mohon maaf bila ada kekurangan.

***

Jangan lupa vote and comment

Thank u

24 Oktober 2020

Couple Now!!! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang