"Newwieeee," Gun menghampiri New sambil melompat-lompat kecil. "Kamu sudah siap ?"
New sedang merapikan perlengkapannya di ruang studio Off. Hari ini Off memutuskan untuk menutup kantor lebih cepat, otomatis pekerjaan New juga selesai lebih pagi. Punggungnya terasa pegal sekali, sungguh. Off benar-benar tidak memberi ampun. Pulang pagi tidak berarti pekerjaan yang harus dikerjakan hari ini menjadi lebih sedikit, malahan kebalikannya; para staf di sini pun bekerja dua kali lebih berat untuk menyelesaikan target hari ini.
Yang membuat New lebih tercengang, dia tidak mendengar satu pun staf yang memprotes mengenai hal ini. Semuanya bekerja dengan senyuman, sangat bekerja keras, hingga New sendiri ikut semangat dalam bekerja.
"Aku sudah menyiapkannya dari beberapa hari yang lalu."
Lebih tepatnya, sebulan yang lalu. New meletakkan kameranya di dalam tas, tidak lupa meresleting tasnya dan menggantungnya di bahu. "Tetapi, kejutan ini kemungkinan gagalnya sangat besar."
"Kenapa ?" tanya Gun penasaran.
"Aku menggantungkan kejutanku pada Kota London," ujar New sambil terkekeh. Gun sepertinya tidak mengerti dengan apa yang New katakan; kepalanya dimiringkan sebagai tanda bingung. Namun, sebelum ia sempat bertanya lebih lanjut, Off sudah memanggilnya duluan.
"Baby, kita harus pergi sekarang. Kalau tidak, nanti kita terlambat."
Off sudah bersandar pada pintu studio. Gun segera menghampiri Off, dan melambai kepada New sebelum ia pergi. New membalas lambaian tangan Gun, kemudian ikut keluar dari gedung perkantoran Off.
Hari ini tanggal 20 July; ulang tahun kekasihnya, Tay. New yakin Tay sendiri juga sudah tahu bahwa dirinya ulang tahun hari ini, karena sejak pagi hari kekasihnya sudah menerima tumpukan hadiah dari para kolega, partner perusahaan, dan sebagainya. New segera masuk ke dalam mobil, kemudian mengendarai mobilnya menuju alun-alun Kota London, Trafalgar Square.
Awan hitam masih menyelimuti langit, serta jalanan tergenangi oleh air akibat hujan besar satu jam yang lalu. Namun, hal itu sama sekali tidak mengurangi jumlah orang-orang berlalu-lalang di sekeliling Trafalgar Square. Kacamata hitamnya bertengger di hidung, kemudian New keluar dari mobilnya dengan santai.
Dia merasa sangat keren sekarang.
Sayangnya, kekerenannya tidak bertahan lama, hingga seorang anak berlarian dan tidak sengaja menciprat air genangan yang dipijaknya.
New menghembuskan napasnya kasar. Dirinya tidak bisa marah kepada anak kecil. Lagipula, mereka juga tidak sengaja.
Ponselnya berdering.
"Halo, Tawan." New langsung menyapa kekasihnya lewat telepon. "Bagaimana harimu ?"
"Tidak begitu baik."
"Kenapa begitu ?" New sengaja pura-pura tidak tahu, sudah lama dia tidak menjahili kekasihnya.
"Seseorang melupakan hari ulang tahun kekasihnya hari ini. " Tay sudah mendapat banyak ucapan selamat ulang tahun dari para koleganya sejak pagi, namun kekasihnya sendiri belum memunculkan batang hidungnya. Puluhan buket bunga dan hadiah sudah memenuhi seisi ruangan kantor, namun tidak membuat Tay merasa lebih senang di hari kelahirannya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
coincidental | taynew
Romance𝖈𝖔·𝖎𝖓·𝖈𝖎·𝖉𝖊𝖓𝖈𝖊 /𝖐ōˈ𝖎𝖓𝖘ə𝖉ə𝖓𝖘/ 𝕬 𝖗𝖊𝖒𝖆𝖗𝖐𝖆𝖇𝖑𝖊 𝖈𝖔𝖓𝖈𝖚𝖗𝖗𝖊𝖓𝖈𝖊 𝖔𝖋 𝖊𝖛𝖊𝖓𝖙𝖘 𝖔𝖗 𝖈𝖎𝖗𝖈𝖚𝖒𝖘𝖙𝖆𝖓𝖈𝖊𝖘 𝖜𝖎𝖙𝖍𝖔𝖚𝖙 𝖆𝖕𝖕𝖆𝖗𝖊𝖓𝖙 𝖈𝖆𝖚𝖘𝖆𝖑 𝖈𝖔𝖓𝖓𝖊𝖈𝖙𝖎𝖔𝖓. . WARNING ! There will be some mature...