Chapter 11

503 63 2
                                    

Aku membuka mataku malas dan dengan berat hati. Tentu saja, aku dan Hermione masih bersitegang dengan Ron. Aku duduk di tepi ranjang dan menatap lantai sambil melamun, hari ini aku benar benar tidak bersemangat. "Helene, ayo kita mandi supaya tidak terlambat" ajak Hermione yang sama lesu nya denganku. Aku mengangguk dan mengambil perlengkapan mandi ku dan mengekor Hermione menuju toilet perempuan. Di ruang rekreasi masih sepi, hanya ada Neville yang sepertinya juga bersiap siap untuk mandi. Aku menatap Neville sekilas dan melemparkan senyum padanya yang dia balas dengan senyuman canggung.

Aku menghabiskan waktu yang cukup lama untuk mandi, karena aku merasa malas untuk bertemu Ron. Aku benar benar lelah untuk berdebat dengannya, aku terbiasa dengan pertengkaran, tetapi tidak bila itu dengan sahabatku. Aku akhirnya menyelesaikan mandiku, ku lihat Hermione masih disana. Aku segera berganti seragam dan jubah ku. Aku mengikat rambutku seperti ekor kuda dan menyisakan sedikit poni dan beberapa anak rambut di pelipisku. Aku menyunggingkan senyum pada Hermione. Hermione menatapku nanar, aku melihat setitik air mata mulai membasahi matanya.

"Sudah Hermione, jangan menangis lagi, kau tidak boleh sedih" ucapku lirih sambil memeluknya. Kini Hermione menenggelamkan wajahnya di ceruk leherku sambil terisak kecil, untung saja hanya ada kami berdua di toilet saat itu. "Tapi Helene, si bodoh itu malah ikut menyeretmu dalam pertengkaran kami, itu membuatku semakin merasa bersalah" isak Hermione. Aku tersenyum kecil mendengarnya, rupanya Hermione merasa tidak enak hati padaku. "Hey, itu bukan salahmu. Kau tau kan? Tidak perlu seperti itu Hermione" ucapku sambil mengusap punggungnya.

Kini Hermione mulai melepas pelukannya dan mengangguk menatapku. Dia mencuci wajahnya yang kembali basah karena air mata, lalu kami berjalan beriringan kembali ke asrama. Di ruang rekreasi ada Harry dan Ron, yang terlihat menunggu seseorang. Aku dan Hermione hanya menatap mereka, sampai Ron menggenggam tangan Hermione. Aku masih terpaku dengan apa yang dilakukan oleh Ron. "Hermione, maafkan aku, maafkan aku atas kebodohanku" cicit Ron yang terdengar menyesal. Hermione tidak berkata apa apa, dia langsung berbalik dan memeluk Ron, kembali menangis.

Aku menghela nafas dan tersenyum, aku memutuskan melangkahkan kaki ku ke kanar saat suara Ron kembali membuatku berhenti. Aku hanya menoleh dan menatapnya dari tangga. "Maafkan aku Helene, tidak seharusnya aku melibatkanmu" cicitnya pelan dan berharap aku memaafkannya. Aku lega dan merasa beban yang ku pikul hilang, aku melangkahkan kakiku kembali mendekati Ron dan memeluknya, Harry menghampiri kami dan ikut memeluk kami bertiga. Akhirnya semua kembali seperti biasa, kami berempat berjalan beriringan menuju aula yang belum terlalu ramai. Aku duduk disamping Hermione, menghadap meja Slytherin, Harry dan Ron duduk didepan kami.

Segerombolan murid Slytherin kini mulai memasuki aula, ku lihat Draco disana menatapku dan tersenyum lega karena melihat kami sudah berbaikan. Aku membalas senyumannya padaku dan membuat Harry dan Ron berkomentar. "Ini masih pagi dan kau sudah pacaran saja Helene" oceh Ron sebal. Wajahku seketika memerah mendengar ucapan Ron. "Kami tidak berkencan Ron, kenapa kau bicara seperti itu" ucapku sedikit merendahkan suaraku karena tak ingin murid lain mendengarnya. "Siapapun yang melihat cara kalian menatap satu sama lain pasti akan menilai kalian berkencan bodoh" celetuk Ron lagi. Tiba tiba aku terkejut dan menatap Hermione dan Harry yang mengangguk setuju dengan ucapan Ron.

Membayangkan berkencan dengan Draco saja aku belum mampu, mana mungkin seorang Pangeran Slytherin dengan gadis seperti aku? Ada banyak gadis didekatnya, itu juga yang membuat aku tidak ingin berharap lebih padanya. Sejujurnya aku tidak mengerti perasaanku yang seperti ini. Namun aku belum berani untuk cerita pada ketiga sahabatku. Prof.Dumbledore memasuki aula dan duduk di meja guru, lalu jamuan pagi dimulai. Aku merasa lega karena aku dan ketiga sahabatku sudah kembali seperti semula, tapi memikirkan ucapan Ron membuatku sedikit bimbang.

Kini aku merasa ada seseorang yang menatapku, dan aku mendapati Draco menatapku sambil tersenyum. Dia bicara tanpa suara padaku, aku memperhatikan gerak bibirnya dengan seksama. "Makanlah, supaya kau tidak sakit" ucapnya sambil tersenyum. Aku hanya tersenyum melihatnya, sampai Hermione kembali mengoceh dan membuatku malu. "Aku benar benar tidak menyangka Malfoy mempunyai sisi yang manis, tentu saja hanya ditunjukkan untuk Helene" serempak Harry dan Ron menoleh ke meja Slytherin, namun Draco tidak peduli dan terus tersenyum padaku. "Kau benar Hermione" kini Harry yang berbicara dan tersenyum mengejek padaku.

DIFFERENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang