Draco Pov
Aku terkejut saat Pansy dengan berani atau mungkin bodoh, mendorong Helene hingga gadis itu jatuh tersungkur. Aku dan Weasley yang berada didekatnya cepat cepat membantunya berdiri. Namun setelah Helene berdiri dia berbalik dan berlari mengejar Pansy. Aku tidak tau apa yang akan Helene lakukan. Saat itu aku benar benar terkejut, Crabbe, Goyle dan Blaise yang saat itu bersamaku benar benar tidak bisa berkata kata. Helene berlari dan menendang punggung Pansy dengan keras, membuat Pansy jatuh tersungkur. Dengan sigap Helene menjambak rambut Pansy, kini Pansy balas menjambak rambut Helene, namun Helene berada satu langkah didepan Pansy.
Dia menendang perut Pansy yang kembali membuat Pansy terjatuh, aku melihat Pansy kewalahan, namun karena gengsi dari seorang Pansy Parkinson itu tinggi, dia tetap memaksakan untuk berdiri. Akhirnya Pansy berdiri dan menampar pipi Helene. Ku lihat pipi gadis itu memerah, sangat kontras dengan warna kulitnya. Dan yang aku lihat saat ini benar benar kembali membuat ku terkejut. Helene meninju hidung Pansy dengan keras, Pansy tersungkur dan hidungnya berdarah. Aku dan Weasley berlari untuk melerai mereka, namun Pansy yang merasakan harga dirinya diinjak injak oleh Helene terus mencoba melepaskan diri dari Weasley dan malah memukulnya.
Aku memeluk Helene dari belakang, supaya kedua tangannya tekunci diantara tanganku dan aku bisa berdekatan dengannya. Namun ternyata Helene juga sama berapi api nya dengan Pansy. Sampai fokus kami terpecah karena suara yang sangat familiar di telinga kami. Prof.McGonagal dan Prof.Snape mendekati kami dan raut mereka terlihat terkejut sekali. Terutama saat mereka melihat hidung Pansy yang berdarah. Akhirnya aku dan Weasley ikut terseret dalam perkelahian Helene dan Pansy, namun aku tak peduli. Asalkan bersama Helene, detensi apapun akan aku jalani.
Kini kami berempat berada di ruangan Prof.McGonagal bersama Prof.Snape. Prof.McGonagal menginterogasi Helene karena keadaan wajah Pansy yang seperti itu sudah jelas ulah Helene. Helene memang berkata jujur pada mereka, namun karena kekerasan memang dilarang, kami tetap mendapatkan detensi. Kami dibagi menjadi dua tim, Weasley dan Pansy lalu aku bersama Helene. Mereka membagi tim menjadi dua untuk menghindari perkelahian Pansy dan Helene lagi. Aku dan Helene mendapatkan detensi selama seminggu penuh untuk membantu Hagrid di Hutan Terlarang, tidak terlalu buruk asalkan aku bisa bersama gadisku.
Akhirnya kami keluar dari ruangan Prof.McGonagal, Weasley meminta maaf padaku atas sikapnya selama ini, dan aku memaafkannya. Ini bagus, dengan begini aku tidak akan kesulitan jika ingin bersama dengan Helene. Helene yang sangat senang mendengar aku dan Weasley berbaikan lalu memeluk Weasley, dan memelukku. Aku terkejut, karena aku belum pernah diperlakukan seperti ini, aku merasa seperti ada ratusan kupu kupu terbang didalam perutku. Jantung ku berdetak tak beraturan. Aku seperti disihir karena aku tidak bisa berkata kata, lalu aku mengusap lembut punggung Helene, yang membuat Helene tersadar dan melepaskan pelukannya padaku, dia terlihat malu.
Setelah kami berpisah, aku kembali menuju asrama ku. Di ruang rekreasi, ramai dengan murid yang membicarakan perkelahian Pansy dan Helene. Pansy heboh bercerita bahwa Helene itu gadis brutal karena membuat dirinya terluka. "Tutup mulutmu Pansy. Kalau kau bisa menjaga mulutmu, ku rasa kau tidak akan terluka" ucapku dingin pada Pansy. Kini semua perhatian murid di ruang rekreasi Slytherin berada padaku dan Pansy. "Kau berubah Draco! Bagaimana bisa kau berubah karena gadis brutal seperti dia! Kau tidak pernah sekalipun memandang ke arahku! Padahal aku selalu ada disampingmu Draco!" teriak Pansy dengan sedikit terisak. "Aku sudah pernah bilang padamu Parkinson, kau temanku, dan aku tidak bisa menyukaimu lebih dari sekedar teman" ucapku dengan tenang.
Air mata Pansy meleleh membasahi pipinya, kini Millicent bangkit dan mendekati Pansy. "Lagi pula, Helene adalah satu satunya gadis yang bisa mengambil semua perhatian ku,dan aku sudah memperhatikan dia dari tahun pertama, aku tidak akan mundur" ucapku penuh penekanan namun suaraku tetap tenang. Kini Blaise membuka mulutnya "Pansy, kau sudah tau betul bahwa Draco menyukai Helene, namun kau selalu mengganggu Helene dan teman temannya. Aku tidak terkejut bahwa kau akan dihajar olehnya" ucap Blaise pedas. Daphne yang sedari tadi diam kini berdiri dan ikut menceramahi Pansy. "Berhentilah Pansy, keegoisanmu akan merusak pertemanan kalian. Kau harus tau siapa orang yang bisa kau hadapi dan tidak bisa kau hadapi." ucap Daphne penuh penekanan. Kini Pansy hanya bisa menangis terisak di pelukan Millicent. "Sekarang aku bertambah yakin kalau Helene tidak hanya menyandang gelar Princess of Gryffindor, tetapi dia benar benar singa betina dari Gryffindor. Siapa yang menyangka bahwa gadis yang benar benar cantik itu bisa membuat karya seni seperti ini" celetuk Theo setelah melihat luka berdarah Pansy dan mendengar cerita tentang luka memar di punggung dan perutnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
DIFFERENT
Fanfiction[COMPLETED] Bagaimana jadinya jika murid dari dua asrama yang sangat terkenal selalu bermusuhan saling jatuh hati? Apakah mereka akan mengikuti kata hati masing masing dan bisa bersama atau akan tetap bersikukuh pada ego masing masing untuk tetap s...