8. Orang Gila

1.5K 88 0
                                    

Sejak acara marah dan cemburu ala-ala itu, mereka berdua kembali seperti semula. Dalam artian, tak ada istilah hindar-menghindar. Mereka kembali berangkat kuliah bersama, makan siang bersama meski tak sampai pulang bersama karena Alano harus pergi bekerja. Seperti hari ini. Alano langsung pergi bekerja setelah selesai kuliah tadi. Rere tau itu dari Alano sendiri, karena mereka sempat mengobrol via video call.

Maka sebagai seorang anak gadis yang baik. Rere berniat membawakan Alano bekal makanan, yang tentunya dia masak sendiri. Sekarang Rere sedang dalam perjalanan ke tempat Alano bekerja, dengan menggunakan gojek.

Wih, gedung nya besar banget.

Rere memang baru pertama kali ke sini, jadi tak heran jika dia kagum melihat gedung bertingkat di depannya ini. Selain tak mengizinkan Rere menginjakan kaki di N2, Alano juga tak mengizinkan Rere mengunjungi perusahaan tempatnya bekerja. Kamu bakalan bosen Gin'. Setiap Rere bertanya alasannya, maka Alano akan beralasan seperti itu. Terserah situ lah. Rere kesal sendiri mendengar nya.

Sekarang pun Alano tak tau jika Rere datang berkunjung, karena memang Rere tak memberi tau. Rere yakin 1000% jika Alano tak akan mengizinkannya, bila dia memberi tau.

Dia hanya ingin melihat bagaimana tempat bekerja Alano. Sekaligus mencari tau, apakah Alano itu memiliki kekasih yang merangkap menjadi sekretaris nya atau tidak. Seperti di cerita-cerita yang ada di wattpad itu.

" Selamat datang. Ada yang bisa kami bantu" ketika sampai di meja receptionist, Rere disambut dengan hangat, oleh seorang wanita cantik.

" Emm... Saya ingin bertemu dengan kak Lano" Rere menjawab dengan senyuman manis nya.

" Kak Lano? Nama lengkapnya siapa ya? Kalau boleh tau dia bekerja di bagian apa? Adek sendiri nama nya siapa? Ada keperluan apa? Apakah sudah membuat janji temu?"

Apakah seorang receptionist, memang banyak tanya seperti ini? Kenapa Rere baru tau ya? Dia jadi bingung sendiri ingin menjawab nya.

" Emm...kalo gak salah dia direktur di perusahaan ini. Namanya Alano Putra Dirgantara. Nama saya Regina. Saya mau mengantar bekal makan siang. Emm, belum. Tapi saya ini kenalannya mbak."

Rere menunjukkan kotak bekal yang dibawanya sambil tersenyum ramah. Senyum yang sedari tadi terpatri langsung hilang seketika dari wajah wanita di depannya ini.

" Maaf dek, pak direktur tidak bisa di temui sembarangan, apalagi belum membuat janji temu. Silahkan adek keluar"

Perkataan nya boleh saja sopan, tapi nadanya sinis berbeda dengan tadi yang terkesan ramah. Sejak kapan ketemu kak Lano seribet ini? Rere memutar mata jengah. Sebenarnya bisa saja dia menelepon Alano, tapi bukan surprise dong namanya kalo begitu.

" Tapi mbak... " belum selesai Rere bicara tapi sudah lebih dulu di sela.

" Adek bisa menelpon sendiri jika memang kenalan pak Alano."
" Ada apa ini?" ini kok suaranya kayak kenal ya? Daripada bertanya-tanya, Rere langsung berbalik melihat si pemilik suara.

Dan benar saja Rere memang mengenal si pemilik suara. Kanapa ni Tante lampir ada di sini?

" Selamat sore bu Ratih. Ini ada yang mengaku ingin mengantarkan makan siang untuk pak direktur. Tapi ketika saya suruh menghubungi pak direktur langsung, dia tak mau"

Rere membulatkan mata terkejut. Memang kapan dirinya bilang tak mau menghubungi. Hilih dasar pendusta. Maki nya dalam hati.

Melihat siapa yang datang, Ratih sedikit terkejut. Namun tak lama, sudut bibir nya langsung terangkat. Gue kerjain juga ni bocah, biar tau rasa. Entah rencana macam apa yang dia rencanakan, yang jelas perasaan Rere sudah tak enak saat ini.

Couple Now!!! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang