Chapter 8

589 69 3
                                    

Aku merasakan hembusan nafas Draco di bahu ku. Membuat wajahku terasa panas, jika ada seseorang yang kemari dan melihat kami bisa saja mereka salah paham dengan kami. "Kau baik baik saja Draco?" tanyaku sambil tetap mengusap lembut punggungnya. "Aku hanya lelah Helene, aku lelah harus memenuhi ekspektasi ayahku" ucapnya lirih. Aku sadar dengan apa yang diucapkan Draco. Walaupun dia menyebalkan tapi dia anak yang cerdas. Dia berada di posisi dua paralel seluruh angkatan kami. Tentu saja Hermione berada di peringkat pertama, dan aku di peringkat ketiga.

"Aku mengerti, kau sudah berusaha dengan baik Draco" ucapku lirih sambil berusaha memberinya semangat. Tiba tiba dia mengangkat wajahnya, kini senyuman di wajahnya lebih hangat dari biasanya. Sungguh senyum yang sangat tulus. "Terimakasih Helene, aku merasa lebih baik setelah bersama denganmu" ucapnya lagi. Aku tersenyum dan tanpa sadar aku mengusap lembut surai pirang platina itu. Membuat wajah Draco memerah dan terkejut. Saat aku sadar aku langsung menarik tanganku dan mengumpat dalam hati. "Baiklah, sepertinya aku harus pergi sekarang. Selamat malam Draco" ucapku sambil buru buru meninggalkannya sendirian.

Sepanjang perjalanan menuju ke asrama aku masih mencoba mengatur ekspresi ku, antara tidak percaya dan senang. Kini aku sampai di asrama ku, hanya ada Harry dan Hermione di ruang rekreasi. "Helene, dari mana saja kau dan Malfoy?" tanya Hermione terang terangan. Aku melotot mendengar ucapan Hermione, bahkan Harry spontan melotot kepada Hermione. "Apa maksud ucapanmu Hermione?" tanya Harry memastikan. "Tadi sewaktu kau kami kembali ke asrama, Malfoy mencegat kami dan mengajak Helene berbicara berdua" ucap Hermione dengan santai.

Wanita ini bahkan tidak memikirkan apa yang akan terjadi padaku setelah ini

Aku kembali mengumpat dalam hati mendengar ucapan Hermione. "Oke, dengarkan aku baik baik" jawabku malas karena tak punya kesempatan untuk kabur.
"Ketika aku akan kembali bersama Hermione, Malfoy menghentikan kami, sempat bertanya pada kami kenapa kau bisa berpartisipasi di Turnamen, lalu dia meminta ijin pada Hermione untuk mengajakku bicara" ucapku secara jelas pada Harry.

"Apakah dia menyakitimu?" tanya Harry yang masih ragu pada ceritaku tentang Malfoy. "Aku baik baik saja Harry, bahkan aku melihat sisi lain dari seorang Draco Malfoy" kataku lirih pada Harry, Hermione langsung menutup bukunya dan fokus kepadaku sekarang. "Sisi lain? Apa maksudmu Helene?" tanya Hermione padaku. Aku menunduk, menghela nafasku berat sebelum membuka mulutku lagi. "Berjanjilah untuk tidak menceritakan hal ini pada siapapun" ucapku pada mereka, dan mereka mengangguk setuju.

"Seorang Draco Malfoy adalah pria yang rapuh, pria yang tidak mendapatkan kasih sayang dari ayahnya, ayahnya hanya sibuk menuntut Malfoy menjadi yang terbaik, tanpa mempedulikan perasaan Malfoy" ucapku lirih. Suaraku terdengar parau, kesedihan yang dirasakan Draco seperti mengalir didarahku. Seakan aku ikut merasakan bagaimana rasanya menjadi dia. Harry dan Hermione beradu pandang, kemudian mereka sama sama menghela nafas berat. Kemudian Hermione memelukku seolah semua akan baik baik saja.

"Kini aku mengerti kenapa Malfoy selalu mengganggu orang lain" ucap Harry. Aku dan Hermione mengangguk setuju. Setelah ucapan Harry, tidak ada dari kami yang memulai pembicaraan, seolah kami sama sama tersihir untuk mengerti apa yang dirasakan oleh seorang Draco Malfoy. Kami masih tetap diam sampai Hermione memecah keheningan kami. "Lebih baik kita kembali tidur". Aku dan Harry mengangguk setuju kemudian kami berjalan dengan langkah gontai ke kamar kami.

Paginya kami sarapan di Great Hall, Ron sudah disana. Ron masih marah dengan Harry, karena Ron merasa Harry tidak terus terang padanya soal Turnamen ini. Padahal Harry sendiri tidak memasukkan namanya sendiri. Aku dan Hermione frustasi dengan pertengkaran Ron dan Harry. Bahkan sekarang murid murid Hogwarts memakai sebuah pin. Bertuliskan dukung Cedric, dan bisa berubah menjadi Potter bau. Bahkan Hufflepuff pun memakai pin itu. Sungguh menyebalkan. "Helene, kau menenangkan Harry, dan aku akan menenangkan Ron" ucap Hermione padaku dan aku mengangguk setuju.

DIFFERENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang