Chapter 13

435 61 1
                                    

Aku dan Draco berjalan menuju pondok Hagrid untuk memulai detensi kami, sepanjang perjalanan Draco menggenggam tanganku, mengaitkan jemarinya padaku yang membuatku sedikit tersipu, tetapi anehnya aku tidak marah sedikitpun ketika dia yang melakukannya. Kami tiba di pondok Hagrid dan mengetuk pintunya, Hagrid akhirnya mempersilahkan kami masuk. "Baiklah kalian berdua, minumlah teh dan makan kue ini dulu" ucap Hagrid pada kami. Aku mengangguk dan segera duduk di kursi disamping meja, sedangkan Draco sedang bermain dengan Fang, anjing peliharaan Hagrid.

"Bisa jelaskan padaku kenapa gadis sepertimu mendapatkan detensi Helene?" ucap Hagrid sambil meminum teh di gelasnya. "Apakah Prof.McGonagal tidak memberitahu mu Hagrid?" tanya ku penasaran. "Beliau memberitahu, tapi hanya garis besarnya saja. Seperti ini, gadis pintar dari Gryffindor yang selalu mengikuti aturan harus mendapatkan detensi untuk membantumu di Hutan Terlarang" ucap Hagrid menirukan ucapan Prof.McGonagal. Aku terkekeh geli mendengar cerita Hagrid, namun sepertinya Draco terlalu fokus untuk bermain dengan Fang hingga tidak mendengarkan kami. "Aku berkelahi dengan Pansy Parkinson, berakhir aku meninju hidungnya dan membuatnya berdarah. Lalu salah satu murid dari Huflepuff mengadu pada Prof.McGonagal dan Prof.Snape" ucapku tenang sambil meminum teh.

Hagrid tampak terkejut mendengarnya, karena selama ini ketika aku bersama ketiga sahabatku, aku yang paling diam. Jadi mungkin Hagrid tidak menyangka bahwa aku tetaplah anak pembuat onar. "Lalu bagaimana dengan Harry, Hermione dan Ron?" tanya Hagrid penasaran. "Aku dan Ron yang mendapatkan detensi, namun Ron bersama Parkinson sekarang. Mereka sengaja memisahkan aku dan Parkinson, supaya kami tidak berkelahi lagi" jawabku sambil mengedikkan bahu enteng. Hagrid menghela nafasnya dengan berat mendengar ceritaku. Hagrid berdiri dan segera mengambil lentera yang sudah dia siapkan.

"Kalian sudah siap?" tanya Hagrid, aku segera berdiri dan mengangguk, diikuti anggukan oleh Draco. "Bisakah kita membawa Fang?" tanya Draco. Aku dan Hagrid menoleh dan menatapnya. "Kau segitu sukanya dengan Fang ya?" tanyaku sambil terkekeh kecil. Draco hanya tersenyum dan menunduk. "Baiklah, kita bawa Fang" ucap Hagrid dan Fang mulai mengikuti kami bertiga. "Apa yang akan kita lakukan Hagrid?" tanyaku yang mulai gugup karena kami hampir memasuki Hutan Terlarang. "Kita akan berpatroli, ini Hutan Terlarang, apapun bisa terjadi setiap hari disini. Kalian jangan jauh jauh dariku" ucap Hagrid sambil berjalan didepan kami.

Draco menggenggam tanganku dan tersenyum, aku memandangnya dan aku seperti tersihir, sehingga aku membalas senyumnya. "Tenanglah Helene, semua akan baik baik saja" ucap Draco menenangkanku. Aku hanya tersenyum dan mengangguk. Kami mendengar suara geraman dan auman didalam Hutan, entah apapun itu sepertinya bukan makhluk yang bersahabat. Aku mempercepat langkahku dan semakin mendekat pada Hagrid, aku meremas tangan Draco yang menggenggamku, dia menoleh dan mulai mengusap tanganku lembut, supaya aku tidak terlalu takut. Kami melewati semacam gua yang menjorok ke bawah tanah dan berhenti sebentar disana. "Apa yang ada didalam sana Hagrid?" tanya ku lirih pada Hagrid.

"Ini tempat tinggal Aragog" jawab Hagrid ringan. "Aragog?" tanya Draco lagi. "Laba laba raksasa, sahabatku" ucap Hagrid pada kami. Aku semakin mendekat pada Draco, kini aku melingkarkan tanganku di lengannya, aku tidak ingin terpisah dari Draco maupun Hagrid disini sendirian. Hagrid kembali berjalan dan memipin kami. "Berharaplah supaya kita tidak bertemu apapun disini" ucap Hagrid yang membuatku bergidik ngeri. Kini Draco merangkulkan tangannya di bahu ku. Kami seperti sedang melakukan tour berbahaya yang bisa membunuh kami kapanpun jika kami lengah. Karena bermacam macam makhluk tinggal di Hutan ini. Hutan ini memang indah saat matahari masih bersinar, namun menakutkan ketika malam tiba.

Untungnya kami tidak bertemu dengan makhluk yang menyeramkan didalam Hutan, Hagrid mengantarkan kami hingga ke pintu masuk Hogwarts setelah detensi selesai. Kami segera memasuki kastil Hogwarts dengan perasaan yang lega, Draco mengantarkan aku kembali ke asrama Gryffindor. Sepanjang jalan menuju asrama aku merasakan waktu berjalan sangat lambat, kami berjalan melewati koridor yang terkena cahaya bulan. Sungguh, melihat wajahnya yang terkena cahaya bulan membuatku tidak bisa berkonsentrasi, iris kebiruan itu terlihat semakin indah dengan cahaya bulan malam ini. Tiba tiba Draco berhenti dan menggandeng tanganku, pergi ke arah yang lain dan menjauh dari asrama Gryffindor.

DIFFERENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang