{ END I } Ratu Kiamat Bereinkarnasi

Bab 163: Sesuai Tujuan

Qin Yi menyaksikan dengan dingin saat Qin Jiaojiao bertindak. Dalam kehidupan sebelumnya, Qin Jiaojiao tidak akan begitu bodoh karena dia ada.

Dengan seseorang seperti Qin Yi di sekitar, yang tidak bisa dibandingkan dengannya sama sekali, citra Qin Jiaojiao jelas luar biasa. Qin Jiaojiao menyukai pria tampan tetapi akan mendorong citra itu ke Qin Yi, sehingga semua orang di Z-Base berpikir bahwa Qin Jiaojiao lembut dan baik sementara Qin Yi adalah orang bodoh yang menjijikkan dan dilanda cinta.

Gao Yuan dan yang lainnya berhenti di tengah jalan, wajah mereka terlihat seperti baru saja memakan kotoran.

'Sial, apakah gadis ini delusi?'

Wajah Qin Hanmo berubah sedikit jahat saat dia menatap dengan sangat tidak percaya.

Qin Jiaojiao tidak peduli tentang bagaimana orang lain memandangnya dan dengan malu-malu mengedipkan matanya ke Yun Huan. “Kapten Yun, saya Qin Jiaojiao. Senang bertemu dengan mu."

Yun Huan dengan terang-terangan mengabaikan Qin Jiaojiao dan berjalan ke arah Qin Yi, mengambil ransel dari tangan pemuda itu dan membawanya, "Ayo pergi, ini sudah larut."

Qin Yi tersenyum dan mengikuti Yun Huan dengan patuh.

Gao Yuan dan yang lainnya pergi juga, tidak peduli dengan Qin Jiaojiao dan dua orang lainnya. Jika Anda harus bertanya mengapa, itu karena mereka dikalahkan sepenuhnya oleh Qin Jiaojiao.

Cewek ini benar-benar galak, ah. Jika mereka tidak buta, Qin Jiaojiao sedang bersahabat dengan Qin Yi beberapa saat yang lalu dan mengungkapkan ketertarikannya terhadap Qin Yi tetapi telah beralih ke target lain dengan cepat.

Gao Yuan dan orang-orang di timnya pergi dengan cepat, tidak ingin menjadi orang berikutnya yang dia cintai.

Tiba-tiba, hanya ada Qin Jiaojiao dan dua orang lainnya di pom bensin. Qin Jiaojiao menjadi kosong dan tampak sedih saat dia menoleh ke Qin Hanmo, “Kakak kedua, apakah saya melakukan sesuatu yang salah? Mengapa semua orang mengabaikan kita? Saya hanya berterima kasih kepada kapten Yun. "

Ketika Qin Hanmo mendengar itu, keraguan di hatinya menghilang. Benar, Jiaojiao hanya berterima kasih pada mereka. Kelompok orang inilah yang memiliki masalah, bukan Qin Jiaojiao.

Zheng Zhong berbagi sentimen yang sama. Menggosok kepala Qin Jiaojiao, dia berkata, “Jiaojiao tidak melakukan kesalahan apa pun, orang-orang itulah yang tidak mengerti. Kamu melakukannya dengan baik. ”

Qin Jiaojiao tersenyum malu-malu tetapi sedikit kekesalan dan tekad untuk menang tetap ada di matanya yang berair.

...

R-City adalah kota kecil dan seseorang akan dapat mencapai intinya setelah melewati perbatasan. R-City mungkin kecil, tapi peralatan medisnya cukup canggih. Itu hanya memiliki satu rumah sakit, rumah sakit Ming Yue, tetapi rumah sakit ini berada di peringkat sepuluh besar di negara ini.

Misi Qin Yi dan yang lainnya saat ini adalah mendapatkan peralatan medis rumah sakit Ming Yue.

Zombie tidak aktif pada hari itu, tetapi Qin Yi dan yang lainnya masih menarik cukup banyak dari mereka. Pada saat ini, sebagian besar zombie adalah Peringkat Satu, segelintir Peringkat Dua juga hadir.

Sekelompok zombie Peringkat Satu sama sekali tidak sulit bagi tim Yun Huan, juga bukan masalah bagi pasukan Guntur.

Tapi Qin Jiaojiao ada di sana, menyeret mereka ke bawah.

Qin Yi membentuk panah es, menembusnya melalui kepala zombie. Mendengar jeritan yang menusuk, dia tidak bisa menahan untuk menutupi telinganya.

Karena kesal dengan suara-suara itu, Qin Yi mengayunkan pisau besarnya dan mulai memanen kepala zombie. Yun Huan dan yang lainnya mengawasi dari samping, dan ketika mereka bosan, mereka memanen beberapa juga.

Kemampuan esnya baru saja naik ke kelas lima dan kelompok zombie ini sangat bagus baginya untuk berlatih menstabilkan kemampuan di tubuhnya.

Kepala zombie mulai berguling ke arah kaki Qin Jiaojiao; kulit hijau mereka, penampilan menyeramkan, dan kerutan yang menjijikkan menyebabkan Qin Jiaojiao berteriak ketakutan.

“Kakak kedua, kakak kedua, cepat, bantu aku! Singkirkan hal-hal menjijikkan ini, cepat! ”

Qin Hanmo setuju dengan cemas dan dia dan Zheng Zhong buru-buru menendang kepala zombie itu.