Chapter 5

573 66 0
                                    

Hari ini pelajaran Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam ( PTIH ) dan ternyata Gryffindor bersama dengan Slytherin. Aku merasa Merlin sedang mengutukku sekarang gumamku dalam hati. Pengajar kami bernama Prof.Lupin. Orang yang membantu kami saat di kereta. "Tentu saja dia memberi kita coklat, karena dia ternyata guru kita" ucap Hermione padaku dan ku balas dengan anggukan kepalaku. Aku bisa merasakan tatapan mata Draco padaku, tapi aku tak menghiraukannya sama sekali karena aku kesal. Dia terluka karena kecerobohannya sendiri dan dia malah menyalahkanku. Kalau saja aku tidak bisa menahan diri, aku pasti memukul perutnya dengan keras.

"Apakah ada yang tau apa yang ada didalam lemari ini?" ucap Prof.Lupin pada kami. "Itu Boggart sir" ucap Dean. "Betul sekali" ucap Prof.Lupin lagi. "Jadi, apa itu Boggart?" dia kembali bertanya. Seperti biasa, Hermione si murid cerdas langsung menjawab spontan "Tidak ada yang tau sir, Boggart akan menyerupai ketakutan kita, dan masing masing orang berbeda" ucap Hermione dengan tenang. "Tepat sekali" ucap Prof.Lupin. Lalu Prof.Lupin meminta kami memasukan tongkat sihir kami didalam jubah, lalu mengajarkan sebuah mantra. "Ikuti kata kata ku dengan benar" ucapnya sebelum memulai mantra nya.
"Ridiculous" ucapnya dengan lantang.

"Ridiculous" ucap kami serempak. "Sekali lagi, lebih keras dan lebih jelas" ucap Prof.Lupin lagi, lalu kami mengikuti arahannya. Hingga aku mendengar suara yang sangat familiar. "This class is ridiculous", suara seorang pria yang paling menyebalkan, Draco Malfoy. Aku hanya memutar bola mataku malas mendengarnya. Tiba tiba Prof.Lupin meminta kami berbaris. Neville berada di urutan terdepan, disusul oleh Ron, Patil, Harry, aku dan Hermione. Neville yang sadar berada di barisan terdepan mulai gugup. "Apa yang paling kau takuti Longbottom?" tanya Prof.Lupin pada Neville.

"Prof.Snape" ucap Neville lirih. "Apa? Aku tidak mendengar mu" goda Prof.Lupin sambil tersenyum. Kali ini Neville mengatakan dengan agak keras sehingga semua murid tertawa. "Ya, kau benar, dia memang menakutkan" jawab Prof.Lupin sambil tertawa. Lalu Neville diminta membayangkan hal yang lucu, tiba tiba Prof.Lupin mendatangi Neville dan membisikan sesuatu, dan Neville mengangguk mantap. Lalu Prof.Lupin membuka lemari itu dengan tongkatnya, dan munculah Boggart milik Neville, yaitu Prof.Snape dengan wajah dinginnya menatap Neville. "Ridiculous!" ucap Neville sambil mengarahkan tongkatnya.

Tiba tiba yang ada dihadapan kami adalah sosok Prof.Snape memakai baju wanita tahun 80 an dan topi yang besar. "Bagus sekali Neville" puji Prof.Lupin. Lalu Neville segera mundur dan kini giliran Ron, ketika Ron maju kedepan, Boggart itu berubah menjadi laba laba besar. Ron memang sangat takut dengan laba laba, setelah Ron menguasai ketakutannya, dia membuat laba laba besar itu memakai sepatu roda dan laba laba itu mulai terpeleset. Kami semua tertawa, Ron pun berhasil dan menyusul Neville ke barisan belakang.

Kini giliran Patil, dan kembali Boggart itu berubah, kini bentuknya adalah ular yang sangat besar. Saat Patil mampu menguasai ketakutannya, dia mengubah ular besar itu menjadi badut yang lucu. Kini tiba giliran Harry, ketika Harry maju kedepan Boggart itu kembali berubah. Suasana tiba tiba menjadi gelap, dan Boggart itu berubah menjadi Dementor. Harry langsung pucat dan terjatuh, aku yang berada dibelakangnya segera berusaha membantu dan menenangkan Harry. Prof.Lupin langsung berdiri dihadapan Harry, berada di antara Harry dan Boggart nya.

Boggart itu kembali berubah menjadi..... Bulan purnama. Bulan purnama? Kenapa Prof.Lupin takut dengan bulan purnama? Aku yang menyaksikan kejadian singkat itu hanya bisa bertanya tanya dalam hati. Kelas dibubarkan dan Prof.Lupin memberikan coklat kepada Harry. Kami meninggalkan kelas dengan terburu buru, dan sibuk memastikan keadaan Harry. "Kau baik baik saja Harry?" tanyaku  dengan tenang, aku tidak ingin menyinggung perasaan Harry. "Aku baik baik saja Helene" ucapnya dengan nada yang masih bergetar.

Kami hanya bisa menemani dan menenangkan Harry supaya dia tidak berpikiran yang tidak tidak. Karena Harry itu tipe yang sangat pemikir, dia bahkan bisa menjadi sangat egois dan tidak akan memberitahu apapun kepada kami jika kami tidak mendesaknya. "Teman teman, aku akan pergi ke menara astronomi sebentar" ucapku pada mereka bertiga dan dijawab dengan anggukan kepala. Aku melangkahkan kakiku menuju menara astronomi sambil aku mengikat rambutku seadanya saja.

DIFFERENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang