Chapter 21

408 51 7
                                    

Rekor yaa, niihh author kasih asupan lagiii 😂😂😂😂
💚💚💚💚












Setelah Aidan duduk dibangku Slytherin, kini Prof.Dumbledore memberikan satu pengumuman baru untuk guru PTIH. Di adalah orang dari Kementrian. Prof.Dumbledore mengenalkan wanita itu sebagai Dolores Umbridge, aku menatap wanita itu dengan tatapan tidak suka. Kemudian Harry berbisik padaku "Wanita itu ada saat persidanganku kemarin". Aku terdiam dan kembali menatap Umbridge. Wanita itu sangat tidak sopan karena dia berani memotong pidato Prof.Dumbledore, bahkan tidak ada satu orang pun dari para guru maupun murid yang tampak tersenyum pada wanita itu.

"Sepertinya aku akan bermimpi buruk nanti malam" ucapku pada ketiga sahabatku, dan wajah muram mereka juga menunjukkan bahwa mereka juga akan bermimpi buruk. Saat selesai makan malam, kami bergegas meninggalkan Great Hall namun si murid baru, Aidan Gallagher menghadang jalan kami. "Apa kau perlu sesuatu Gallagher?" tanya Harry sopan padanya. "Aku ingin tau namanya" ucap Aidan sambil menatap lurus ke arahku dengan senyumannya. "Helene Castiello" jawabku padanya. "Senang bertemu denganmu Castiello" ucapnya sambil mendekat ke arahku. Aku spontan melangkah mundur saat dia mendekat ke arahku. "Sampai bertemu besok Castiello" ucapnya sambil mengecup ujung rambutku, lalu dia berlalu meninggalkan aku dan ketiga sahabatku yang mematung disana.

"Apa yang baru saja terjadi?" tanyaku bingung pada ketiga sahabatku. Tiba tiba aku merasakan sentuhan di pundakku, itu Draco. "Apa yang dilakukan si murid baru padamu love?" tanya Draco dengan wajah menahan marah. "Dia mengecup ujung rambutku" ucapku dengan nada bingung. Kini ekspresi marah tercetak dengan sangat jelas diwajah Draco. "Jangan terlalu kasar padanya, dia murid baru, dan entah kenapa aku merasakan bahwa dia orang yang berbahaya" ucapku sambil menggenggam kedua tangan Draco. Draco mulai menatapku dengan tatapan hangatnya dan tersenyum, dia mengusap pipiku dan melumat bibirku pelan.

"Ewww!!" teriak Ron. "Tolong pergi saja jika kalian ingin bercumbu" seru Hermione sambil menutup wajahnya dengan kedua tangan. Sedangkan Harry menatap kami tanpa berkedip sedetikpun. "Maafkan kami" ucapku sambil tersenyum pada ketiga sahabatku. Lalu Draco berpamitan padaku dan segera kembali ke asramanya. Aku melanjutkan langkahku menuju asrama bersama ketiga sahabatku. Keesokan harinya kami menyantap sarapan kami di Great Hall, dan Gallagher melihat ke arahku dan tersenyum padaku yang lebih seperti seringaian.

"Aku merasa Gallagher adalah orang yang berbahaya" ucapku lirih pada ketiga sahabatku. "Dia seperti seorang psikopat" ucap Hermione. Aku dan Ron mengerutkan alis mendengar ucapannya. "Psikopat adalah sebutan di dunia muggle untuk orang yang berdarah dingin, kau tau? Orang yang bahkan tidak segan segan menghabisi nyawa orang lain" ucapnya pada kami. Aku dan Ron mengangguk mendengar penjelasan Hermione. "Tidak ku sangka pelajaran pertama adalah PTIH bersama katak betina itu" ucapku yang membuat ketiga sahabatku tertawa geli.

Kami belajar PTIH bersama Slytherin, aku duduk disamping Hermione. Dan dibelakangku ada Draco dan Blaise, sedangkan Harry dan Ron ada di bangku sebelah kami. Aku masih bisa melihat dari sudut mataku kalau Gallagher menatapku dengan senyumannya. Saat itu Patil sedang menerbangkan burung kertas dengan tongkat sihirnya, namun tiba tiba burung kertas itu terbakar, seketika semua murid menatap kebelakang, dan disana telah berdiri seorang wanita yang lebih mirip dengan katak memakai baju serba pink dan tersenyum menyebalkan sedang berjalan kedepan kelas.

"Segera masukan tongkat kalian ke dalam tas, dan buka buku kalian" ucapnya dengan nada melengking yang memuakkan. "Tidak ada penjelasan tentang mantra disini" ucap Hermione protes. "Kalian tidak perlu mantra, karena aku akan mengajarkan kalian untuk mempertahankan diri dengan bebas resiko" ucapnya lagi. "Bagaimana bisa kami mempertahankan diri diluar sana tanpa mantra?" ucapku protes padanya. Dan lagi lagi, Gallagher menatapku dengan senyuman yang semakin lebar diwajahnya. "Tidak ada apa apa diluar sana, jika ada berita tentang hal hal mengerikan diluar sana, itu hanya tipuan. Lagipula siapa yang ingin menyerang kalian?" ucap Umbridge yang mulai kesal.

DIFFERENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang