Chapter 9

512 69 2
                                    

Babak pertama Turnamen Triwizard sudah selesai dan kesalahpahaman antara Ron dan Harry juga sudah berakhir. Kini beberapa orang yang dulu memakai pin untuk mengejek Harry mulai berbalik mendukung dan memberi semangat pada Harry. Sungguh penjilat menjijikkan. Seluruh siswa Gryffindor dipanggil oleh Prof.McGonagal dan disatukan dalam ruangan kosong. Kami semua bertanya tanya, untuk apa Prof.McGonagal mengumpulkan kami disini. "Apa yang akan kita lakukan disini?" tanya Ron padaku. "Entahlah Ron, aku juga tidak mengerti" balasku padanya.

Prof.McGonagal sudah berdiri dihadapan kami semua, dan ada Mr.Filch yang sedang membetulkan sebuah Gramophone. Prof.McGonagal menjelaskan kenapa beliau mengumpulkan kami disini. Ketika Prof.McGonagal menjelaskan tentang Yule Ball yang berarti pesta dansa, semua anak mendadak heboh. Aku hanya mendengus kesal. Lalu Prof.McGonagal meminta kami tenang dan meminta kami tidak membuat kacau pesta yang sakral itu. Tiba tiba Prof.McGonagal memanggil Ron untuk berdansa dengan Prof.McGonagal.

Ron terpekik kaget, sedangkan aku dan ketiga temanku menahan tawa kami. Terlihat sekali si kembar Weasley tidak melewatkan kesempatan untuk menggoda Ron. Setelah itu, kami keluar ruangan dan perbincangan tentang Yule Ball ini akan menjadi topik yang hangat di Hogwarts.
"Harry, lebih baik kau segera mencari pasanganmu. Karena peserta akan mempimpin dansa terlebih dulu" ucapku padanya. Harry menggaruk kepalanya frustasi. Terlihat sekali kalau Harry dan Ron sangat bingung untuk mencari pasangan di Yule Ball ini.

Tiba tiba Harry menatapku, aku membalas tatapan mencurigakannya itu. "Helene, mau kah kau-" buru buru aku memotong omongan Harry. "Tidak Harry, aku sudah menghabiskan bertahun tahun bersama kalian, dan aku ingin menjadi pasangan orang lain untuk Yule Ball nanti" ucapku sambil tersenyum. Ku lirik Hermione yang berharap bahwa Ron mengajaknya. Namun Ron malah sibuk membicarakan tentang mengajak perempuan lain. Dasar bodoh, kalau saja Ron tau bahwa selama ini Hermione memperhatikan dia, dia tidak perlu kebingungan seperti ini. Sedangkan acaranya hanya tinggal 2 hari lagi.

Hermione masih menguping pembicaraan Ron dan Harry tentang Yulle Ball. Aku memutuskan mengajak Hermione berjalan jalan dan dia setuju. "Ron itu sangat tidak peka" ucap Hermione dengan nada kesal. "Ya, dia memang bodoh sekali. Bagaimana bisa dia kebingungan tentang pasangan di Yule Ball bahwa disampingnya ada dirimu" ucapku tak kalah kesal. Hermione mengerang frustasi, tiba tiba Viktor Krum lewat didepan kami sambil mencuri pandang pada Hermione. "Hermione, sepertinya Krum tertarik padamu" ucapku pada Hermione. Hermione hanya menggeleng, dia terlalu fokus pada seorang Ronald Weasley.

Aku sudah menolak beberapa orang pria yang memintaku menjadi pasangan Yule Ball karena aku merasa tidak nyaman dengan mereka. Karena aku frustasi bertemu banyak pria yang memintaku untuk menjadi pasangan Yule Ball, aku memutuskan bersembunyi di menara astronomi. Ternyata Draco sudah ada disana. Aku sedikit gugup dan malu jika teringat kejadian saat aku mengusap lembut surai pirang platina nya itu. "Bolehkah aku disini?" tanyaku gugup padanya.

"Kemarilah Helene" balasnya sambil tersenyum padaku. "Jadi siapa pasanganmu di Yule Ball nanti?" tanya nya penasaran. Aku hanya menghela nafas berat sambil menggelengkan kepalaku. "Kau belum punya pasangan? Apakah semua pria buta karena tidak mengajakmu?" tanya nya yang lebih seperti mengejek. "Aku menolak mereka ferret. Karena aku tidak nyaman dengan mereka" jawabku kesal. Kini dia tampak kesal karena aku memanggilnya ferret. "Kau sendiri bagaimana? Siapa pasanganmu?" aku balas bertanya padanya. Sebenarnya aku sedikit penasaran, siapa yang Draco ajak ke Yule Ball.

"Belum ada, kau mau menjadi pasanganku?" kini pertanyaannya membuatku sedikit terkejut. Aku berusaha mati matian menyembunyikan rona merah di wajahku. "Kalau kau hanya ingin bercanda dan membuat ku kesal, maka lupakan saja" ucapku ketus padanya. "Aku tidak bercanda, aku memang ingin memintamu menjadi pasanganku di Yule Ball nanti" ucapnya sambil menggenggam tanganku. Membuatku menoleh dan iris mata kami saling mengunci tatapan masing masing. Kami saling menatap lekat lekat. "Bagaimana Helene? Mau kah kau menjadi pasanganku di Yule Ball?" kini dia mengulang pertanyaannya dengan menyunggingkan senyuman di bibirnya. Aku hanya mengangguk, dan memalingkan pandangku dari nya.

DIFFERENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang