Chapter 1

1.9K 112 2
                                    

Perkenalkan, namaku adalah Helene Eresus Castiello, lahir dari keluarga Pureblood, dan hidup dengan baik, ya bisa dibilang keluarga kami cukup kaya raya.

Aku adalah anak kedua dari dua bersaudara, kakak laki laki ku bernama Eros Eresus Castiello, saat ini dia ada di tahun ke 3 di Hogwarts, berasal dari asrama Slytherin.

Meskipun kami lahir dengan darah Pureblood, orang tua kami mengajarkan untuk tidak membedakan status darah, menurut mereka semua nya itu sama. Ayahku bernama Damon Eresus Castiello, bekerja di Kementerian Sihir, ayahku juga seorang lulusan Hogwarts, dan asrama ayahku adalah Slytherin. Dan ibu ku bernama Selene Mathilda Gaunt, ibuku adalah lulusan dari sekolah sihir di Amerika, Ilvermorny.

Aku memiliki rambut seperti ibuku, berwarna ash grey, dan mata ayahku, berwarna abu abu cerah, kata orang orang wajahku sangat cantik (ehee)
Sedangkan kakakku, memiliki rambut coklat gelap seperti ayah, dengan mata biru seperti ibu, dan wajah yang tampan namun dingin, yaa tentu saja seperti ayahku.

Tahun ini adalah tahun pertamaku di Hogwarts, banyak yang harus aku persiapkan, untungnya kakak ku mau membantu persiapan ku, walaupun dia berwajah dingin, tetapi dia sangat menyayangiku.
Dari jubah, burung hantu, buku buku hingga tongkat, sudah aku dapatkan dari Diagon Alley, tentu dengan bantuan kakak ku.
Hingga tiba hari ini, hari dimana aku akan menuju Hogwarts, aku terlihat gugup, tentu saja aku gugup. Tetapi dengan lembut, ibu berkata kepadaku "Sayangku, kau tidak perlu gugup, kau pasti menemukan teman teman yang baik, karena ibu tau kamu adalah anak yang baik" ucap nya dengan lembut sambil mengelus rambut ku dengan senyum nya yang sangat cantik.
Lalu kakak ku berkata "Itu benar adik kecil,kau tidak perlu gugup, lagipula semua kegugupan mu akan hilang saat kau melihat Hogwarts". Lalu ayahku datang dan tersenyum kepadaku, aku menghampiri ayahku, aku sempat ragu sebelum akhirnya aku bertanya kepada ayahku.
"Ayah, bagaimana jika aku tidak masuk di asrama Slytherin? Apakah ayah akan kecewa kepadaku?" ayahku lalu tersenyum dan menangkupkan tangannya di pipiku lembut. "Tentu saja tidak sayang,ayah tidak akan memaksamu untuk bisa mendapatkan asrama Slytherin, kalau kau tidak di asrama Slytherin, kau tetaplah putri kecil ayah yang cantik, dan semua asrama di Hogwarts itu sangat hebat nak" ucapnya lembut kepadaku. Lalu aku hanya membalas ucapan ayahku dengan senyum paling manis untuknya.

Lalu tibalah kami di Stasiun King's Cross, aku memandang tiketku dengan bingung, dimana Platform ini? Aku bertanya kepada kakak ku, dan kakak ku hanya tersenyum sambil berkata "Lihatlah aku adik kecil, maka kau akan tau". Lalu aku melihatnya, dia menembus tembok! Oh astaga, aku sempat menutup mataku, aku takut kakakku terjungkal karena menabrak tembok, tetapi itu tidak terjadi. Lalu aku menyusul kakakku, bersama ayah dan ibu tentu nya.
Dan aku sangat takjub ketika aku tiba di tempat yg berbeda, ada kereta bertuliskan Hogwarts Express. Ayah dan ibu memelukku lembut, kemudian ibu menundukkan tubuhnya, supaya wajahnya sejajar dengan wajahku, ibuku berkata "Sayang, berjanji lah pada kami, kau akan menjadi anak yang baik dan bisa menjaga dirimu, kalau kau perlu sesuatu, kau bisa meminta tolong pada kakakmu". Aku tersenyum mendengar perkataan ibuku, lalu kakak ku segera mendekati ku dan berkata "Adik kecil, aku pergi duluan, aku harus menuju kompartemenku, kau bisa mencari anak tahun pertama sepertimu, kau harus mencari teman". Aku mengangguk setelah beberapa saat kakakku berkata seperti itu.

Lalu, aku segera menuju kompartemen untuk anak tahun pertama, aku melambaikan tanganku kepada orang tua ku yang dibalas dengan senyuman cerah dan ada raut sedih di keduanya, tentu saja mereka sedih, karena sekarang mereka benar benar hanya berdua, tidak bersama anak anak mereka lagi. Tetapi kami akan kembali disaat liburan bukan?
Aku duduk di kompartemenku setelah aku menata koper dan burung hantu ku, aku hanya menatap keluar jendela, sebelum ada dua anak lelaki seumuran ku membuka pintu kompartemenku. "Oh, bolehkah kami duduk disini?" ucap anak laki laki berkacamata bulat itu, "Tentu saja, silahkan" jawabku. Lalu suasana kembali hening sebelum anak laki laki berambut kemerahan memecahkan keheningan.
"Hai, namaku Ron, Ronald Weasley" ucapnya dengan senyuman. "Aku Harry, Harry Potter" balas anak laki laki satunya.
Lalu mereka berdua memandangku seakan menunggu aku memperkenalkan diriku, "Namaku Helene, Helene Castiello" ucapku sambil tersenyum.
Tanpa sadar anak bernama Ron langsung menganga terkejut. "Kau Castiello? Sungguh?" ucapnya. "Ahh iya, ada apa dengan keluargaku?" tanyaku dengan senyum. "Bloody Hell!Keluargamu keren!Orang tua ku selalu menceritakan tentang keluarga mu!" ucapnya dengan heboh, aku hanya tertawa mendengarnya. "Oh ya, kalian tidak perlu terlalu formal kepadaku, cukup panggil aku dengan nama depanku" kataku kepada mereka. "Baiklah Helene, dan panggil aku juga dengan nama depanku ya" ucap Harry. "Panggil aku dengan nama depanku juga ya" ucap Ron menyusul.

DIFFERENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang