Tay berjalan masuk ke perusahaannya dengan muka kusut.
Raut wajahnya menunjukkan kelelahan yang teramat sangat berantakan. Para pegawai yang ingin menyapanya bahkan mengurungkan niatnya.
Tay merasa kepalanya sangat pusing, padahal ia belum memulai pekerjaannya. Ia mempercepat langkah menuju ruangan pribadinya.
Ia membuka pintu ruangannya, lalu menghela napas lelah. Tiba-tiba matanya tidak sengaja melihat Off yang sedang duduk di kursi kerjanya sambil mengangkat kakinya ke meja.
Tay bahkan sudah terlalu lelah untuk memprotes tindakan Off, ia mengacuhkannya lalu membuka blazer dan melemparkannya asal.
Off mendelik kepada Tay karena merasa diacuhkan. "Dari mana saja kau ? Kau bahkan tidak bisa dihubungi sama sekali !" Off melipat kedua tangannya. "Kau pikir bisa membatalkan pertemuan penting seenaknya saja ?!"
Tay hanya memutar matanya mendengar omelan Off. Off menarik napas dalam-dalam untuj meredakan amarahnya terhadap kelakukan Tay. Untung sayang, kalau tidak aku sudah jadikan dia makanan hyena peliharaanku.
Tay merebahkan tubuhnya di sofa ruang kerjanya, lalu memejamkan matanya. Off menatapnya heran. Tidak biasanya si curut satu ini begini.
"Kau kenapa ? Masih pagi sudah seperti habis dikejar-kejar setan saja," Off bertanya kepada New.
"Semalam aku menginap di kondo New," balas Tay pelan.
"Bukannya bagus ? Tetapi mengapa wajahmu kusu—" Off tiba-tiba menutup mulutnya. "Oh, jangan-janga—"
"Hush," Tay langsung memotong ucapan Off. Ia menatap kesal kepadanya. "Aku jamin seratus persen tidak seperti yang kau pikiran sama sekali."
"Ah, masaaa ?" goda Off sambil menyeringai. "Memangnya apa yang aku pikirkan ?"
Melihat Tay yang tidak bereaksi terhadap godaannya, Off menghentikannya lalu bertanya dengan raut wajah penasaran. "Jadi mengapa raut wajahmu seperti itu ?"
Tay memiringkan kepalanya bingung. "Memangnya wajahku kenapa ?"
Off berdiri dari kursi, berjalan mendekati Tay. "KAU," Off menunjuk dengan jari telunjuknya tepat di hadapan Tay. "Seperti ini." Off mengerutkan dahinya, alisnya mennyatu, matanya berkedut, dan bibirnya mengatup rapat.
Tay rasanya ingin memukul Off. Jika Off tidak menghindar satu detik lebih cepat, tangan Tay hampir mengeplak dirinya.
"Berlebihan !" Tay berseru.
"Kalau kau tidak percaya lihat saja sendiri !" Off mengeluarkan sebuah kaca kecil dari sakunya. "Nih !"
Tay melihat wajahnya yang terpantulkan kaca; wajahnya sama persis seperti yang dideskripsikan Off. Namun Tay tidak ingin mengakuinya, lalu menggerakkan kakinya untuk menendang Off.
"SUDAH, SUDAH." Off berteriak sebelum Tay berhasil menendang dirinya. "Memangnya apa yang sudah terjadi di rumah New, sih ?"
"Itu yang aku INGIN CERITAKAN tetapi kau MEMOTONGNYA TERUS-MENERUS," kata Tay dengan menekan beberapa kata di dalam kalimatnya. Tay menghela napas lelah untuk yang kesekian kalinya.
![](https://img.wattpad.com/cover/189881274-288-k483352.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
coincidental | taynew
Romance𝖈𝖔·𝖎𝖓·𝖈𝖎·𝖉𝖊𝖓𝖈𝖊 /𝖐ōˈ𝖎𝖓𝖘ə𝖉ə𝖓𝖘/ 𝕬 𝖗𝖊𝖒𝖆𝖗𝖐𝖆𝖇𝖑𝖊 𝖈𝖔𝖓𝖈𝖚𝖗𝖗𝖊𝖓𝖈𝖊 𝖔𝖋 𝖊𝖛𝖊𝖓𝖙𝖘 𝖔𝖗 𝖈𝖎𝖗𝖈𝖚𝖒𝖘𝖙𝖆𝖓𝖈𝖊𝖘 𝖜𝖎𝖙𝖍𝖔𝖚𝖙 𝖆𝖕𝖕𝖆𝖗𝖊𝖓𝖙 𝖈𝖆𝖚𝖘𝖆𝖑 𝖈𝖔𝖓𝖓𝖊𝖈𝖙𝖎𝖔𝖓. . WARNING ! There will be some mature...