{ END I } Ratu Kiamat Bereinkarnasi

Bab 131: Janji

Qin Yi menarik lengannya dan menatap dingin ke Bibi Yang, yang berguling-guling di tanah.

Yun Huan menyentuh kepala Qin Yi dan berkata kepada Lin Qing, "Ikat dia dan kunci dia bersama dengan Wang San."

Lin Qing melakukan apa yang diperintahkan sementara Bibi Yang berjuang. Dia sangat takut kali ini. Dia melihat Wang Qin dari sudut matanya dan merasa seperti melihat secercah harapan. “Ah-Qin, Ah-Qin, selamatkan aku. Bantu aku Ah-Qin, aku teman baikmu. Sudahkah kamu lupa? Kami tumbuh bersama. ”

Wang Qin memandang Bibi Yang dalam keadaan ini dan tidak tahan meninggalkannya begitu saja. Dia membuka mulutnya, akan meminta keringanan dari Qin Yi dan yang lainnya, tetapi Wang Wenwen menarik-narik bagian atasnya. Melihat kesunyian di mata putrinya, Wang Qin tidak membuka mulutnya pada akhirnya.

Hari hampir subuh dan mereka kelaparan setelah malam yang sibuk. Qin Yi menyiapkan sesuatu yang sederhana untuk mereka makan dan semua orang kembali ke kamar mereka untuk beristirahat setelah itu.

Mereka tidur dengan perut kenyang dan ketika Qin Yi akhirnya bangun, hari sudah tidak pagi lagi. Dia membiarkan Xiao Lan, yang telah membuat keributan, keluar dari Origin Space, lalu berganti pakaian dan berjalan keluar.

Lin Qing dan yang lainnya telah terbangun sejak lama. Ketika Qin Yi keluar, mereka hampir selesai berkemas dan akan melanjutkan perjalanan setelah makan.

Ini adalah tidur terbaik yang dialami Wang Wenwen selama berhari-hari. Dia memperbaiki rambutnya dan mengerutkan alisnya ketika dia tidak melihat ibunya di sampingnya.

Masih pagi sekali, kemana ibunya pergi?

Saat Wang Wenwen melangkah keluar dari kamar, aroma makanan lezat tercium di hidungnya.

Dia segera melihat Qin Yi di dapur dengan celemek di sekelilingnya dan menjadi mata berbintang. Pangeran menawannya adalah serba bisa! Dia tampan, lembut dan perhatian, dan bahkan tahu cara memasak. Dia hanyalah pacar yang ideal.

( Wenwen gue saranin supaya lu jangan terlalu berharap ntar jatoh, sakit loh😂😂 )

Ketika Qin Yi mendengar suara, dia berjalan keluar dengan semangkuk bubur kacang merah. Melihat Wang Wenwen berdiri di sana dengan linglung, Qin Yi menyapanya dengan hangat, "Selamat pagi, makanan akan segera siap."

Wang Wenwen menggaruk kepalanya, “Ada yang bisa saya bantu? Oh benar, di mana kaptenmu dan yang lainnya? "

Qin Yi meletakkan mangkuk itu dan menggelengkan kepalanya, “Tidak perlu, aku bisa menanganinya sendiri. Kakak Huan dan yang lainnya kembali ke kamar untuk berkemas, kami akan meninggalkan tempat ini setelah makan. "

"Saya melihat." Wang Wenwen tiba-tiba merasa tidak enak. Mereka akan segera berpisah, dan dia tidak tahu apakah mereka akan bertemu lagi.

Wang Wenwen tahu perjanjian yang dimiliki Qin Yi dengan ibunya. Sekarang setelah diselesaikan, dia dan ibunya tidak terlalu berkulit tebal untuk terus mengikuti mereka, tetapi dia agak enggan meninggalkan pangerannya yang menawan.

Wang Wenwen menendang - ini adalah tindakan kecilnya saat dia kesal. Qin Yi mengetahui tindakan ini dan secara alami mengerti bahwa dia sedikit kesal saat ini.

Tapi dia tidak punya pilihan, dia tidak bisa membawa mereka, dan dia yakin kakak laki-laki Huan dan yang lainnya tidak ingin orang mengikuti mereka.

"Kami sedang menuju ke Z-City, kami mendengar bahwa ada pangkalan di sana."

Setelah mendengar ini, Wang Wenwen sangat gembira, dan matanya berbinar. “Sungguh, aku akan pergi ke Z-City dengan ibuku juga. Saat kami di sana, bisakah kami mencarimu? ”

Qin Yi tersenyum dan mengangguk, "Tentu saja, mari kita bertemu di City-Z, kalau begitu."

Wang Wenwen mengangguk dengan tegas, "Baiklah, itu janji."

Saat dia berbicara, Wang Wenwen mengulurkan tangan dan pergi untuk membuat janji kelingking dengan Qin Yi, tetapi dia menyadari bahwa itu sedikit tidak pantas, jadi dia akan menarik tangannya.

Qin Yi terkekeh, matanya dipenuhi kelembutan saat dia mengulurkan tangan dan membuat janji kelingking dengan Wang Wenwen, "Itu janji."

Hati Wang Wenwen hangat - pangeran menawannya terlalu lembut. Oh, dia sangat ingin memeluknya.

Dia menenangkan jantungnya yang berdebar-debar dan tersenyum malu-malu.