17. Bertemu

1.1K 67 2
                                    

Kelas Rere sudah selesai setengah jam lalu, kebetulan hari ini hanya ada satu kelas saja. Itu pun hanya diisi dengan membahas beberapa materi, karena sang dosen buru-buru ingin pulang ke rumah. Jadilah kelas yang harusnya selesai dalam 2 jam, sudah selesai dalam 30 menit saja.

' Istri saya baru saja melahirkan 3 hari yang lalu. Jadi sebagai ayah yang baik, tentu saja saya harus menjaga nya bukan? Jadi saya harus segera pulang, takut mereka butuh sesuatu. Oh ya, ngomong-ngomong anak saya kembar loh, hihihi'  begitu katanya. Sungguh random sekali bukan bapak dosen nya itu.

Sebagai mahasiswi yang baik dan rajin, Rere sedikit menyayangkan karena kelas hari ini tak efektif seperti biasanya. Tapi sama seperti mahasiswa lainnya, Rere juga senang kok jika bisa keluar kelas lebih awal. Dengan begitu, dia bisa pulang lebih awal dan menikmati waktu senggang nya dengan memasak lalu menonton drama, lalu membaca deretan novel yang baru Rere pinjam dari teman.

Waah, memikirkan nya saja Rere sudah sangat senang.

Tapi siapa sangka, rencana yang sudah Rere susun di kepala cantiknya terancam gagal total. Alias tak akan terlaksana.

Alasannya?

Alasannya karena 20 menit yang lalu, ponsel Rere berdering tanda ada yang menelepon, tapi karena masih berjalan menuju gerbang depan Rere tak mengangkat nya. Rere pikir jika dia mengabaikan telponnya, si penelpon akan mengerti jika dia sedang dalam kondisi tak bisa mengangkatnya. Tapi ternyata salah. Ponsel nya terus saja berdering sepanjang perjalanan Rere menuju gerbang. Sungguh tak sabaran sekali orang itu.

Jadi mau tak mau, dengan sangat terpaksa Rere mengangkatnya, dan ternyata orang tak sabaran itu adalah Alano.

Lima panggilan beruntun dari Alano membuat Rere berpikir jika ada hal penting yang ingin dibahas, karena tak biasanya Alano seperti ini. Tapi ternyata bukan. Alano hanya menyuruhnya untuk menunggu karena dia ingin mengantar Rere pulang. Setelah itu dia mematikan panggilannya, bahkan sebelum Rere menyetujuinya.

" Hah nyebelin banget tuh orang. Dasar Alkampret"

Entah sudah berapa kali Rere mengatai Alano hari ini, toh dia tak mungkin menghitungnya kan. Rere juga bukan tanpa alasan mengatai Alano, dia hanya kesal saja dengannya. Alano menyuruhnya menunggu, tapi sampai sekarang tak ada tanda-tanda akan muncul.

Rere sudah bosan menunggu dari tadi, Ice cream yang dia beli juga sudah habis dari tadi dan sekarang dia lapar. Tapi Alano belum juga muncul sampai sekarang. Padahal langit sudah menghitam tanda akan hujan.

5 menit kemudian.

" Dateng juga ternyata"

Di depan sana, Alano terlihat keluar dari mobil nya dan berjalan cepat menuju Rere.

Rere sempat terkesiap kala melihat penampilan Alano. Kaus putih polos yang dilapisi dengan jaket kulit hitam, bawahannya jeans hitam yang lumayan mencetak kaki jenjang nan panjang itu. Lalu sneakers putih yang melengkapi nya. Meski terlihat sederhana, Rere sangat tau jika harga outfit yang Alano kenakan sangatlah mahal.

" Maaf, nunggu lama ya"
" Ngga"
" Ayo kita pulang"

Tak menghiraukan Alano, Rere segera berjalan cepat meninggalkan Alano yang kebingungan di belakangnya.

Alano sudah bisa menebak jika Rere kesal padanya. Sangat jelas bukan, dia terlambat hampir setengah jam lamanya untuk menjemput Rere. Jadi wajar saja jika Rere kesal, ya meski dia tak bilang sih. Haah, Alano jadi merasa bersalah.

" Udah makan?" Rere hanya menggelengkan kepala sambil fokus bermain gadget.

" Mau makan dulu?" Rere kembali menggelengkan kepala.

Couple Now!!! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang