"Ck," New mendecak kesal dalam tidurnya. "Berisik banget, sih."
Suara alarm yang berdering keras sangat menggangu sesi perjalanannya ke alam mimpi. New meraba-raba meja kecil di sebelahnya sambil menggerutu pelan.
Tetapi, sumber dering itu bukan darinya. Ponselnya saja mati.
"Tawan, matikan alarmnyaaa." New menggoyang-goyangkan tubuh kekasihnya yang masih tidur pulas—tidak berhasil. Tidak biasanya Tay sangat sulit untuk dibangunkan. Tumben sekali. Kepalanya semakin lama semakin pening mendengar bunyi yang tak henti-hentinya meminta untuk dimatikan, mau tidak mau New yang harus menggeser tubuhnya sendiri.
Ini menyebalkan. Badannya terasa lelah teramat sangat. Sang oknum utama masih tertidur pulas di ranjangnya bagai mayat, dan New-sebagai korban penggempuran semalam, harus menyeret dirinya demi sebuah ketenangan telinga. Baru saja New bangkit berdiri, dia langsung jatuh terduduk di atas lantai.
"Aw..." New mendesis pelan. Bokongnya menyentuh lantai dingin dengan keras. Kakinya terasa seperti agar-agar. Jangankan berjalan, berdiri saja sulit sekali dilakukan. Pantatnya terasa ditusuk-tusuk—sejujurnya, seluruh bagian bawah tubuhnya terasa nyeri bukan kepalang. Terlebih lagi, pantatnya terasa dua kali lebih menyakitkan sejak jatuh ke lantai. Oleh karena itu, New hanya bertumpu dengan kedua tangannya untuk kembali duduk di atas kasur.
Kurang ajarnya, bunyi terkutuk itu baru berhenti berdering setelah ia terkena runtutan musibah beberapa menit yang lalu.
"Tawan," New menggerakkan tubuh Tay sekali lagi. "Bangun."
Sepertinya aksi New berhasil. Tay membuka sedikit salah satu matanya, kemudian menggumam pelan. "Hmmmm ?" Kemudian, ia kembali tertidur. Mungkin ini hanya perasaan New, tetapi nadanya terdengar sedikit kesal ?
Tidak akan berguna membangunkannya sekarang. New memutar bola matanya malas. Mentari sudah melambung tinggi, dan cahayanya telah menelisik masuk melewati pintu kaca besar di dekat balkon kondominiumnya. Kamarnya harus segera dibersihkan. Mahakarya mereka beredar di mana-mana. New merasa tempatnya sudah mirip sekali dengan rumah bordil.
Aku tidak bisa melakukan ini sendirian, New tidak tahu ia ingin menangis atau merasa miris sekarang. Bokong dan kakinya tidak bisa diajak kompromi.
Tidak ada cara lain.
"Banguuunnn." New mencubit lengan Tay keras, ditarik-tarik pula kulitnya, masih belum bangun juga. Wajahnya ditepuk-tepuk pelan pun nihil—kalau keras, New takut wajah tampan kekasihnya akan bengkak nanti. Ia juga sudah mencoba untuk menutup hidung dan mulut Tay. Satu menit, dua menit, tiga, empat, lima ...astaga, Tay tidur apa koma, sih ? New menjadi takut. Manusia normal memangnya dapat menahan napas selama itu ? Mana mau New ditinggal mati dalam diam seperti itu. New belum menikah ...dan ia masih ingin menghabiskan sisa hidupnya dengan Tay.
New sudah lelah mencoba untuk gagal. Alhasil, dirinya hanya berbaring kembali, kemudian memperhatikan wajah damai kekasihnya yang masih tertidur.
Tay selalu berkata bahwa bulu mata milik New terlihat sangat lentik. Kenyataannya, bulu mata miliknya tidak kalah panjang—atau mungkin, lebih panjang. Tay juga pernah mengatakan bahwa ia tidak menyukai hidungnya. Mengapa ? New juga tidak tahu. Tetapi dirinya menyukai sensasi saat hidung mereka bersentuhan. Sebuah perasaan yang mendalam timbul, menjalarinya hatinya hingga dipenuhi oleh kenyamanan. Rahangnya terpahat tajam, pipinya tirus, dan secara keseluruhan fitur wajah yang dimiliki Tay membuatnya terlihat sangat tampan.
Jemarinya dengan iseng menusuk-nusuk pipi Tay. New baru sadar, Tay terlihat lebih kurus dari biasanya. Jadwal makannya yang tidak teratur terkadang membuat New merasa sedih karena ia sendiri tidak bisa terus-menerus berada di sisinya. Kesibukan satu sama lain telah mengikis waktu kebersamaan yang kian lama kian sedikit. Terkadang mereka hanya bertemu di saat pagi atau malam, bahkan saat akhir pekan pun mereka harus pergi ke suatu tempat untuk memenuhi tuntutan pekerjaan masing-masing. Waktu-waktu seperti sekarang ini, sangat jarang mereka dapatkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
coincidental | taynew
Romance𝖈𝖔·𝖎𝖓·𝖈𝖎·𝖉𝖊𝖓𝖈𝖊 /𝖐ōˈ𝖎𝖓𝖘ə𝖉ə𝖓𝖘/ 𝕬 𝖗𝖊𝖒𝖆𝖗𝖐𝖆𝖇𝖑𝖊 𝖈𝖔𝖓𝖈𝖚𝖗𝖗𝖊𝖓𝖈𝖊 𝖔𝖋 𝖊𝖛𝖊𝖓𝖙𝖘 𝖔𝖗 𝖈𝖎𝖗𝖈𝖚𝖒𝖘𝖙𝖆𝖓𝖈𝖊𝖘 𝖜𝖎𝖙𝖍𝖔𝖚𝖙 𝖆𝖕𝖕𝖆𝖗𝖊𝖓𝖙 𝖈𝖆𝖚𝖘𝖆𝖑 𝖈𝖔𝖓𝖓𝖊𝖈𝖙𝖎𝖔𝖓. . WARNING ! There will be some mature...